Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kakak Beradik di Kediri Tewas di Rumah

Kesaksian Sepupu Kakak Beradik di Kediri Ditemukan Tak Bernyawa, Hidup Sebatang Kara Sempat

Sepupu korban, Yuyun (47), menceritakan bahwa kedua korban memang memiliki kepribadian tertutup, terutama sejak 2019

|
Editor: Samsul Arifin
istimewa
Petugas Polsek Ngadiluwih saat olah TKP temuan jenazah di Desa Rembang Kecamatan Ngadiluwih Kediri, Minggu (5/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Penemuan dua jenazah kakak beradik di sebuah rumah di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Minggu pagi (5/1/2025), masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar mereka.

Kedua korban, Femala (44) dan Yuyen (42), yang ditemukan meninggal dunia di atas tempat tidur masing-masing, dikenal sebagai sosok yang tertutup sejak lama.  

Sepupu korban, Yuyun (47), menceritakan bahwa kedua korban memang memiliki kepribadian tertutup, terutama sejak 2019.

Kondisi ini semakin memburuk setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia.  

"Ibunya meninggal tahun 2003 karena kanker, dan bapaknya meninggal pada 2022. Sejak itu, Femala dan Yuyen semakin tertutup dari keluarga maupun tetangga. Kami dari pihak keluarga sebenarnya sudah berusaha merawat dan mendukung mereka," kata Yuyun. 

Baca juga: Babak Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Kediri, Ditangani 2 Jaksa, Rekonstruksi Akan Dilakukan

Yuyun mengungkapkan, Femala dan Yuyen sempat dirawat di sebuah pondok di Lamongan selama 36 hari untuk mengatasi depresi yang mereka alami.

Setelah pulang, keduanya perlahan mulai beraktivitas normal, seperti memasak dan belanja kebutuhan sehari-hari.  

"Awalnya mereka sudah mulai aktif, bahkan sering masak sendiri. Kami juga sempat membelikan alat masak karena sebelumnya mereka hanya pakai ranting-ranting. Tapi, sejak sebulan terakhir mereka kembali tertutup," ungkapnya.  

Baca juga: Geger Warga di Kediri Temukan Kakak Beradik Tewas di Ranjang Rumah, Penyebab Masih Diselidiki Polisi

Menurut Yuyun, kondisi kesehatan Femala yang sering sakit-sakitan, ditambah rasa malu dan depresi akibat kehilangan orang tua, membuat mereka semakin menutup diri. Bahkan, saudara-saudara yang datang menjenguk sering kali tidak diterima.  

"Femala punya sakit asam lambung. Mungkin karena sering sakit, dia semakin depresi. Terakhir, kami ketuk pintunya dua minggu lalu, tapi tidak dibuka," imbuhnya. 

Keduanya terakhir kali terlihat saat menghadiri takziah 40 hari di salah satu kerabat. Setelah itu, aktivitas mereka benar-benar berhenti.

Baca juga: Kasus PMK Kembali Merebak, DKPP Kediri Tunggu Dropping Vaksin untuk Kendalikan Wabah

Pada Minggu pagi, tetangga mencium bau busuk yang semakin menyengat dari rumah korban. Setelah memeriksa melalui jendela, mereka mendapati kakak beradik itu sudah tidak bernyawa.  

"Jenazah ditemukan di kamar masing-masing, kondisi sudah meninggal sekitar lima hari. Tidak ada tanda-tanda kekerasan," kata Kapolsek Ngadiluwih, AKP Agung Saifudin.  

Baca juga: Pindah ke Kediri Ikut Suami, Mantan Penyanyi Cilik Tinggalkan Jakarta Mulai Hidup Baru: Gak Kebayang

Kini, jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk visum luar sebelum diserahkan kepada keluarga.

Pihak kepolisian memastikan tidak ada indikasi penganiayaan maupun bunuh diri, namun penyelidikan lebih lanjut akan terus dilakukan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved