Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kelakuan Dokter Koas Lady Aurellia Kini Dikuliti Imbas Temannya Dianiaya Sopir karena Jadwal

Kelakuan dokter koas, Lady Aurellia kini sedang dikuliti setelah sopir pribadinya menganiaya temannya.

Editor: Torik Aqua
Kolase tangkapan layar
Dokter koas Lady Aurellia kini kelakuannya dikuliti, diduga pakai ruang VVIP selama koas 

TRIBUNJATIM.COM - Kelakuan dokter koas, Lady Aurellia kini sedang dikuliti setelah sopir pribadinya menganiaya temannya.

Kini namanya disorot karena diduga menggunakan ruang VVIP pasien selama koas.

Seharusnya, Lady Aurellia menggunakan ruang khusus dokter koas.

Isu tersebut dikuak lewat postingan yang viral di sosial media.

Baca juga: Sindiran Keras Tompi ke Lady Usai Ibu & Sopir Terlibat Aniaya Dokter Koas: Masih Enak Lanjut Kuliah?

Menanggapi kabar yang beredar, Manajemen RSUD Siti Fatimah, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) buka suara.

Diketahui dokter koas Lady Aurellia Pramesti (LAP) terdaftar sebagai Tim Bantuan Medis Sriwijaya (TBM Sriwijaya) di RSUD Siti Fatimah, Palembang, Sumatera Selatan.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah Az-Zahra Prov. Sumsel dr. Syamsuddin Isaac Suryamanggala, Sp.OG mengatakan, pihaknya akan mengkroscek  kabar tersebut. 

"Terimakasih atas informasinya, kami dari RS Siti Fatimah saat ini sedang fokus membantu menyelesaikan terkait pemukulannya, karena kami mitra FK Unsri. Jadi memang semua sedang fokus terkait masalah pemukulan koas," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (14/12/2024).

Menurutnya, terkait informasi penggunaan ruang VVIP mesti dikroscek satu-satu, karena pihaknya tidak tahu tingkah laku koas satu per satu, perilakunya seperti apa.

 Jadi kalau ada informasi tersebut terkait adanya perlakuan khusus, semua koas tidak ada perlakuan khusus. 

"Saya tidak bisa memastikan perilaku koas-koas selama di RSUD ini, maka saya harus tanya satu persatu dulu ke seluruh tim. Hanya saja saat ini semua sedang fokus bekerjasama dengan Unsri untuk menyelesaikan terkait kasus pemukulan nya dulu," katanya.

Dengan adanya kejadian ini, pihak RSUD Siti Fatimah ke depannya akan meningkatkan koordinasi lagi. 

Karena koas sudah diberikan jalur untuk memberikan ke pihak rumah sakit, misal ada yang kurang atau tidak pas bahkan kalau ada yang merasa dikhawatirkan bisa diadukan ke manajemen.

"Karena menajemen sejauh ini sudah berusaha memenuhi pendidikan mereka. Sekali lagi saya mewakili manajemen rumah sakit, kalau mau tahu detail memang harus ditelurusi terlebih dulu. Apalagi perilaku-perilaku yang sifatnya belum terinfokan," katanya.

Bantah Mau Liburan ke Eropa

Bantah mau liburan ke Eropa, pengacara kuak alasan Lady Aurellia minta libur Nataru.

Ia juga meminta agar masyarakat tak mudah terprovokasi.

Beredar di media sosial LD, dokter koas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri), menolak jadwal piket yang ditetapkan oleh rekannya, Muhammad Luthfi, sesama dokter koas, selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga berujung penganiayaan oleh sopirnya, DT.

Muncul dugaan LD ingin liburan ke Eropa bersama keluarganya.

Pihak LD membantah isu tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh kuasa hukum keluarga LD, Titis Rachmawati, ketika mendampingi DT, terduga penganiaya Muhammad Luthfi, saat diperiksa di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024).

"Itu sudah dilebihkan, enggak ada liburan. Katanya mau liburan ke Eropa, emang ke Eropa berapa jam naik pesawat?," kata Titis saat ditemui di Mapolda Sumatera Selatan, Jumat (13/12/2024). 

Titis meminta agar masyarakat tidak mudah terprovokasi terkait isu yang berseliweran di medsos. 

"Kami akan luruskan kepada masyarakat dan orang-orang yang tidak tahu permasalahan. Jangan judge seseorang, karena medsos kan sudah diatur Undang-undang ITE. Kami perhatikan akun-akun yang disebarkan dengan tujuan hal yang tidak baik," tuturnya.

Menurut Titis, alasan LD ingin meminta piket dijadwal ulang karena mengalami tingkat stres sebagai tenaga medis.

Terlebih lagi banyaknya pasien di rumah sakit. 

"Tingkat stres orang tidak bisa mengukurnya, apalagi baru diterjunkan ke masyarakat. Belum siap betul. Ada sesuatu yang tidak diperlakukan dengan yang sama," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, video penganiayaan seorang dokter koas di Palembang bernama Muhammad Luthfi viral di media sosial.

Lutfhi dalam video terlihat dipukuli oleh seorang pria yang belakangan diketahui berinisial DT.

Orang Tua Korban Belum Mau Bertemu Pelaku

Belum mau bertemu pelaku, orang tua dokter koas Luthfi kuak kondisi anaknya.

Ia pun meminta anaknya mendapat keadilan dan pelaku bisa diproses hukum.

Orangtua Muhammad Luthfi dokter koas RS Siti Fatimah yang menjadi korban penganiayaan di salah satu Cafe di Jalan Demang Lebar Daun Palembang merasa sangat kecewa atas peristiwa yang menimpa anaknya.

Hal itu disampaikan Wahyu Hidayat, ayah Muhammad Luthfi saat dijumpai di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, Jumat (13/12/2024).

"Kami merasa kecewa dengan peristiwa ini dan keadilan harus ditegakkan, kami sudah melaporkan kejadian ini pada kepolisian dan berharap pelaku dapat diproses secara hukum yang berlaku di Indonesia,"kata Wahyu.

Sore tadi Luthfi sudah pulang dari Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan setelah dirawat sejak hari Rabu (11/12/2024), namun harus tetap beristirahat di rumah.

"Sudah diperbolehkan pulang hari ini, tapi masih proses pemulihan. Kondisi psikologisnya masih syok," katanya.

Menanggapi pemeriksaan pelaku di Polda Sumsel Wahyu menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan tentunya dengan pengawalan. 

"Biarkan saja proses hukum berjalan," katanya.

Disinggung apakah sudah ada dari pihak terlapor yang menemuinya, Wahyu menegaskan hingga saat ini belum ada menemuinya dan belum bersedia untuk ditemui. 

"Kami belum tahu soal itu," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved