Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Kediri

Pengusaha Katering di Kediri Kecewa, Pengembalian DP yang Catut Program Makan Bergizi Gratis Molor

Pengusaha katering di Kediri kecewa, pengembalian DP yang mencatut Program Makan Bergizi Gratis molor dari waktu yang dijanjikan.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Para pelaku jasa katering yang diduga menjadi korban dugaan penipuan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Kediri, Senin (30/12/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Puluhan pengusaha katering di Kediri merasa kecewa atas molornya pengembalian uang muka (DP) yang mengatasnamakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga melibatkan oknum koordinator berinisial M. 

Para pengusaha sebelumnya dijanjikan uang DP mereka akan dikembalikan paling lambat pada 31 Desember 2024.

Namun, hingga Kamis (2/1/2025), janji tersebut belum sepenuhnya terealisasi. 

Herlina, salah satu korban program ini, mengungkapkan, pada tanggal yang dijanjikan, M hanya mengembalikan sebagian kecil dari dana yang telah dibayarkan.

"Baru sebagian saja yang sudah diserahkan. Tapi itupun belum dibagikan ke para korban. Masih di koordinator kelompok, menunggu genap semua. Janjinya sisanya katanya akan dikembalikan pada 5 Januari 2025 mendatang. Tapi, kami jadi waswas karena ini sudah molor dari janji awal," kata Herlina, Kamis (2/1/2025).

Kasus ini bermula ketika oknum M mengajak para pengusaha katering untuk bergabung dalam program MBG yang disebut-sebut berasal dari program Presiden RI Prabowo Subianto.

Dalam penawaran tersebut, setiap pengusaha diminta membayar Rp 1 juta per 1.000 kotak makanan sebagai uang muka.

Uang tersebut dijanjikan akan dikembalikan saat program berjalan.

Namun, belakangan diketahui bahwa penarikan uang muka tersebut diduga tidak dilakukan sesuai prosedur.

"Uang itu kami gunakan dari modal usaha, jadi ketika molor begini, kami benar-benar kesulitan untuk memutar modal lagi,” keluh Herlina.

Baca juga: Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi, Cak Imin Sebut Makan Bergizi Gratis Ciptakan Ekosistem Usaha

Ia dan korban lainnya mengaku kecewa karena uang yang seharusnya bisa digunakan untuk usaha kini terjebak tanpa kejelasan.

Para korban telah tergabung dalam kelompok-kelompok untuk memudahkan pengembalian dana.

Namun, hingga saat ini, kelompok Herlina baru mendapatkan sebagian dari total DP yang disetor. 

Dana yang sudah dikembalikan tersebut dipegang oleh koordinator kelompok sebelum nantinya dibagikan secara penuh kepada masing-masing korban.

"Kami sebenarnya masih berharap ada iktikad baik dari M. Kalau sampai tanggal 5 Januari tidak ada kejelasan, kemungkinan besar kami akan meminta bantuan pihak kelompok masyarakat (Pokmas) terkait untuk melapor pada yang berwenang untuk menyelesaikan masalah ini," tegas Herlina.

Ia menambahkan, para korban sudah sepakat untuk menunggu hingga tenggat waktu yang baru dijanjikan oleh M sebelum mengambil langkah hukum.

Namun, mereka tidak menutup kemungkinan akan membawa kasus ini ke kepolisian jika janji tersebut kembali diingkari.

Kasus ini menjadi viral setelah program makan bergizi gratis disebut-sebut sebagai inisiatif dari pemerintah.

Namun, dugaan penipuan muncul ketika ada penarikan uang muka tidak dilakukan sesuai prosedur, dan dana yang dikumpulkan tidak kunjung dikembalikan kepada para pengusaha katering.

Kini, para korban hanya bisa berharap janji pengembalian dana pada 5 Januari 2025 benar-benar dipenuhi oleh M.

Jika tidak, mereka berencana meminta penyelesaian dari kelompok masyarakat setempat sebelum membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Kami tidak ingin ini terjadi lagi pada orang lain. Harapan kami, semua uang bisa segera kembali agar kami bisa melanjutkan usaha kami," pungkas Herlina.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved