Berita Viral
Sengaja Pakai Daster, Baim Ngamen Online Live TikTok di Trotoar Jembatan, Dapat Rp200 Ribu Sehari
Inilah kisah para pemuda mendapat cuan melalui live TikTok alias Ngamen Online. Mereka melakukan totalitas mendapat uang Rp200 ribu dalam sehari.
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah para pemuda mendapat cuan melalui live TikTok alias Ngamen Online.
Mereka melakukan totalitas mendapat uang Rp200 ribu dalam sehari.
Menariknya, para pemuda ini bernyanyi live di TikTok mengambil lokasi trotoar jembatan.
Modal pun sederhana yakni microfon, tripod, lampu cahaya dan handphone.
Fenomena ini terjadi di atas Jembatan Ampera Palembang, Sumatera Selatan.
Para TikTokers ini tidak hanya melakukan live musik, tetapi tak segan juga untuk bergoyang di trotoar Jembatan Ampera.
Baca juga: Sosok Artis Cantik Dulu Ngamen untuk Bisa Makan Tiap Hari, Tak Malu Malah Bangga, Hidup Bukan Beban
TikTokers menghibur para pejalan kaki hingga pengguna jalan dari setiap hari mulai jam 20:00 WIB sampai jam 12-00 WIB dini hari.
Bermobalkan HP, tripod, serta ringlight lampu mereka bisa menghasilkan Rp 200 ribu, dalam sekali tampil bahkan bisa lebih.
"Tergantung kak kadang kalau sehari bisa Rp 200 ribu kalau lagi ramai kayak malam minggu bisa Rp 400 ribu," ungkap, Baim, saat dijumpai di lokasi, dikutip dari Sripoku pada Rabu (11/12/2024).
Baim, salah satu TikTokers Palembang menggunakan daster sebagai totalitas untuk menarik para penontonnya.
Ia mengatakan selain menyalurkan hobi untuk bernyanyi juga sebagai pekerjaan untuk mencari uang.
"Selain menyalurkan hobi juga menunjukkan kita sebagai orang Palembang," ungkap Baim saat ditemui Sripoku di lokasi.

Para TikTokers bernyanyi dan followers yang ingin request bisa dengan memberikan gift yang bisa ditukar menjadi uang.
Baim juga menambahkan, jika followersnya bisa naik dengan drastis dengan cara live tersebut.
"Saya bisa dapat 2000 followers dalam satu hari," ungkapnya.
Le, salah seorang konten kreator mengatakan, ia manggung di trotoar Jembatan Ampera lantaran menyalurkan hobinya bermusik.
Sekaligus memperkenalkan Jembatan Ampera kepada masyarakat lokal maupun luar negeri.
"Kalau saya melakukannya karena hobi, selain itu juga saya ingin orang tahu bahwa di Palembang ada jembatan yang paling indah yaitu Jembatan Ampera," ungkapnya.
Live musik ini selain melakukan hobi juga menguntungkan bagi para konten kreator.
Yakni bertambahnya followers karena berinteraksi dengan para penggemar sambil bernyanyi hingga mendapatkan gift atau hadiah dari penonton live.
Baca juga: Sehari-hari Ngamen, Carda dan Istri Bingung Bayinya Tertahan di Bidan, Tak Mampu Bayar Persalinan
"Followers lumayan bertambah selagi tidak melakukan hal-hal yang negatif kita mengusahakan yang terbaik untuk terus menambah followers," terangnya.
Selain itu, dari live yang dilakukan ia juga kerap mendapat saweran dari para wisatawan yang melintasi trotoar Jembatan Ampera dengan memberikan uang.
"Untuk pendapatan terkadang ada orang yang baik memberikan tips jadi bertambah juga pemdapatan," katanya.
Dari pantauan Sripoku, para TikTokers Palembang, tidak hanya bernyanyi tapi juga sambil berjoget.
Bahkan sampai ada yang menggunakan tanjak dan juga daster untuk menarik para penonton.
Para TikTokers tidak hanya malam malam weekend saja namun terlihat setiap hari meramaikan trotoar Ampera.
Para TikTokers Palembang ini, dalam perjuangannya untuk mendapatkan Rp200 ribu mereka dihujat bahkan ada yang memberikan omongan yang tidak sedap terhadap suara dan penampilan mereka.
"Terkadang mulut netizen ada yang positif dan ada yang negatif tapi kita gak hiraukan yang negatifnya kita ambil positifnya saja," ungkapnya.
Saat ini, sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat Palembang, untuk menyaksikan para TikTokers di trotoar.
Baca juga: Aksi Ngamen Online Makin Merebak ke Kota Lain, Asyik Live di Trotoar, Satpol PP Patroli via Medsos
Hal serupa juga terjadi di kawasan Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta,
Video yang menunjukkan para pengamen melakukan live streaming di kawasan Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta menjadi viral di media sosial.
Rupanya, fenomena ngamen online kini merambah ke Kota Yogyakarta.
Hal ini pun membuat Satpol PP patroli di media sosial.
Plt Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait fenomena ini.
"Betul (sudah dapat laporan). Ya, kemarin sudah kita tertibkan, pas hari Sabtu dicek di sana kosong," kata Noviar pada Senin (4/11/2024).
Noviar menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Yogyakarta untuk melakukan razia dan patroli.
"Hari ini nanti juga kita cek lagi, malamnya ada atau tidak," tuturnya.
Diketahui, para pengamen online ini melakukan aksinya di trotoar.
Noviar mengatakan, aktivitas tersebut dilarang karena dapat mengganggu pejalan kaki.

"Iya. Di trotoar tidak boleh ada aktivitas ngamen seperti itu, karena mengganggu pejalan kaki," jelas Noviar.
Noviar menjelaskan pengamen online di Yogyakarta merupakan fenomena baru yang memanfaatkan teknologi digital.
Namun hal ini tidak diimbangi dengan kemajuan aturan yang signifikan.
"Iya baru itu. Kan ini kemajuan digital kadang-kadang tidak sejalan dengan kemajuan aturan," kata dia.
Belakangan ini memang marak terjadi ngamen online di wilayah tersebut.
Ia juga menekankan bahwa di Titik Nol, yang merupakan area steril, tidak diperkenankan ada kegiatan.
Kecuali jika ada pemberitahuan resmi untuk pertunjukan seni di tempat yang telah ditentukan.
"Bukan (ngamen) di trotoar," tegasnya.
Satpol PP Kota Yogyakarta sendiri berhasil mengamankan satu pengamen online di Jalan Margo Utomo, dekat kawasan Tugu Pal Putih, pada Minggu (3/11/2024).
Penertiban ini merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi fenomena ngamen online yang merebak.
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Kota Yogyakarta, Dodi Kurnianto menjelaskan bahwa fenomena ini tidak hanya terjadi di sekitar Titik Nol Kilometer, tetapi juga merambah ke Jalan Mangkubumi.
"Kemarin (Minggu 3/11/2024) satu orang di Jalan Mangkubumi terjaring razia. Kami sudah memberikan teguran lisan untuk menghentikan aktivitasnya."
"Sudah kami tertibkan, yang dua hari lalu mau kami tertibkan ternyata sudah ditertibkan oleh hujan deras," ungkap Dodi saat dihubungi, Senin (4/11/2024).
Dodi menambahkan bahwa para pengamen online ini bekerja secara perorangan dan tidak hanya beroperasi di Titik Nol, tetapi juga di Jalan Mangkubumi.
Saat ditanya tentang pendapatan yang diterima oleh pengamen online, Dodi menyatakan Satpol PP Kota Yogyakarta belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.
"Belum tahu sampai detail, yang jelas aktivitas kami hentikan karena mengganggu fungsi trotoar."
"Kami memberikan teguran, dan jika diulangi lagi, bisa sampai ke sanksi yustisi," jelasnya.
"Sesuai dengan Perda Nomor 7 tahun 2024, ada sanksi yustisi jika diulangi," tambah Dodi.
Ia juga menyampaikan fenomena ngamen online ini baru terjadi selama tiga hingga empat hari terakhir di Kota Yogyakarta.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
live TikTok
Ngamen Online
Jembatan Ampera
TikToker
Palembang
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
3 Poin Penting Pernyataan Presiden Prabowo Terkait Demo DPR RI, Termasuk Pencabutan Tunjangan |
![]() |
---|
Pasca Diisukan Kabur, Ahmad Sahroni Diduga Muncul dan Ngamuk 2 Rumah Dijarah Warga: Bawa ke Hukum! |
![]() |
---|
Sosok Misbakhun Ketua Komisi XI DPR RI Bantah Ikut Sydney Marathon Tapi Namanya Tercatat 'DNS' |
![]() |
---|
Guru Honorer Butuh 28 Tahun Mengajar Tanpa Libur Agar Gaji Samai Tunjangan Bulanan Anggota DPR |
![]() |
---|
Sosok & Rekam Jejak Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio, Uya Kuya yang Dinonaktifkan dari DPR RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.