Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Berkebutuhan Khusus Disuruh Makan Kepala Musang dan Ditertawakan, Kakak Murka: Kok Setega Itu?

Tengah viral di media sosial video anak berkebutuhan khusus disuruh makan kepala musang. Kakak dari anak itu pun murka.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
X
Anak Berkebutuhan Khusus Disuruh Makan Kepala Musang dan Ditertawakan, Kakak Murka: Kok Setega Itu? 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video anak berkebutuhan khusus disuruh makan kepala musang.

Kakak dari anak itu pun murka.

Dalam video yang berdurasi 15 detik itu, terdengar suara beberapa orang yang sedang mengolok-olok sang anak yang menyantap daging tersebut.

"Daging naon eta, Jang? (Daging apa itu, Nak?)," ucap perekam video.

"Lasun (musang)," jawab anak tersebut.

Risma Evita, kakak anak yang mengalami down syndrome tersebut pun marah besar.

"Tolong siapa pun yang bisa cek akun itu siapa yang punya dan alamatnya di mana, plis tolong bantu TikTok do your magic," tulis Risma.

"Kami enggak bisa lapor kalau belum ada identitas pelaku yang jelas takutnya salah orang takut jadi fitnah juga," katanya melanjutkan.

Risma bercerita, dia mendapatkan video viral itu pertama kali dari teman ibunya yang mengirimkan video tersebut kepada ibunya.

"Kami sekeluarga enggak terima, mau makanan ini halal pun kami tidak terima karena mereka menyajikan dalam keadaan masih berlumuran darah lalu divideokan," ucap dia.

"Dikata-katanya dia bilang 'mabok heula' dan ada orang lagi yang bilang 'ibarat anjing belum makan tiga hari'," tambahnya.

Baca juga: Demi Rawat 2 Anaknya yang Berkebutuhan Khusus, Mak Ihat Jualan Sapu Lidi Rp3 Ribu, Tak Selalu Laku

Risma pun marah besar karena keluarganya selalu memperlakukan anak tersebut dengan baik.

"Sumpah demi Allah biadab, walaupun adik saya down syndrome kekurangan, tapi dia tetap manusia bukan anjing bukan hewan!" ujar Risma.

Adapun, akun yang pertama kali menyebarkan video viral itu di TikTok yakni @jeryherdiansyah46.

Saat dikonfirmasi, Risma membenarkan anak laki-laki yang berada di video merupakan adiknya yang berusia 22 tahun.

Risma menjelaskan, dia sebenarnya tidak mengetahui kejadian tersebut sebelum ibunya menghubungi bahwa sang adik tengah viral di media sosial pada 14 Desember 2024.

"Ibu saya tahu dari tetangga sekitar, jadi dari TikTok, terus viral, terus masuk berandanya. Lalu di-share dan dikirim ke ibu saya link videonya," ujar Risma, Selasa (17/12/2024), melansir dari Kompas.com via TribunJabar.

"Tetangga saya juga menanyakan makan apa, soalnya kalau secara Islam kan haram. Lalu ibu saya minta tolong ke saya untuk mencari pelakunya," katanya.

Baca juga: Siswi Rela Gendong Teman yang Berkebutuhan Khusus saat Naik Tangga, Saling Bantu sampai Masuk Kelas

Risma yang sedang bekerja diminta sang ibu untuk menghubungi akun yang memviralkan video adiknya.

Selain itu, dia juga sempat menanyakan ke beberapa tetangganya yang berada di Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

Namun tak ada satupun yang mengetahuinya.

"Terus kakak saya berhasil chat dengan akun yang pertama menyebarkan di TikTok itu, jeri-jeri itu. Katanya dia juga dari grup WhatsApp. Berarti sudah disebarluaskan lah yah," ucapnya.

Lantaran tidak ada iktikad baik dari akun TikTok yang menyebarluaskan video adiknya, Risma mengunggah video tersebut di akunnya @rismaevitaaaa dengan menulis caption kekecewaannya kepada orang yang menyuruh adiknya memakan daging tersebut.

Setelah video di akunnya ramai, Risma akhirnya melaporkan kejadian yang menimpa adiknya tersebut ke Polsek Katapang, Minggu (15/12/2024).

"Setelah itu tadi pagi sudah ada polisi ke rumah. Terus membawa mamah, bapak, dan adik saya ke polsek. Sudah gitu tadi saya nyusul ke polsek. Kemudian ternyata video yang saya posting di TikTok viral," ujarnya.

Di sisi lain, Risma mengaku kecewa dengan orang-orang yang melakukan perundungan kepada adiknya. Dia menuntut keadilan bagi adiknya atas apa yang dialaminya 

"Saya hanya ingin membela keadilan untuk adik saya. Kok setega itu. Posisi kami sudah sangat benar-benar hancur. Bahwa anak down syndrom itu tidak bisa dikasih makan apa saja. Karena mereka itu kekebalan tubuhnya berbeda dengan kita yang normal. Tidak sedikit anak berkebutuhan khusus membawa penyakit dari lahir," ujarnya.

Di sisi lain, Kanit Reskrim Polsek Katapang, Iptu Acep Wijaya, mengonfirmasi adanya laporan tersebut. 

"Benar, ada laporan dari keluarga tadi. Aduannya konsul, tentang viralnya video itu," katanya.

Acep menambahkan, pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut dan telah mengantarkan keluarga korban ke Polresta Bandung untuk penyelidikan lebih lanjut. 

Mengenai jenis hewan yang disodorkan kepada anak tersebut, Acep belum dapat memastikan. 

"Benar, ada laporan dari keluarga tadi. Aduannya konsul, tentang viralnya video itu," ucapnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved