Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Magetan

Cuaca Ekstrim Mempengaruhi Kualitas Buah Mangga Kebanggaan Warga Magetan, Harga ikut Anjlok

Mangga Harum Manis menjadi andalan ekonomi warga Magetan, lantaran dikenal dengan aroma khas dan rasa manis

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
Pengepul Mangga di Desa Krajan, Kecamatan Parang, Muhtar (50), menunjukkan kualitas buah dagangan miliknya, Senin (2/12/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Mangga Harum Manis menjadi andalan ekonomi warga Magetan, lantaran dikenal dengan aroma khas dan rasa manis.

Namun, datangnya cuaca buruk dinilai telah menurunkan kualitas buah.

Pengepul Mangga di Desa Krajan, Kecamatan Parang, Muhtar (50) mengungkapkan, kualitas yang menurun, menyebabkan harga mangga anjlok akibat pasokan yang melimpah. 

Menurutnya, saat ini harga hanya Rp 4.000 per kilogram, jauh turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp10.000 per kilogram.

“Banyaknya buah yang rusak akibat serangan lalat buah. Produksi memang melimpah, tapi banyak yang rusak. Dari satu ton mangga yang kami kirim ke Jakarta, yang return bisa mencapai satu kuintal lebih,” ungkap Muhtar, Senin (2/12/2024).

Baca juga: Kepergok Mencuri Buah Mangga, Pemuda di Situbondo Nyaris Dihakimi Warga

Jika dibiarkan, lanjut Muhtar, jumlah buah mangga yang dikirim ke Jakarta terus berkurang.

Bila setiap musim bisa mencapai ratusan ton, tahun ini hanya sekitar 200 ton. 

“Mangga Harum Manis tetap lestari karena selain bernilai ekonomi tinggi, buah ini juga menjadi ikon kebanggaan Magetan,” tuturnya.

Baca juga: Bawa Oleh-Oleh Anggur ‘Jupiter’ Rasa Mangga, Khofifah-Emil Doakan Harian Surya Makin Sukses

Kendati kualitasnya menurun, namun Mangga Harum Manis tetap menjadi ladang penghasilan bagi tengkulak seperti Giman (55). 

Dirinya mengaku bisa meraup keuntungan besar setiap musim. Selama empat bulan musim mangga, hasilnya bisa setara dengan dua ekor sapi. 

“Kalau trennya lagi bagus, kadang yang didapat hasilnya juga menjanjikan,” imbuhnya.

Baca juga: Harga Tomat Melonjak, Petani di Magetan Keluhkan Hasil Panen Anjlok: Belum Kembali Modal

Hal serupa disampaikan Seorang Petani Mangga di Desa Tapen, Kemis (53).

Baginya, bertani mangga cukup menguntungkan karena tidak memerlukan perawatan khusus seperti buah lainnya.

Baca juga: Periksa Toko yang Terendam Banjir, Warga Magetan Nyaris Tewas Tersengat Listrik

“Hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dari anak sekolah hingga kuliah. Beda dengan menanam jati yang butuh waktu 15-20 tahun untuk panen,” tandas Kemis.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved