Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok Kondektur Muda asal Magetan Nicholas Odyssey, Perannya di Balik Kesuksesan KAI di Sulawesi

Sejak peresmiannya oleh Presiden Joko Widodo pada Maret 2023 lalu, Kereta Api Trans Sulawesi menjadi salah satu akomodasi transportasi darat favorit

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/FIKRI FIRMANSYAH
Kondektur Muda asal Magetan untuk Proyek KAI Sulawesi, Nicholas Odyssey 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejak peresmiannya oleh Presiden Joko Widodo pada Maret 2023 lalu, Kereta Api Trans Sulawesi menjadi salah satu akomodasi transportasi darat favorit bagi masyarakat pulau Sulawesi.

Namun di balik cerita bahwa kereta api telah menjadi salah satu alat transportasi andalan bagi masyarakat Sulawesi, ada kisah pengabdian untuk negeri yang juga ditorehkan oleh laki-laki berusia 20 tahun bernama Nicholas Odyssey.

Di usianya yang terbilang masih muda saat ini, dirinya telah berhasil dipercaya sebagai Kondektur untuk Kereta Api Trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Maros dan Kabupaten Barru.

Sebagai seorang Kondektur Kereta Api, Nicho sapaan akrabnya memiliki tanggung jawab besar untuk membantu masinis dalam mengemban tugas khususnya dalam menjaga keselamatan penumpang.

Baca juga: Sambut Libur Nataru, KAI Daop 8 Surabaya Operasikan Delapan Kereta Api Tambahan

"Sebagai seorang kondektur, saya memiliki tugas untuk membantu masinis, baik dalam melakukan pembinaan terkait regulasi maupun teknis pengoperasian," ujar Nicho kepada TribunJatim.com, Kamis (12/12/24).

Saat ini, kata dia, ada 5 kondektur yang bekerja untuk proyek KAI di Sulawesi, termasuk dirinya.

Kecintaan Nicho terhadap Kereta Api juga dibuktikan dengan kesiapannya dalam melaksanakan pengabdian. Berasal dari Magetan, dirinya pun jarang pulang ke kampung halamannya.

Ditanya terkait seberapa bangga dirinya ketika terpilih sebagai salah satu Kondektur Kereta Api di Sulawesi, Nicho menjelaskan bahwa dirinya bangga karena dirinya bisa turut andil dalam membangun sejarah baru transportasi perkeretaapian di Sulawesi.

"Saya juga bangga karena bisa menjadi bagian dari proyek strategis nasional di Sulawesi ini, ini salah satu yang membuat antusias saat pertama kali ditugaskan disini," terang Nicho.

Kebanggaan tersebut juga sejalan dengan rasa bangga yang dirasakan oleh orang tua Nicho di kampung halaman, namun disisi lain orang tuanya pun sempat sedih karena berjauhan dengan anak.

"Sedih pasti ada, bahkan saat pertama itu, ibu saya kaget, katanya: jauh sekali nak. Tapi ya tidak masalah karena disisi lain ibu juga bangga, karena saya dipercaya mengemban tugas satu dari lima kondektur di Sulawesi," cerita Nicho.

Ketika tidak bisa pulang ke kampung halamannya di Magetan saat hari libur, ia mengaku mengisi aktivitas dengan berlari.

Baca juga: Sambut Libur Nataru, KAI Daop 8 Surabaya Operasikan Delapan Kereta Api Tambahan

"Kalau ada waktu luang saya sering sama teman-teman atau melakukan hal-hal positif lainnya bersama-sama seperti main futsal, badminton, atau jogging," terang Nicho.

Menurutnya hal-hal positif yang dilakukannya itu bisa meningkatkan kinerjanya secara lebih apik khususnya dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat luas.

Nicho menambahkan, hal yang paling menyenangkan kerja di KAI Sulawesi ini adalah melihat antudias warga saat naik Kereta Api (KA).

"Karena bisa dibilang adanya KA di sini kan hal yang baru buat mereka (warga setempat). Jadi mereka benar-benar antusias. Bahkan, sering ada ibu-ibu yang ngajak foto saya. Momen seperti ini yang bikin saya senang bisa jadi bagian mengabdi kepada negeri," jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved