Berita Trenggalek
Jembatan di Trenggalek Putus Diterjang Banjir, Pemprov Jatim Pasang Jembatan Bailey
Jembatan di Trenggalek putus diterjang banjir saat hujan deras melanda, Pemprov Jatim memasang jembatan bailey untuk membantu mobilitas warga.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemprov Jatim memasang jembatan bailey di Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (28/12/2024).
Pembangunan jembatan bailey ini merupakan bentuk bantuan setelah jembatan eksisting di Desa Tawing putus diterjang banjir pada Minggu (20/10/2024) lalu.
Jembatan tersebut putus setelah Kecamatan Munjungan diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Sabtu (19/10/2024) yang menyebabkan debit air di sungai yang melintasi Desa Tawing meningkat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi menuturkan, pemasangan jembatan bailey tersebut sudah hampir rampung.
"Bulan depan bisa mulai operasional," kata Triadi, Sabtu (28/12/2024).
Dengan beroperasinya jembatan bailey, perjalanan masyarakat untuk keluar masuk Desa Tawing bisa lebih cepat.
"Setelah Jembatan Tawing putus, masyarakat kan harus memutar melewati Jembatan Domerto, sehingga perjalanan lebih jauh dan otomatis lebih lama," lanjutnya.
Baca juga: Sawah Jadi Sungai hingga 3 Jembatan Ambrol Akibat Banjir Bandang di Tlogosari Bondowoso
Jembatan bailey ini merupakan jembatan sementara yang nantinya akan dibongkar kembali oleh Pemprov Jatim setelah Pemkab Trenggalek mempunyai cukup anggaran untuk kembali membangun Jembatan Tawing.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek, Ramelan menuturkan, jembatan Tawing dibangun pada tahun 2004.
"Jembatan tersebut sudah berumur 20 tahun, dulu pembangunannya swakelola. Hingga tahun 2024 ini memang belum ada perbaikan atau rehabilitasi untuk jembatan tersebut," kata Ramelan, Senin (21/10/2024).
Satu-satunya pembangunan di sekitar jembatan yang menghubungkan Dusun Tawing dan Dusun Gunung Kembar adalah pembuatan talud sungai di kanan kiri jembatan yang dilakukan pada tahun 2023.
"Pembangunan talud tersebut tidak menyentuh jembatan, jadi memang tidak ada rehabilitasi semenjak dibangun," lanjutnya.
Menurut Ramelan, umur bukanlah penyebab utama Jembatan Tawing putus, melainkan debit air yang deras yang menggerus struktur jembatan.
Pembangunan jembatan, dinilai Ramelan tidak dirancang untuk mengantisipasi debit air yang sedemikian besarnya seperti saat ini.
"Dulu airnya lebih terkendali walaupun saat musim hujan. Saat ini top soil tanah terus menipis sehingga air tidak terserap dengan sempurna lalu terbuang semua ke sungai," jelas Ramelan.
Vegetasi hutan di Kecamatan Munjungan yang terkikis juga membuat air hujan langsung turun ke sungai sehingga debit air tak bisa dikendalikan.
Pemprov Jatim
Jembatan Bailey
Desa Tawing
Kecamatan Munjungan
Trenggalek
Stefanus Triadi
TribunJatim.com
berita Trenggalek terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Kisah Warga Trenggalek Bangun Kedai Healthy Food dari Modal Rp 200 Ribu, Kini Jadi Langganan Bupati |
![]() |
---|
Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Peternakan: Bisa Vaksin Mandiri |
![]() |
---|
Modus Penipuan Jual Beli Emas Rp 27 Juta, Pelaku Hanya Bermodal HP, Wanita Trenggalek Jadi Korban |
![]() |
---|
Masa Pendaftaran Seleksi PPPK Gelombang Kedua Trenggalek Diperpanjang, Terakhir 20 Januari 2025 |
![]() |
---|
Brak, Pohon Tumbang Timpa Warung di Desa Kedunglurah Trenggalek, Sempat Ganggu Arus Lalin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.