Berita Viral
Irwan Pemulung Tabah Setelah Diusir Dinsos dari Kolong Tol Bareng Istri, Kini Minta Tolong Prabowo
Kisah hidup Irwan pemulung tampaknya sangat memilukan, ia terpaksa menghuni kolong tol karena tak sanggup membayar kontrakan.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Irwan seorang pemulung tinggal di bawah kolong jembatan bersama sang istri setelah bangkrut.
Dagangannya bangkrut ketika pandemi melanda beberapa tahun lalu.
Kini, Irwan tinggal bersama istrinya di kolong jalan tol.
Dinas Sosial Jakarta terpaksa mengusir keduanya untuk membersihkan area tersebut.
Kisah Irwan yang miris itupun terungkap.
Pemulung asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang merantau ke Jakarta tersebut menjadi makin terpuruk usai usaha bangkrut sejak pandemi.
Pemulung itu bernama Irwan yang kini tinggal di bawah kolong tol JORR, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pria berusia 40 tahun itu terpaksa tinggal di sana setelah pandemi Covid-19 yang melumpuhkan penghasilannya.
Mulanya, Iwan berjualan remote untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama anak dan istri di Jakarta.
Karena penghasilannya yang menurun, Irwan pun sempat luntang-lantung di jalan karena tidak mampu membayar kontrakan.
Baca juga: Dikira Sujud, Ternyata Kakek Pemulung Minum Air Genangan di Pinggir Jalan, Driver Ojol Ikut Pilu
Bahkan barang dagangannya pun tidak laku sejak pandemi lalu.
"Karena corona, (penjualan) gonjang-ganjing, sepi gitu. Akhirnya kontrakan enggak kebayar, luntang-lantung saya di jalan," kata dia di Cilandak, Rabu (11/12/2024), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Kini, Irwan tinggal bersama istri di bawah kolong tol.
Sementara anaknya pulang ke Tasikmalaya, dititipkan kepada neneknya karena kondisi ekonomi tidak stabil.

Ia mengaku terpaksa tinggal di lokasi tersebut lantaran kondisi ekonomi yang sulit.
“Awalnya itu karena saya pertama mandi di kali di sini, saya mikir kok enak juga buat tidur,” katanya.
Diketahui, keduanya telah satu tahun menetap di bawah kolong tol.
Setiap hari, Irwan hanya mampu mengumpulkan Rp 30.000 hingga Rp 40.000 dari memulung.
Uangnya itu ia gunakan untuk menghidup istrinya dan mengirim uang untuk anaknya di kampung.
“Saya sebenarnya sedih juga, enggak mau saya tidur di sini sebenarnya. Makanya saya pingin ngomong ke Presiden Prabowo, tolong Bapak, saya minta pekerjaan,” ujar Irwan.
"Saya berharap ke Presiden Prabowo, dari hati saya, tolong Bapak, saya minta kerjaan. Minimal saya dapat gaji untuk ngehidupin anak saya yang sekarang empat bulan di kampung," lanjutnya Irwan.
Pemkot Jakarta Selatan kini melarang Irwan dan istrinya tinggal di lokasi tersebut.
Irwan harus mencari tempat tinggal lain untuk bertahan hidup di jakarta.
Baca juga: Kisah Bripka Seladi Polisi Nyambi Jadi Pemulung, Menolak Sogokan Meski Banyak Hutang, Kini Pensiun
Adapun Pemkot Jakarta Selatan telah merelokasi empat orang yang tinggal di bawah kolong tol JORR, Jalan TB Simatupang, Cilandak.
Proses relokasi melibatkan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Satpol PP, dan Camat Cilandak.
“Jadi di sini ditemukan empat warga yang tinggal di bawah kolong, satu suami-istri, sementara dua yang lain tidak punya KTP sama sekali, mereka dari daerah,” kata Camat Cilandak Djaharuddin, Rabu (11/12/2024).
Djaharuddin menyebutkan, pihaknya menemukan seorang pria lansia, satu pasang suami-istri, dan seorang pria paruh baya di lokasi tersebut.
Mereka akan dikoordinasikan dengan instansi terkait untuk mencari solusi tempat tinggal yang layak.
“Kami akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam masalah tempat tinggal bagi warga yang tinggal di sana,” tambah Djaharuddin.
Baca juga: Awal Ngajar Dibayar Rp2000 Sehari, Guru Alvi Viral Nyambi Pemulung Semringah Ada Kenaikan Gaji Guru
Sosok lainnya malah nyambi jadi pemulung padahal memiliki profesi terhormat.p
Polisi bernama Bripka Seladi mencuri perhatian publik karena memiliki pekerjaan sampingan sebagai pengumpul barang bekas.
Selama 16 tahun bertugas di bagian pelayanan SIM, anggota Polres Malang Kota ini konsisten menolak suap.
Bahkan dalam bentuk kecil seperti pemberian kopi dari pemohon SIM.
Baca juga: Usman Ali Tertawa Paling Kencang saat Gus Miftah Ledek Sunhaji, Sang Pengurus Ponpes Baru Minta maaf
Pria berusia 57 ini telah membuktikan bahwa integritas seorang polisi tidak hanya soal tugas, tetapi juga tentang menjalani kehidupan jujur dan bermartabat.
Di Polres Malang ia berseragam polisi, namun ketika selesai tugas ia melanjutkan pekerjaan sampingannya sebagai pemulung.
Bripka Seladi tak malu jadi pemulung demi uang tambahan untuk keperluan sehari-hari ketimbang mendapat uang dari cara tidak benar.
Menurutnya, biarpun pemulung yang penting halal.
"Lebih baik jadi pemulung, jauh lebih jujur dan benar daripada terima salam tempel dan suap," ungkap Bripka Seladi belum lama ini.
Bagi Bripka Seladi, mengelola sampah tidak hanya menambah penghasilan, tetapi juga menjadi cara untuk berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan.
Bahkan Bripka Seladi kini memiliki gudang sampah di Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, tak jauh dari tempat ia bertugas.
"Saya tidak pernah merasa rendah diri meskipun setiap hari berurusan dengan sampah. Ini pekerjaan halal, dan saya ikhlas melakukannya," kata Bripka Seladi.
Pendapatan dari hasil memilah sampah ini sekitar Rp25.000 hingga Rp50.000 per hari.
Bripka Seladi memulai aktivitas memulungnya delapan tahun lalu.
Awalnya, ia mengumpulkan sampah dengan sepeda ontel, memilahnya, dan menjualnya untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Apa yang dilakukan Bripka Seladi pun mengundang banyak perhatian masyarakat di dunia maya.
Salah satunya yang ada di kolom komentar akun Instagram milik @jktnewss.
Berikut beberapa komentar netizen:
Akun @n.a.s.a234 menulis, "Ini adalah gambaran gaji polisi yang menolak gratifikasi, apakah masih ada yang berminat menjadi polisi panutan & teladan seperti bapak ini?".
"Coba jenderal kasih contoh kaya gini pulang naik onthel gak egois dijalan yg berisik tot tot tot dijalan. Jdi bisa membaur sama masyarakat yg kena macet," tulis @hariadi769.
Masyarakat berharap, baik Kapolri dan Kapolda dapat memberikan apresiasi kepada Bripka Seladi atas komitmennya menjadi polisi yang jujur.
Baca juga: Pantas Calon Istri Juragan Kafe Batalkan Pernikahan H-1, Ungkap Gelagat Restu, Kembalikan Seserahan
Kesederhanaan Bripka Seladi memang tak membuatnya tergoda untuk memanfaatkan posisinya.
Ia tegas menolak gratifikasi dalam bentuk apapun, termasuk uang atau hadiah dari pemohon SIM.
Prinsip ini juga diajarkan kepada keluarganya.
"Kalau ada yang mencoba memberi sesuatu, saya suruh anak saya untuk mengembalikan."
"Saya tidak mau uang itu, karena hidup saya harus bersih," tegas Seladi.
Kini ia mengelola gudang sampah yang melibatkan anaknya, Rizal Dimas, dan beberapa rekan.
Bagi anaknya, Rizal Dimas, pekerjaan memilah sampah bersama sang ayah adalah pengalaman berharga.
Meski sering menghadapi cibiran, Rizal tetap bangga dengan prinsip hidup ayahnya.
"Saya bangga dengan ayah yang mengajarkan kerja keras dan kejujuran," tutur Rizal, yang bercita-cita mengikuti jejak ayahnya menjadi polisi.
"Pekerjaan memilah sampah ini halal, dan saya tidak malu melakukannya," imbuhnya.
Rizal kini tengah mencoba peruntungan untuk kali ketiga dalam seleksi kepolisian.
Ia menegaskan, meski memiliki ayah yang polisi, tak ada jalan pintas atau bantuan dari Bripka Seladi untuk membantunya lolos.

Bripka Seladi pun tak hanya teladan di rumah, tetapi juga di tengah masyarakat.
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai polisi, ia menghabiskan waktu di gudang sampah.
Namun jika ada tugas tambahan seperti pengamanan acara, ia tak segan menunda aktivitasnya untuk fokus pada kewajibannya sebagai polisi.
"Yang penting halal, ikhlas, dan terus ikhtiar dalam melakoninya. Tidak usah peduli omongan orang," ungkap Bripka Seladi.
Di tengah berbagai kritik terhadap institusi kepolisian, sosok seperti Bripka Seladi hadir sebagai bukti bahwa kejujuran dan kerja keras masih menjadi nilai yang layak dijunjung tinggi.
"Saya bisa jadi seperti kamu, tapi apakah kamu bisa seperti saya?" tutupnya dengan penuh keyakinan.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pemulung
kolong jalan tol
kolong tol JORR
Cilandak
Jakarta Selatan
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Cekcok Lawan Debt Collector Tak Mau Kendaraan Diambil, Wanita Ternyata Naik Mobil Rental |
![]() |
---|
Kelas Nyaris Ambruk 30 Tahun Tak Pernah Renovasi, Kepsek Pindahkan Siswa SDN Belajar di Musala |
![]() |
---|
Pria Ngaku TNI Tampar Pedagang Sayur yang Pasang Bendera One Piece, Oknum: Bendera Cina ini |
![]() |
---|
Pria Ngaku TNI Tampar Pedagang Sayur yang Kibarkan Bendera One Piece, Kapendam: Tidak Ada Intruksi |
![]() |
---|
ASN Jadi Otak Penipuan Rp 750 Juta Casis Bintara Polisi, Ayah Korban Nyesal Terbuai Janji Manis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.