Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Penonton DWP Diperas Oknum Polisi, Paspor Diserahkan usai Bayar Rp200 Ribu: Bilang Sana

Seorang penonton konser DWP diperas oknum polisi viral di media sosial. Kronologi pun terungkap.

Kolase Shutterstock dan Serambinews
Pengakuan Penonton DWP Diperas Oknum Polisi, Paspor Diserahkan usai Bayar Rp200 Ribu: Bilang Sana 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang penonton konser DWP diperas oknum polisi viral di media sosial.

Adapun DWP atau Djakarta Warehouse Project (DWP) merupakan event musik elektronik tahunan terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Ismaya Live setiap tahun.

DWP tahun ini digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dikutip dari Kompas.com, dugaan pemerasan penonton DWP menimpa salah satu warga negara (WN) Malaysia.

Korban sempat ditarik tangannya oleh polisi di tengah konser musik lalu disuruh menyerahkan paspor.

Teman korban turut menyerahkan uang kepada petugas.

Baca juga: Penumpang Kereta Curiga Dipalak Orang Ngaku Tak Punya Ongkos, Minta ke Penumpang Lain setelah Keluar

Polisi juga disebut melakukan pemeriksaan kesadaran untuk mengecek korban dalam keadaan mabuk atau tidak.

Terkait hal itu, seperti apa kronologi penonton DWP diduga diperas petugas dan bagaimana langkah polisi merespons isu ini?

Seorang pria asal Malaysia yang menggunakan nama samaran Ilham (26) merupakan salah satu korban dugaan pemerasan polisi saat menyaksikan Steve Aoki di panggung Garuda Land, Minggu (15/12/2024).

Ia menyaksikan aksi DJ asal Amerika Serikat tersebut bersama temannya, Raka (27), bukan nama asli.

Berdasarkan jadwal acara yang dirilis DWP, Steve Aoki naik ke panggung pukul 23.15 WIB setelah penampilan Drone Show dan San Holo.

Namun, di tengah Steve Aoki manggung, Ilham tiba-tiba ditarik oleh seseorang yang mengaku sebagai polisi.

Baca juga: Pemotor Dipalak Sekuriti Rp500 Ribu karena Salah Masuk Tol Dikira Jalan Biasa, Transfer ke Rekening

Momen Ilham ditarik dilihat langsung oleh Raka yang berdiri di samping korban.

“Pas keramaian tuh ada polisi, undercover-lah nama kerennya. Pas lagi loncat-loncat, temanku ditariklah sama beberapa orang yang mengatasnamakan polisi,” ujar Raka dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/12/2024).

Pada saat itu, Ilham mengaku kepada polisi bahwa ia adalah WN Malaysia.

Ia kemudian disuruh menyerahkan paspor dengan dalih keperluan pemeriksaan administrasi.

Raka meminta Ilham mengikuti permintaan tersebut.

Namun, temannya tidak kunjung kembali setelah ditarik.

Karena merasa curiga, ia bergegas mencari Ilham dan menemukan polisi yang dicarinya memegang sejumlah paspor milik WNA lain dan ada uang tunai di dalamnya.

Dengan inisiatif sendiri, Raka memberikan uang sebesar Rp 200.000 karena ia merasa pelakunya adalah oknum.

Ilustrasi polisi palak penonton konser.
Ilustrasi polisi palak penonton konser. (SHUTTERSTOCK/MACIEJ MATLAK - Serambinews.com)

“Karena aku tahu polisi di Indonesia ‘bribe’, ya sudah, aku kasih yang ada di dompetku. Kalau enggak salah, Rp 200.000,” ujar Raka.

Polisi yang menerima uang Rp 200.000 dari Raka segera mengembalikan paspor milik Ilham.

Berdasarkan pengakuan Raka, polisi juga melakukan tes kesadaran terhadap Ilham untuk mengetahui apakah korban terpengaruh alkohol atau tidak.

Namun, ada juga korban lain yang menjalani tes urine dan dipersulit ketika meminta paspornya dikembalikan.

“Pas habis bayar cuma bilang, ‘Ya sudah sana’,” jelas Raka.

Tim Kompas.com sempat melakukan penelusuran kepada sejumlah petinggi kepolisian di Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polres Metro Jakarta Utara terkait dugaan pemerasan penonton DWP.

Pada awalnya, Kompas.com menghubungi Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady pada Rabu (18/12/2024).

Namun, ia meminta hal tersebut agar ditanyakan kepada Polres Metro Jakarta Pusat dengan dalih DWP tidak digelar di wilayah hukumnya.

Baca juga: Artis Syok Sedekah ke Penjual Bunga Rp50 Ribu Malah Dipalak 2 Kali Lipat, Mintanya Tak Masuk Akal

Konfirmasi berlanjut dengan menghubungi Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro pada Rabu (18/12/2024).

Lagi-lagi, tidak ada jawaban yang memuaskan dari Susatyo.

Ia malah mengarahkan Kompas.com untuk bertanya kepada Polda Metro Jaya.

“Koordinasi (dengan) Ditresnarkoba Polda ya,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/12/2024).

Setelah itu, Kompas.com mengontak Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ari Syam Indradi pada Kamis (19/12/2024).

Petinggi polisi lainnya yang turut dimintai konfirmasi adalah Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Donald Parlaungan Simanjuntak.

Namun, Ade maupun Donald tidak segera membalas pesan yang dikirimkan terkait dugaaan pemeran penonton DWP.

Terpisah, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Jamalinus Nababan mengatakan, pihaknya tidak melakukan monitoring terhadap kasus tersebut.

“Kalau sepengetahuan kami, kami tidak monitor kejadian seperti itu, ditangkap, dipalak dan tes urine. Kami saat itu, pengamanan (selama DWP berlangsung),” ujarnya.

Setelah sempat tidak menjawab, Ade akhirnya membalas pesan dari Kompas.com.

Ia mengatakan, dugaan pemerasan oleh polisi akan ditangani Propam Polda Metro Jaya.

“Polda Metro Jaya tidak pandang bulu terhadap siapa pun pelakunya dan pasti akan memproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara proporsional dan profesional,” kata Ade dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/12/2024).

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved