Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penyesalan Orang Tua Tak Pernah Beri Vaksin dari Kecil Jadi Sorotan, 5 Anaknya Sakit Aneh-aneh

Lima anaknya malah sering sakit, bahkan penyakitnya tak main-main dan bisa dibilang cukup serius.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
mStar
Penyesalan orang tua tak beri vaksin sejak kecil, kini anaknya sakit aneh-aneh 

TRIBUNJATIM.COM - Pasangan suami istri asal Malaysia mengungkap curhatan yang jadi viral di media sosial.

Pasalnya anaknya kini mengidap berbagai penyakit karena tidak pernah divaksin sejak bayi.

Mereka pun menyesali perbuatannya dulu karena tidak pernah memvaksin anaknya.

Baca juga: Prabowo Minta Rakyat Sabar Sebentar Atas Hasil Pemerintahannya, Tak Niat Mempersulit: Baru 2 Bulan

Dikutip dari mStar, Minggu (29/12/2024), akses dan kurangnya paparan menyebabkan banyak generasi sebelumnya tidak menerima vaksinasi.

Namun di dunia sekarang ini, tidak ada alasan bagi orang tua untuk membiarkan anaknya tumbuh tanpa perlindungan kesehatan kecuali mereka anti vaksin.

Di Facebook, seorang wanita berbagi cerita tentang lima anaknya yang tidak divaksinasi.

Menurut perempuan tersebut, anak-anaknya menunjukkan prestasi akademik yang baik.

Akan tetapi semuanya menderita berbagai gangguan kesehatan sejak kecil.

"Ada yang berpendapat anak saya sehat-sehat saja sehingga bisa sukses sekolah meski tidak divaksin," tuturnya.

Namun ternyata di baliknya, anak-anak wanita tersebut malah sering sakit.

Bahkan penyakitnya tak main-main dan bisa dibilang cukup serius.

"Izinkan saya berbagi pengalaman merawat anak saya yang tidak divaksin.

Yang sulung (apoteker) kejang-kejang saat berumur satu tahun karena demam tinggi. 

Sampai umur tujuh tahun masih belum bisa berjalan dengan baik," bebernya.

Ilustrasi pemberian imunisasi polio kepada bayi, 2024.
Ilustrasi pemberian imunisasi kepada bayi (Dok Prokopim Kota Malang)

"Yang kedua (calon dokter) mengalami gangguan kulit hingga saat ini.

Yang ketiga waktu kecil punya masalah abses telinga. 

Sekarang salah satu telinganya bolong. 

Sudah operasi tambal sulam," tulisnya.

Selain itu, anak keempat dan kelimanya juga terkena penyakit tersebut, ungkap perempuan tersebut dalam curhatannya.

"Keempat masalah hernia pada usia satu tahun dan kelima pneumonia kritis hingga masuk ruang perawatan intensif (ICU) pada usia dua bulan.

Dia menderita penyakit asma hingga usia 10 tahun. 

Saya yakin Tuhan melindungi anak-anak saya dari polio, hepatitis, dan penyakit lainnya karena orang lain masih menerima vaksin," tulisnya.

Baca juga: Hilang 3 Hari di Gunung Agung, 2 Pendaki Akhirnya Selamat usai Bertemu Orang Salat, Kaki Patah

Hingga akhirnya, kata dia, dirinya baru menyadari pentingnya vaksin setelah kedua anaknya melanjutkan studi kedokteran.

"Allah juga menyadarkan saya ketika kedua anak saya memilih terjun ke bidang medis. 

Mereka sangat marah ketika mengetahui saya tidak memberikan vaksinasi kepada mereka.

Tapi apa boleh buat. 

Aku bilang ke mereka dekat. 

Suntik sendiri, ayat bebas," tulisnya lagi.

Ilustrasi pasutri menyesal
Ilustrasi pasutri menyesal (mStar)

Tangkapan layar yang dibagikan wanita tersebut menjadi viral setelah dibagikan ulang oleh seorang dokter di Facebook.

Bahkan, netizen pun berharap cerita tersebut bisa membuka mata para orang tua, khususnya yang anti vaksinasi.

"Alhamdulillah akhirnya aku menyadarinya. 

Jangan ingat masa lalu, bahkan kembali pun tidak bisa."

"Semoga sharing bermanfaat ini menjadi pembuka mata bagi mereka yang menginginkan kebenaran, Insya Allah."

"Sharing dari mbak ini penting untuk menyadarkan masyarakat yang masih ragu untuk mengambil vaksin dan yang tertipu oleh kelompok anti vaksin tersebut," tulis netizen.

Baca juga: Nikahi Wanita Jepang, Pria Madura Kini Sukses Jadi Petani di Negara Asing, Kelola Lahan 35 Hektare

Di sisi lain, seorang kakek berusia 87 tahun di Malang menjadi korban penipuan berkedok vaksin dari petugas Puskesmas.

Rp600 ribu miliknya ludes setelah ditipu dua orang yang mengaku petugas Puskesmas dengan modus vaksin hadiah TV.

Kisah seorang kakek di Malang, Jawa Timur, yang ditipu ini beredar dan viral di media sosial.

Lalu seperti apa kejadian selengkapnya?

Peristiwa ini diketahui setelah rekaman CCTV yang berada di depan rumah kakek tersebut tersebar viral.

Salah satu videonya lalu dibagikan oleh akun Instagram @info_malang, Minggu (29/10/2023).

"Seorang warga Ketawanggede gg 6 menjadi korban penipuan yg mengaku sebagai petugas puskesmas dan memberikan hadiah," tulis keterangan dalam unggahan video tersebut.

Dalam video ini sendiri, terlihat ada dua orang yang keluar dari rumah sang kakek, satu pria dan satu wanita.

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah disaksikan sebanyak 42,1 ribu kali.

Ketua RW setempat, Medhi Harsono, pun mengungkapkan kronologi kejadian.

Ia mengatakan, penipuan tersebut terjadi pada Sabtu (28/10/2023), sekitar pukul 14.05 WIB.

Korban sendiri bernama Jais (87), warga di Jalan Kertorejo, Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Menurut Medhi Harsono, saat itu korban sedang membeli bakso yang tidak jauh dari rumahnya.

Kemudian saat korban pulang, ada dua orang yang menguntit dan mengikuti korban sampai ke rumah.

"Saat korban pulang ke rumahnya itu, ternyata dibuntuti oleh dua orang, yaitu perempuan dan laki-laki," kata Medhi pada Selasa (31/10/2023).

Tanpa basa-basi, kedua pelaku mengaku-ngaku petugas Puskesmas dan masuk ke dalam rumah korban.

"Kedua pelaku tiba-tiba ikut masuk ke rumah korban dan bilang dari Puskesmas Dinoyo," ujarnya.

Kala itu kedua pelaku menanyakan kepada korban, apakah sudah mendapatkan vaksin Covid-19 atau belum.

"Korban menjawab sudah vaksin. Dari situ, kedua pelaku tiba-tiba mengatakan bahwa korban berhak mendapatkan hadiah televisi," jelasnya.

Rekaman kamera CCTV saat pelaku penipuan yang laki-laki meninggalkan rumah korban dengan alasan akan mengambil hadiah televisinya
Rekaman kamera CCTV saat pelaku penipuan yang laki-laki meninggalkan rumah korban dengan alasan akan mengambil hadiah televisinya (Istimewa)

Medhi Harsono menjelaskan, awalnya korban menolak tawaran hadiah televisi dari kedua pelaku.

Tetapi kedua pelaku itu terus merayu hingga akhirnya korban pun setuju untuk menerima hadiah televisi tersebut.

"Awalnya, diminta bayar uang pajak hadiah sebesar Rp800 ribu. Tapi korban hanya punya uang Rp500 ribu," ungkap Medhi Harsono.

"Akhirnya uang tersebut diberikan kepada pelaku, lalu pelaku yang laki-laki meninggalkan rumah dengan alasan mau ambil hadiah televisinya," beber Ketua RT.

Setelah pelaku laki-laki kabur, pelaku perempuan pun meminta korban berganti baju karena akan melakukan sesi foto saat hadiah datang.

"Ketika korban sedang ganti baju, pelaku perempuan ikut kabur sambil membawa dompet korban berisi uang Rp100 ribu," tambahnya.

Akibat aksi penipuan tersebut, korban kehilangan uang sejumlah total Rp600 ribu.

"Korban ini tinggal sendirian di rumah. Sebenarnya anaknya ada tiga, namun sudah berkeluarga dan tinggal di rumahnya masing-masing," jelas Medhi Harsono.

"Kata korban, secepatnya akan membuat laporan ke polisi. Tetapi menunggu cucunya datang, untuk ikut menemani," lanjutnya.

Sementara itu Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto, mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati.

"Jangan mudah percaya, meski diiming-imingi dan dijanjikan dengan hadiah besar. Minta langsung surat tugas dan identitas kepada yang bersangkutan," katanya.

"Kalau dari pemerintah, pasti dibekali identitas ataupun surat tugas. Bila tidak dapat menunjukkan surat tugas maupun identitasnya, maka masyarakat bisa menolaknya."

"Apabila masih ragu, bisa langsung meminta bantuan ke Bhabinkamtibmas atau Polisi RW maupun Ketua RT maupun RW setempat," tandasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved