Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Kediri

Kasus PMK Kembali Merebak, DKPP Kediri Tunggu Dropping Vaksin untuk Kendalikan Wabah

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak, DKPP Kediri masih menunggu dropping vaksin untuk mengendalikan wabah.

Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Isya Anshori
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih saat dikonfirmasi, Sabtu (4/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menjadi sorotan di Kabupaten Kediri.

Hingga awal tahun 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kediri mencatat ratusan kasus PMK pada ternak sapi.

Satu di antara kendala utama yang dihadapi adalah ketersediaan vaksin untuk pengendalian wabah. 

Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, mengungkapkan, pihaknya masih menunggu dropping vaksin PMK dari pemerintah pusat maupun provinsi.

Hingga saat ini, Kabupaten Kediri belum mendapatkan alokasi vaksin untuk tahun 2025, yang berdampak pada langkah pengendalian di lapangan. 

"Di tahun 2025 ini, kami belum mendapatkan ploting vaksin PMK. Namun, kami tetap optimistis bersama teman-teman di lapangan untuk mengendalikan kasus yang ada. Meski vaksin belum tersedia, stok obat untuk pengobatan masih mencukupi," jelas Tutik, Sabtu (4/1/2025).

Sebelumnya, sebanyak 1.875 dosis vaksin yang diterima pada akhir tahun 2024 telah selesai didistribusikan ke sejumlah kecamatan prioritas.

Tutik menyebutkan, vaksinasi tersebut telah membantu mencegah penyebaran lebih lanjut.

Namun, terkait pengendalian maksimal, DKPP masih membutuhkan tambahan vaksin. 

"Kami berharap pemerintah pusat dan provinsi segera mengalokasikan vaksin tambahan untuk Kediri. Ini penting agar penyebaran PMK bisa ditekan, terutama di daerah hijau yang masih bebas dari kasus," ujarnya.

Tutik menjelaskan, vaksinasi berikutnya akan diprioritaskan untuk wilayah hijau, ternak yang belum pernah divaksin, serta ternak yang membutuhkan vaksin booster.

Hal ini dilakukan untuk memastikan daya tahan tubuh sapi lebih kuat menghadapi virus PMK.

Dari data yang diberikan, 8 kecamatan di Kabupaten Kediri masih tergolong zona hijau PMK. 

Baca juga: Kasus PMK Mencuat Lagi di Bondowoso Bikin Peternak Takut, Berujung Harga Sapi Mulai Anjlok

"Kami berharap langkah ini dapat menekan penyebaran PMK. Jikapun ada kasus baru, kondisinya tidak akan sampai menyebabkan kematian," tambahnya.  

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved