Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Syamsul Tak Digaji Selama 2 Bulan Kerja di Myanmar, Disekap di Ruang Gelap, Makan Cuma Sekali

Inilah pengalaman pahit Syamsul, warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang dua bulan kerja di Myanmar tanpa dibayar.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/RIKI ACHMAD SAEPULLOH
Nasib Syamsul Tak Digaji Selama 2 Bulan Kerja di Myanmar, Disekap di Ruang Gelap, Makan Cuma Sekali 

Di sisi lain, selama waktu tersebut, ia tidak menerima upah sepeser pun dan mengalami perlakuan yang tidak layak.

“Enggak pernah dapat upah selama di sana, di sana itu (kurang lebih) dua bulan,” kata Syamsul.

Baca juga: Sosok Nuryati Mantan TKI Arab Lulus S3, Dulu Diimingi Investasi Biar Tetap Kerja: Kuliah Segalanya

Syamsul berharap pengalaman buruknya sebagai korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) tidak akan menimpa orang lain.

Ia merasa lega bisa kembali ke Indonesia dan mengaku sempat tidak percaya bahwa ia dapat dipulangkan dengan selamat.

“Pertama bersyukur banget sama pemerintah telah berusaha untuk memulangkan kita semua. Seneng banget berasa mimpi,” ujar Syamsul.

Kini, Syamsul berharap dapat menemukan pekerjaan yang lebih baik di tanah air.

Sebelumnya, nasib serupa dialami Nestapa Suhendri Ardiansyah (27).

Ia disekap di Myanmar setelah dibujuk akan menjadi TKI di Thailand.

Warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan itu semula dibujuk akan menjadi pejerka di Thailand dengan bayaran besar.

Namun, impian pria yang disapa Hendri itu pupus malah disiksa dan disekap.

Peristiwa itu diungkap oleh sepupu Hendri bernama Daniel (39), saat ditemui pada Jumat (9/8/2024).

Apabila Hendri ingin dibebaskan, orang tuanya mesti menebus uang senilai ratusan juta.

"Pelaku minta tebusan USD 30.000, kalau dihitung rupiah kurang lebih Rp500 juta," ujar Daniel.

Kejadian ini berawal saat Hendri diajak bekerja oleh rekannya bernama Risky sebagai staf di sebuah perusahaan di Thailand.

Hendri bahkan diiming-imingi gaji besar, yaitu USD 10.000 atau senilai Rp159 juta per bulan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved