Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hilang 3 Hari di Gunung Agung, 2 Pendaki Akhirnya Selamat usai Bertemu Orang Salat, Kaki Patah

Kedua pendaki ditemukan selamat setelah tiga hari hilang di Gunung Agung, Bali.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Dua orang pendaki ditemukan selamat pada Jumat (27/12/2024), setelah tiga hari hilang di Gunung Agung, Bali 

Pada pukul 20.00, dirinya melihat sorotan cahaya senter.

Naomi Daviola Setyani (17) berfoto di puncak Gunung Slamet sebelum dilaporkan menghilang pada Senin (7/10/2024).
Naomi Daviola Setyani (17) berfoto di puncak Gunung Slamet sebelum dilaporkan menghilang pada Senin (7/10/2024). (KOMPAS.COM/Istimewa)

Namun dia ragu atas asal sorotan cahaya tersebut.

"Sorotan itu manusia atau bukan. Takutnya saya teriak bukan manusia mengganggu sekitarnya."

"Saya memilih tidur dan menunggu pagi," jelasnya.

Pada Selasa pagi, burung tersebut kembali muncul dan membawa Naomi ke pinggir jurang di Gunung Malang.

Saat itulah ia mendengar seseorang memanggil namanya.

Sekitar pukul 10.00 WIB, tim SAR akhirnya menemukannya.

"Begitu melihat petugas SAR berbaju oranye, saya langsung berteriak minta tolong," ujarnya penuh lega.

Tak hanya itu, Naomi mengungkapkan, awalnya berangkat mendaki dari ajakan kegiatan di TikTok dan meninggalkan Semarang pada Sabtu (5/10/2024).

Ia menyebut, hal ini sebagai pengalaman pertamanya mengikuti kegiatan yang diorganisir melalui media sosial.

"Biasanya saya mendaki bersama teman-teman sekolah atau saat acara Pramuka," ujarnya saat ditemui Tribunjateng.com, Rabu (9/10/2024).

Pendaki bernama Naomi Daviola Setyani alias Vio (17) pelajar SMK di Semarang yang sempat dikabarkan hilang dua hari di Gunung Slamet ditemukan dalam keadaan selamat, ia menangis haru memeluk orang tuanya, Selasa (8/10/2024).
Pendaki bernama Naomi Daviola Setyani alias Vio (17) pelajar SMK di Semarang yang sempat dikabarkan hilang dua hari di Gunung Slamet ditemukan dalam keadaan selamat, ia menangis haru memeluk orang tuanya, Selasa (8/10/2024). (Dok Basarnas Pos Sar Cilacap)

Awalnya, perjalanan mendaki Gunung Slamet berjalan lancar.

Namun situasi berubah saat turun dari gunung.

Naomi merasa ditinggalkan oleh rombongannya, yang awalnya terdiri dari tujuh orang.

"Tiga orang dari rombongan kami turun duluan. Saya berada di tengah, tapi ketika melihat ke belakang, dua orang yang semula ada di sana tiba-tiba hilang," tuturnya.

Naomi mendapati jalur yang ia lalui saat turun terasa berbeda, dan ia tidak melewati Pos Plawangan seperti yang dilalui saat naik.

Dirinya justru berakhir di dalam hutan.

Saat di dalam hutan itulah Vio merasa tersesat hingga dirinya bertemu dengan seekor burung yang membawanya bertemu dengan tim SAR.

Selama tersesat, Naomi bertahan hidup dengan bekal roti sobek dan minum dari sumber mata air di hutan.

Ia mengaku tidak memberi tahu orang tuanya bahwa ia akan mendaki Gunung Slamet, dan sekarang ia menyesal atas tindakannya.

"Saya masih ingin mendaki gunung, tetapi mungkin tidak akan diizinkan orang tua lagi," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved