Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gamma Siswa SMK Ditembak Mati, Keluarga Malah Didatangi Polisi Agar Ikhlas, Diminta Tanda Tangan

Keluarga Gamma juga diminta untuk tanda tangan sebuah surat. Diketahui, GR atau Gamma ditembak mati oleh polisi yang bernama Aipda Robig Zaenudin.

Editor: Torik Aqua
Kolase Tribun Jateng
Gamma sudah ditembak mati, polisi datangi keluarga korban minta ikhlas dan tanda tangan 

Polisi juga sempat menyebut, GR membeli senjata tajam sepanjang satu meter yang dititipkan di rumah seseorang yang disebut sebagai temannya.

U pun meminta polisi menunjukkan bukti pembelian senjata tersebut.

"Kalau dibilang dia beli (dari e-commerce), bukti pembeliannya mana? Kan ada riwayat pembelian. Kalau berani menunjukkan, tidak apa-apa. Tapi, sampai sekarang kan HP, motor, tas masih di Polrestabes," ungkapnya.

Hal senada dijelaskan pihak SMKN 4 Semarang. Koordinator Bimbingan Konseling (BK) SMKN 4 Semarang Rizky Agung menerangkan, GR dan dua kawannya tak pernah melanggar aturan sekolah.

Korban juga berkelakuan baik dan tidak pernah berbuat onar.

"Sejauh ini nggak ada masalah sama sekali. Mereka nggak pernah ikut tawuran sama sekali," tuturnya, Selasa (26/11/2024).

Penjelasan polisi

Narasi korban ditembak karena mengikuti tawuran disampaikan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Senin (25/11/2024).

Irwan menjelaskan, dua geng yang terlibat tawuran adalah geng Tanggul Pojok dan geng Seroja. Polisi menyebut, GR dan dua kawannya merupakan anggota geng Tanggul Pojok.

Penembakan terjadi sewaktu Aipda Robig yang hendak melerai tawuran, diserang oleh anggota geng.

"Saat kedua kelompok gangster ini melakukan tawuran, muncul anggota polisi. Kemudian dilakukan upaya untuk melerai. Namun, ternyata anggota polisi informasinya diserang, sehingga dilakukan tindakan tegas," jelasnya.

Namun, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Kabid Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Aris Suprioyono menyatakan, penembakan tersebut tak terkait dengan tawuran.

Aris memaparkan, mulanya, sepulang dari kantor, Aipda Robig Zaenudin melihat satu pengendara motor yang dikejar oleh pengendara motor lain yang diduga merupakan kelompok hendak tawuran.

Di samping itu, motor Robig sempat dipepet oleh salah satu pengendara motor tersebut.

"Terduga pelanggar (Aipda RZ) menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan," terangnya, Selasa (3/12/2024), dikutip dari Antara.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved