Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pria di Samarinda Resah usai Pasang Bearing di Kelamin sampai Tak Bisa Kencing, Damkar Turun Tangan

Seorang pria di Samarinda, Kalimantan Timur memasang bearing sepeda motor di alat kelaminnya sampai tak bisa kencing

Editor: Torik Aqua
Kolase Tribun Kaltim
Seorang pria di Samarinda sampai tak bisa kencing akibat pasang bearing di alat kelaminnya 

Masih kata dia, setelah dirujuk dan sampai di rumah sakit di Kota Palembang, segera dilakukan penanganan serta dicek diatur jadwal dokternya.

"Sampai di sana sekitar jam 09.00 malam dan untuk jadwal operasi jam 11.00 siang besoknya. Total perawatan di rumah sakit selama 11 hari sampai diperbolehkan pulang," ungkapnya.

Baca juga: Remaja Bacok Pamannya Setelah Upah Panjat Pohonnya Disunat, Sempat Protes: Marah

Alat kelamin MHN sudah tidak bisa disambung lagi lantaran terlalu lama dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.

"Karena perjalanannya dari Mesuji Raya ke Palembang sangat jauh. Kata dokter yang menangani operasi, potongan kelamin anak saya seharusnya ditaruh di dalam batu es," ujar ibu korban.

Pasca tindakan operasi, pihak rumah sakit memakaikan keteter (alat bantu kencing) di alat kelamin milik korban selama kurang lebih satu bulan sampai proses penyembuhan.

"Setelah dibawa pulang ke rumah, kondisi anak saya sempat kesulitan kencing langsung.

Supaya lubang penisnya tidak tertutup, jadi dibantu oleh keteter tadi," ujar Amalia, saat itu anaknya juga tak dapat beraktivitas.

"Setelah keteter dilepas, barulah anak saya bisa bermain dan normal kembali. Tidak lagi kesakitan," sambungnya.

Tidak berhenti sampai disini saja, Amalia berujar, sejak kejadian tersebut, sampai sekarang rutin melakukan kontrol di rumah sakit Palembang.

"Sudah sekitar empat atau kali kali kontrol ke rumah sakit Palembang, kami selalu diantar dan ditemani oleh Pak Zaidan," cetusnya.

Ilustrasi alat kelamin bocah terpotong saat disunat, gagal disambung
Ilustrasi alat kelamin bocah terpotong saat disunat, gagal disambung (ISTIMEWA)

Memang sebelumnya, sudah terjadi dugaan malapraktik yang dilakukan oknum Kepala Puskesmas.

Namun sejak dahulu sampai sekarang, masih banyak warga yang datang untuk menyunatkan anak-anaknya. 

"Memang kalau warga sini (hendak  sunat) selalu tempat Pak Zaidan, baik manual ataupun pakai laser.

Kalau kami waktu itu memilih pakai laser karena berharap supaya anak cepat sembuh,"

Karena setahu kami sunat laser ini bisa sembuh hanya empat hari dan kebetulan waktu itu cuma bisa cuti kerja empat hari saja," sebutnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved