Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tarikan Biaya Wisatawan di Tumpak Sewu

Penjelasan Kepala Dinpar soal Viral Tiket Masuk ke Tumpak Sewu Bayar 3 Kali, Wisatawan: Ya Hancur

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang akhirnya buka suara soal viralnya tiket masuk ke wisata Air Terjun Tumpak Sewu yang ditagih sampai 3 kali.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TikTok
Tiket masuk ke wisata Air Terjun Tumpak Sewu membuat wisatawan kesal karena ditagih hingga tiga kali. 

TRIBUNJATIM.COM - Kemarahan terlihat dari curhatan wisatawan yang viral di media sosial belakangan ini.

Wisatawan tersebut mengeluhkan penarikan tarif tiket di area wisata Air Terjun Tumpak Sewu.

Ternyata penarikan tiket masuk ke area wisata ditagih sampai tiga kali.

Dalam video yang beredar, wisatawan tersebut memviralkan kejadian tersebut.

Video memperlihatkan kejengahan wisatawan saat mengunjungi wisata air terjun Tumpak Sewu tengah viral di media sosial baru-baru ini.

Video tersebut viral di media sosial TikTok, Facebook dan sebagainya.

Baca juga: Wisatawan Viralkan Tiket Masuk di Tumpak Sewu Lumajang, Dinas Pariwisata Buka Suara

Pada video yang beredar, wisatawan mengungkapkan keluh kesahnya lantaran harus membayar sebanyak 3 kali saat mengunjungi tempat wisata tersohor di Kabupaten Lumajang tersebut.

"3 kali aku bayar ke Tumpak Sewu. Ini ada Tour Guide berdebat sama preman karena wisatawan disuruh bayar 3 kali," keluh wisatawan dalam video yang ia buat.

Kreator video menceritakan jika dirinya telah membayar tiket sejak di loket masuk pertama. 

Sesampainya di area masuk air terjun, wisatawan ternyata dipungut tiket lagi yang dihitung kreator video tersebut sebanyak 3 kali.

"Lek koyok ngene yo ajor pariwasata guys (kalau kayak begini ya hancur pariwisata guys)," keluhnya.

Jika dilihat dari kesejarahan, informasi yang beredar menyebutkan jika air Terjun Tumpak Sewu pernah mengalami konflik pengelolaan.

Yakni saling klaim antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang

Di lokasi air terjun, area pemandangan dan jalan masuk lewat Desa Sidomulyo Kabupaten Lumajang. 

Baca juga: Carok di Lumajang, Dua Pemuda saling Bacok Diduga Dipicu Mabuk Miras, Satu Orang Tewas

Masuk ke bawah aliran sungai menuju air terjun permah diklaim masuk Desa Sidorenggo Kabupaten Malang.

Menanggapi viralnya curhatan wisatawan soal tiket masuk ke wisata Air Terjun Tumpak Sewu, akhirnya pihak Dinas Pariwisata memberikan tanggapan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati menanggapi video viral sengkarut bayar tiket berulang yang dikeluhkan wisatawan di wisata Tumpak Sewu Lumajang.

"Segera kami kumpulkan kepala cesa dan pengelola di wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo Lumajang, yaitu pengelola Tumpak Sewu, Goa Tetes dan Grojogan Sewu agar tidak ada penarikan tiket berulang ulang," ujar Yuli ketika dikonfirmasi TribunJatim.com, Rabu (18/12/2024).

Kata Yuli, para pengelola sejatinya sudah pernah dikumpulkan dengan topik bahasan yang sama beberapa bulan lalu.

"Ketiga pengelola ini sudah pernah kami kumpulkan pada Agustus 2024 dan sudah ada kesepakatan untuk pengelolaan bersama," jelasnya.

Menurut Yuli, penarikan tiket masuk secara absah hanya lewat gerbang masuk di Desa Sidomulyo, Pronojiwo, Lumajang.

Baca juga: Keluh Kesah Wisatawan Saat Kunjungi Tumpak Sewu Lumajang, Bayar Sampai 3 Kali, Video Viral di Medsos

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kabupaten Malang agar penarikan tiket satu kali dengan perjanjian kerja sama, atau melalui e-ticketing. Mengingat wisatawan lebih tertarik melalui desa Sidomulyo Pronojiwo," paparnya.

Berdasarkan lokus kejadian video, wisatawan mengeluhkan penarikan tiket kembali saat berada di area sungai wisata Tumpak Sewu.

Menurut Yuli, penarikan tiket di area sungai sama sekali tidak dibenarkan.

 "Untuk penarikan tiket di dasar sungai yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Malang, itu tidak dibenarkan. Sudah ada peringatan dari PU SDA Provinsi Jawa Timur, tapi sampai hari ini masih berlangsung," katanya. (Erwin Wicaksono/TribunJatim.com)

Air Terjun Tumpak Sewu yang bentuknya mirip dengan Air Terjun Niagara di perbatasan Amerika dan Kanada.
Air Terjun Tumpak Sewu yang bentuknya mirip dengan Air Terjun Niagara di perbatasan Amerika dan Kanada. (Instagram.com/@taskokene)

Beberapa waktu lalu juga sempat viral kisah warga yang ikut acara jalan santai, tapi ternyata acaranya sepi.

Sejumlah warga bingung datangi acara jalan sehat tapi malah sepi.

Panitia acara jalan sehat dan sepeda gembira dalam rangka perayaan HUT ke-268 Kota Yogyakarta itu menghilang padahal panggung sudah dipasang.

Acara itu diketahui digelar di Alun-alun Kidul (selatan) Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (6/10/2024) pagi.

Rupanya, acara itu dibatalkan mendadak tanpa pemberitahuan.

Melansir dari TribunJogja, pembatalan itu pun membuat sejumlah warga yang telah membeli tiket atau kupon kecewa dan merasa ditipu.

Pasalnya, selain telah membeli tiket seharga Rp 10.000 hingga Rp 25.000, tidak ada pemberitahuan perihal pembatalan acara tersebut.

Bahkan para peserta telah datang ke lokasi sejak Minggu pagi.

 Kasihumas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo juga telah membenarkan soal adanya kasus tersebut.

"Benar. Pada hari Minggu (6/10/2024) pukul 07.00 WIB, acara senam, jalan sehat, dan sepeda gembira dalam rangkat HUT Kota Jogja di Alun-Alun Selatan gagal dilaksanakan, panitia tidak ada yang datang ke lokasi," kata Sujarwo.

Menurut Sujarwo acara tersebut digelar oleh seseorang berinisial WAH, warga Kembangarum, Donokerto Turi, Kabupaten Sleman, DIY.

"Kegiatan tersebut juga berbayar alias komersil dengan harga tiket Rp 10.000 hingga Rp25.000 dengan janji akan diadakan undian berhadiah," ujar Sujarwo.

Baca juga: Khofifah Jalan Sehat Keliling Sapa Warga dan UMKM untuk Semarakkan HUT RI

Sejak pagi hari, dia mengatakan, panggung serta tenda sponsor telah berdiri di lokasi acara.Bahkan, Sujarwo menambahkan, polisi dari Polsek Kraton juga telah tiba di lokasi sejak pukul 06.00 WIB untuk mengamankan kegiatan tersebut sesuai SOP.

"Tapi pihak panitia tidak bisa dihubungi," ucap Sujarwo.

Polisi pun kini melakukan penyelidikan untuk mengetahui pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas pembatalan sepihak tersebut.

"Bila ditemukan pelanggaran hukum akan ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku," tegasnya.

Usai kasus pembatalan mendadak acara jalan sehat dan sepeda gembira di Alun-alun Kidul Jogja, pihak penyelenggara, Haey Global Nusantara, angkat bicara.

Founder Haey Global Nusantara, Wahyu K. Wibowo mengaku pembatalan itu dilakukan lantaran adanya masalah internal dalam kepanitiaan acara.

"Pada hari terakhir kami ada masalah internal," papar Wahyu, Minggu (6/10/2024).

Baca juga: Kang Toni Jalan Sehat Bareng Warga Dapil 6 Ponorogo, Bertabur Hadiah, Sisipkan Pendidikan Politik

Wahyu pun meminta maaf kepada warga Jogja yang dirugikan akibat pembatalan tersebut.

Dia menekankan, pihaknya tidak berniat melakukan penipuan, pembatalan ini memang karena adanya masalah internal.

“Kami tidak ada niat menipu. Kami mohon maaf kepada masyarakat Kota Jogja atas keputusan ini,” ungkapnya.

Dia pun memastikan bahwa pihaknya akan mengembalikan uang tiket, uang sewa tenan, dan barang-barang dari sponsor, dalam jangka waktu tertentu.

"Sebagai bentuk tanggung jawab, kami akan refund (kembalikan uang) tiket dan uang tenan," tutur Wahyu.

"Satu sampai tujuh hari akan kami lakukan pendataan. Teman-teman yang mau refund, kami siap melakukannya," imbuhnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyatakan bahwa pihaknya tidak terkait dengan kegiatan jalan sehat dan sepeda gembira itu.

Pemkot Yogyakarta pun mengimbau kepada masyarakat agar selalu mengecek saluran resmi untuk mengetahui kegiatan dari Pemkot Yogyakarta.

"Pemkot Yogyakarta tidak berafiliasi dengan acara Jalan Sehat, Senam, dan Sepeda Gembira tersebut. Dampak yang mungkin timbul dari pelaksanaan kegiatan ini di luar tanggung jawab kami," pungkas Pemkot Yogyakarta melalui unggahan akun Instagram resminya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved