Berita Viral
Bimbim Jualan Ayam Sambil Kuliah di Kampus, Dijual Rp 10 Ribu, Tempuh Perjalanan 80 Km Tiap Hari
Beginilah keseharian Bimbim seorang mahasiswa yang berjualan ayam geprek di kampus sembari kuliah, perporsi dijual hanya Rp 10 ribu.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Usaha seorang anak muda di kampus ini patut diacungi jempol.
Adalah Bimbim, seorang mahasiswa yang membantu keluarganya agar ekonominya semakin membaik.
Bimbim rela menempuh perjalanan jauh demi berjualan di kampus dan membawa banyak makanan untuk diperdagangkan.
Perjalanan panjang ke kampus hingga 80 km harus ditempuh Bima Saputra setiap hari.
Tak bertangan kosong, ia membawa puluhan bungkus ayam geprek untuk dijual.
Kisah Bimbin belakangan ini ramai diperbincangkan terutama di kalangan sivitas akademika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Bima dikenal karena kisah hidupnya yang penuh perjuangan untuk bisa kuliah di ITS di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya.
Bima harus menempuh perjalanan sejauh 80 kilometer untuk sampai ke kampus ITS Surabaya dari rumahnya di Mojosari, Mojokerto.
Bima berangkat ke kampus menggunakan angkutan umum sambil membawa dagangannya yakni ayam geprek untuk dijual di lingkungan kampus.
Motivasi utama pemuda yang akrab disapa Bimbim ini dalam berjualan adalah untuk membantu ekonomi keluarganya, mengingat ayahnya bekerja di pabrik dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Baca juga: Siswi SMA di Tulungagung yang Melahirkan di WC Bantah Sebabkan Bayinya Tewas
Apabila tidak membantu dengan berjualan maka perekonomian keluarga Bimbim masih sangat pas-pasan.
"Selain itu, dengan berjualan ini saya juga ingin membantu teman-teman perantau untuk bisa mendapatkan makanan murah," kata Bimbim dikutip dari laman resmi ITS, Minggu (8/12/2024), seperti dikutip TribunJatim.com via Kompas.com
Bimbim ingin usahanya berjualan ayam geprek ini dikenal sebagai penyedia makanan murah, praktis, dan berkualitas.
Ide ini muncul dari dirinya sendiri agar bisa membantu meringankan beban ekonomi keluarga.
"Untuk mencapainya, saya berencana memanfaatkan platform digital seperti media sosial untuk promosi lebih luas," ujarnya.

Setiap hari, Bimbim menghabiskan pagi harinya untuk mempersiapkan dagangan bersama sang ibu mulai dari ikut memasak, mengemas nasi, dan memastikan semua siap dibawa ke kampus.
Ia akan membawa 25-35 kotak nasi ayam geprek dan dijual pada teman-teman mahasiswa dengan harga relatif terjangkau yakni Rp 10 ribu per kotak.
Menjelang sore hari, mahasiswa angkatan 2024 itu pun langsung kembali ke rumah untuk membantu ibunya dan mempersiapkan aktivitas esok hari.
"Semua ini untuk keluarga dan masa depan saya," ungkapnya.
Baca juga: Pembeli Viral Cekoki Miras ke Pedagang Pentol Ternyata Masih Mahasiswa, Dapat Teguran dari Polisi
Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 Inovasi Digital Departemen Sistem Informasi ini berpesan pada setiap anak muda untuk tidak takut memulai usaha.
Meskipun dalam memulai usaha banyak pertimbangan, seperti rasa malu, gengsi, takut, dan lain-lain.
Namun jika konsisten dan mau belajar, hasilnya akan menyenangkan.
"Selalu ingat tujuan awal, baik itu membantu keluarga atau menambah pengalaman," ungkapnya.
Bimbim juga menyarankan agar selalu membuat jadwal yang jelas dan memastikan untuk selalu mendahulukan hal yang menjadi prioritas utama.
Tidak boleh ragu untuk meminta bantuan teman atau keluarga jika ada kendala dan pastikan untuk selalu menjaga kesehatan.
"Sukses tidak datang dalam semalam, jadi nikmati prosesnya secapek apapun," ucap Bimbim.
Baca juga: Ide Jualan Mie Ayam Rp2000 di Magelang Viral, Siap-siap Tahun Depan Bakal Naik, Ini Sosok Penjualnya
Ide berjualan lainnya yang viral beberapa waktu lalu adalah yang satu ini.
Warung mie ayam di Dusun Karanglo, Desa Glagahombo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, viral di media sosial.
Bagaimana tidak, harga mie ayam per porsi yang ditawarkan di warung tersebut sangat murah, hanya Rp2 ribu.
Penjualnya diketahui bernama Ngatiem (37) dan akrab disapa Atik.
Baca juga: Sosok Matius Pemuda Berhasil Jadi Petani Modern, Kini Raup Pendapatan Rp20 Juta Tiap Bulan
Atik mengaku tidak memiliki resep khusus dalam meracik hidangan mie ayam yang ia jajakan.
Namun menurut pengunjung, mie ayam buatannya terkenal segar dan kuahnya tak membuat tenggorokan eneg.
Dia melanjutkan, setiap hari dirinya mampu menjual 4 kg mie dan 3 kg ayam yang diolah menjadi ratusan porsi mie ayam.
Diketahui, ide untuk menjajakan mie ayam murah tidak muncul begitu saja.
Menurut Atik, gagasan ini berawal dari pengalamannya menghadapi kesulitan ekonomi.
Atik masih ingat masa ketika ia belum bekerja mengelola warung mie ayam.
Saat itu, ia hanya mengandalkan gaji suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunan.
Atik pernah membeli mie ayam seharga Rp13.000.
Kemudian mie ayam ini dibagikan ke seluruh anggota keluarganya di rumah.
Penyebabnya karena gaji sang suami belum cair.
Pengalaman inilah yang kemudian menginspirasi dirinya untuk membuka warung mie ayam murah dengan porsi hidangan yang sedikit.

"Saya pernah merasa berat saat menunggu gajian suami. Waktu itu beli mie ayam harganya Rp10.000–Rp13.000, porsinya terlalu banyak kalau untuk satu orang."
"Dari situ saya terpikir untuk jualan mie ayam murah, supaya orang bisa makan sesuai kebutuhan mereka," kenangnya.
Selain harga yang murah, Atik kini juga melayani pesanan dalam berbagai porsi sesuai permintaan pelanggan.
Ada pelanggan yang enggan memesan porsi besar.
Namun meminta sebanyak empat hingga lima mangkok mie ayam mangkok kecil sekaligus.
Sementara untuk anak-anak, kadang minta hingga tiga atau empat mangkuk kecil.
Baca juga: Kecurangan SPBU Terungkap, Pasang Alat Tambahan di Pompa Pengisian, Masyarakat Rugi Rp1,4 Miliar
Di warungnya, Atik juga menyediakan variasi menu seperti mie ayam dengan bakso seharga Rp6.000 dan mie ayam porsi besar seharga Rp5.000.
Porsi besar ini mulai dijual sejak dua tahun terakhir, untuk memenuhi permintaan pelanggan yang ingin makan lebih banyak.
"Kalau kata pelanggan, mie ayam saya ini kuahnya segar, enggak bikin eneg. Itu yang bikin mereka balik lagi," ujarnya.
Selama enam tahun berjualan, Atik belum pernah menaikkan harga dagangannya.
Namun, untuk tahun depan, dia berencana menaikkan seluruh menu sebesar seribu rupiah.
"Ya karena sekarang ini barang-barang naik terus, jadi mungkin tahun depan akan saya naikkan seribu," tutur Atik.

Diketahui, Ngatiem juga menyediakan bakso kerikil Rp3 ribu per mangkok.
Mie ayam Rp2 ribu dan bakso kerikil disebut menjadi pilihan pas untuk sarapan.
Namun jika dirasa kurang, pelanggan dapat memesan porsi yang lebih besar dengan harga Rp5.000 hingga Rp6.000.
Ia sengaja menyediakan menu dengan harga murah, niatnya agar anak-anak pun bisa beli.
"Sengaja dipatok harga Rp2.000 agar anak-anak bisa beli juga," ucap Ngatiem, dilansir dari Tribun Jogja, Minggu (24/11/2024).
Ngatiem mengaku sudah enam tahun menjual mie ayam dengan harga seporsi Rp2.000.
Selama itu pula, ia tak menaikkan harga jual mie ayam harga Rp2.000 di Magelang ini.
Dari pagi hingga malam tepatnya pukul 10.00-21.00 WIB, ia kadang dibantu suaminya yang juga bekerja sebagai kuli bangunan dan tukang pijat.
Ramainya pelanggan biasanya datang saat jam makan siang, sementara pada hari libur, jumlah pengunjung biasanya semakin membludak.
Ngatiem melayani semua kalangan, mulai dari pelajar, pekerja, mahasiswa, hingga warga setempat.
Baca juga: Alasan Mahasiswa ITS Jual Murah Rp10 Ribu Ayam Geprek Buatan Ibunya saat Kuliah: Mumpung dari Desa
Meski jual mie ayam dengan harga murah meriah, Ngatiem mengaku tak rugi.
Ia pun membagikan cara jual mie ayam murah tapi tetap untung.
Niat mulia Ngatiem dalam menjalankan usahanya inipun jadi sorotan.
Banyak juga pelanggan baru yang penasaran setelah mendengar cerita mie ayam yang harganya kelewat murah tersebut.
Pembelinya mayoritas berasal dari wilayah Magelang.
Juga ada dari luar provinsi seperti DI Yogyakarta.
"Setiap hari pasti ada orang yang heran, kok bisa murah banget. Kalau ditanya rugi, ya enggak. Alhamdulillah, rezekinya cukup saja," katanya.
Meski harga yang ia patok sangat terjangkau, usaha ini tetap memberinya penghasilan yang cukup untuk membantu perekonomian keluarganya.
Baginya, keuntungan sedikit yang disyukuri jauh lebih berharga daripada mengeluh tanpa kerja.
"Alhamdulilah enggak (rugi). Dari pada aku enggak kerja, jadi sedikit-sedikit aja disyukuri. Saya per hari dapat hasil bersih Rp200-150 ribu," pungkas Ngatiem.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
mahasiswa jual ayam geprek
Bima Saputra
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
keterbatasan ekonomi
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Kades Grogi, Koperasi Desa Merah Putih Tutup usai Sehari Diresmikan Prabowo, Mitra Putus Kontrak |
![]() |
---|
Pasien Asma Ditandu 20 Km Habiskan Rp700 Ribu, setelah 13 Jam Perjalanan Baru sampai Rumah Sakit |
![]() |
---|
Umpatan Presiden Prabowo Seharusnya Minum Kopi Malah Nyeruput Teh, Salahkan Staf |
![]() |
---|
Kades Didemo Warga Dituding Hamili Gadis, Kini Digerebek Sama Wanita Lain, Istri Sah: Setega Itu |
![]() |
---|
Tangis Terdakwa Judol Pecah di Pelukan Istri Kedua usai Dituntut 8 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.