Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Landung Anak Yatim Jadi Penjual Dawet dan Tukang Ngarit Demi Bisa Kuliah, Kini Punya 7 Kambing

Viral kisah inspiratif Dimas Landung Dwi Prakoso, penjual dawet dan tukang ngarit yang bisa sekolah tinggi meski anak yatim.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dok UNY
Kisah Landung Anak Yatim Jadi Penjual Dawet dan Tukang Ngarit Demi Bisa Kuliah, Kini Punya 7 Kambing 

Saat itu gurunya meyakinkannnya untuk studi lanjut.

Bahkan Kepala Sekolah SMAN 1 Bambanglipuro saat itu Gami Sukarjo M.Pd memberikan informasi soal beasiswa karena sekolah sangat mendukung siswanya untuk lanjut kuliah dengan mendapatkan beasiswa salah satunya KIP Kuliah.

Akhirnya Landung memilih program studi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik UNY melalui jalur SNBP dan diterima. 

Baca juga: Anak Penjual Tas Bangga Bisa Lulus Sarjana, Ayah Nangis sempat Minder Datang Wisuda: Paling Miskin

Tidak mengecewakan, selama kuliah warga Samen, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul tersebut berhasil meraih indeks prestasi kumulatif 3,84 dan berkesempatan menjadi narasumber di beberapa acara mentoring anak muda sekaligus aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa.

Diketahui, Landung berjalan dawet sejak tinggal di Pondok Pesantren dengan modal yang didapat dari Pondok.

“Saya berdagang es dawet hitam di dekat pondok saya dan alhamdulillah laku keras. Hingga sekarang saya bisa berjualan dawet hingga 5 tempat bersama teman-teman," katanya. 

Uang hasil berdagang lalu ditabung serta disisihkan untuk pondok pesantren.

Selain berdagang es dawet, Landung juga memelihara kambing di rumah yang diperolehnya dari hasil ngarit atau mencarikan rumput untuk kambing tetangga sekaligus menggembalakannya.

Uang hasil ngarit tersebut dikumpulkannya dan dibelikan kambing yang sekarang mencapai 7 ekor.

Landung mengaakan kambing itu sebagai bentuk tabungannya bila membutuhkan uang secara tiba-tiba.

“Kambing ini saja jadikan tabungan bila membutuhkan uang secara tiba-tiba” papar Landung.

Hingga saat ini pun ia masih setia ngarit untuk memberi makan ketujuh ekor kambingnya. 

Ia berpesan pada calon mahasiswa agar pantang menyerah menghadapi kesulitan ekonomi. 

“Cita-cita akan terwujud bilamana kita pantang menyerah dalam menggapainya. Tidak apa bersakit-sakit dahulu, karena semua butuh proses untuk mencapai tujuan yang kita inginkan” tegasnya. 

Landung juga berterimakasih kepada UNY, berkat beasiswa KIP Kuliah inilah ia bisa menggapai cita-cita sejak kecil yaitu berkesempatan mencicipi bangku perkuliahan. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved