Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Nasional

Anggaran Kementerian UMKM Sangat Kecil, Komisi VII DPR RI Ingatkan Tantangan ini

Komisi 7 DPR RI mengingatkan Kementerian UMKM soal tantangan memperdayakan UMKM.

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS) saat memberikan penjelasan di Surabaya beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komisi 7 DPR RI mengingatkan Kementerian UMKM soal tantangan memperdayakan UMKM. Tantangan tersebut tidaklah mudah mengingat pagu anggaran kementerian baru tersebut yang hanya mencapai Rp463 miliar pada 2025 mendatang.

Dana ini akan dialokasikan untuk program dukungan manajemen sebesar Rp298 miliar serta program UMKM dan kewirausahaan Rp165,77 miliar.

Diakui oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), anggaran tersebut memang tergolong kecil apabila dibandingkan dengan jumlah UMKM yang perlu mendapatkan intervensi.

"(Anggaran) Kementerian UMKM ini sangat kecil, cuma Rp400 miliar. Padahal jumlah UMKM yang ada di Indonesia ada 67 juta unit," kata BHS ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (1/12/2024).

Baca juga: Rapat Bersama Banggar DPR RI, Pj Gubernur Jatim Sebut Momen Salurkan Aspirasi Pembangunan Daerah

Komisi 7 DPR RI sebagai mitra Kementerian UMKM mengingatkan pentingnya negara untuk memberikan sentuhan kepada UMKM. Hal ini penting mulai dari aspek permodalan hingga pemasaran.

Bantuan modal usaha, terutama diperuntukkan bagi UMKM muda yang mulai merintis usaha. Pemberian modal usaha di antaranya bisa melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang relatif terjangkau.

"Pertama kan yang dibutuhkan UMKM itu permodalan. Apalagi UMKM yang nantinya mau didorong itu adalah usaha-usaha pemula agar menjadi wirausaha pemula. Sebab, mereka menginginkan dukungan tentu yang pertama adalah permodalan," kata politisi berlatarbelakang pengusaha ini.

Setelah permodalan, pemerintah juga memberikan pelatihan yang menjangkau seluruh proses produksi, mulai perizinan hingga pengemasan. "Pendampingan atau pelatihan kepada mereka penting terutama menyangkut manajemen berwirausaha. Itu penting," katanya.

"Berwirausaha itu penting sekali termasuk pendampingan dari sisi perizinan. Perizinan yang mereka ajukan harus cepat, mudah, dan terjangkau," katanya.

Dengan berbagai terobosan tersebut, ia optimis pertumbuhan UMKM bisa berjalan positif. "Termasuk, soal packaging atau pengepakan. Kemasannya harus bagus sehingga barangnya bisa tahan lama dan kualitasnya bagus," urainya.

Sebelumnya, Menteri Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp1,23 triliun untuk mendukung pelaksanaan program-program prioritas Kementerian UMKM pada tahun 2025.

Baca juga: Anggota DPR RI ini Dukung Talenta Muda Surabaya Lahirkan Marselino dan Rizky Ridho Baru

Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (19/11/2024), Maman menyebut pagu anggaran Kementerian UMKM pada 2025 sebesar Rp463,85 miliar. Dana ini akan dialokasikan untuk program dukungan manajemen sebesar Rp298 miliar serta program UMKM dan kewirausahaan Rp165,77 miliar.

Ia mengusulkan tambahan Rp1,23 triliun sehingga pagu anggaran Kementerian UMKM tahun 2025 menjadi Rp1,69 triliun.

Maman menyebut anggaran Rp1,69 triliun itu nantinya bakal dialokasikan untuk Deputi Bidang Usaha Mikro sebesar Rp299,54 miliar, Deputi Bidang Usaha Kecil Rp167,97 miliar, Deputi Bidang Usaha Menengah Rp141,6 miliar, dan Deputi Bidang Kewirausahaan Rp438,31 miliar.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved