Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Petugas Dishub Kepergok Pinjam Sapu Ranjau Paku Cuma Buat Foto, Selesai Langsung Ditinggal Pergi

Setelah difoto seakan beraktivitas menyapu ranjau paku, petugas Dishub tersebut lantas pergi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/relawanranjaupaku
Petugas Dishub kepergok pinjam sapu magnet buat ranjau paku cuma untuk foto-foto 

TRIBUNJATIM.COM - Video seorang petugas Dishub DKI Jakarta menyapu jalan dari ranjau paku jadi viral di media sosial.

Ia tampak menyapu ranjau paku menggunakan sapu magnet di persimpangan Kalimalang.

Namun belakangan diketahui petugas Dishub pinjam sapu magnet cuma buat foto.

Baca juga: Dokter Masih Makan Bakso, Puskesmas Akhirnya Tolak Pasien Darurat, Kini Ditegur: Tutup Jam 2

Narasi dalam video tersebut menyebutkan jika petugas tersebut hanya berakvitas sebentar untuk kebutuhan foto.

Setelah difoto seakan beraktivitas menyapu ranjau paku, petugas Dishub tersebut lantas pergi.

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah akun Instagram @relawanranjaupaku, belum lama ini.

Namun keterangan pada video menyebutkan bahwa petugas Dishub tersebut hanya meminjam magnet dari relawan untuk berfoto saja.

Petugas Dishub disebut tidak benar-benar menyapu ranjau paku.

Video viral ini lantas menuai ribuan komentar dari netizen.

Tidak sedikit yang berkomentar negatif terhadap petugas Dishub tersebut.

Anggota Banser Jakarta Timur Relawan Ranjau Paku, Usmanto mengatakan, di salah satu persimpangan di Kalimalang memang terdapat banyak ranjau paku.

Saat itu, dirinya sendirian sedang melakukan penyapuan ranjau paku pada Selasa (7/1/2025).

"Setelah itu, petugas Dishub datang dari pos polisi lampu merah. Mereka meminjam alat magnet."

"Setelah itu dipakai sekitar 10 menit, sehabis dipakai sama Dishub. Petugas Dishub itu minta difotoin pakai HP dia," ujar Usmanto, seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (10/1/2025).

Video viral oknum petugas Dishub meminjam magnet milik Relawan Ranjau Paku hanya untuk absen foto
Video viral oknum petugas Dishub meminjam magnet milik Relawan Ranjau Paku hanya untuk absen foto (Instagram/relawanranjaupaku)

"Setelah minta fotoin, petugas Dishub itu pergi ke polisi lalu lintas yang lagi razia."

"Setelah itu, saya share videonya di Instagram, langsung beritanya naik," papar Usmanto.

Usmanto menambahkan, dirinya sudah didatangi oleh pihak Dishub dan Satpol PP setempat.

Pihak Dishub juga menjelaskan soal petugas yang direkam oleh Usmanto.

"Kata komandannya, 'Gabung saja, nyisirin ranjau'."

"Iya, (yang ada di video) oknum. Dia disalahin juga itu sama komandannya, pakai magnet buat foto," tutur Usmanto.

"Biar masyarakat sendiri yang menilai, bagaimana yang serius kerja, yang menolong masyarakat."

"Apakah relawan atau oknum itu, atau Satpol PP atau Polantas," kata Usmanto.

Kompas.com juga sudah mencoba menghubungi Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo.

Tetapi hingga berita ini diturunkan, tidak ada respons yang diberikan.

Baca juga: Gibran Tak Mau Santap Menu Makan Siang Gratis di Sekolahnya, Lauk Pauk Tahu Tempe: Masih Kenyang

Beberapa waktu lalu, aksi pasukan driver ojek online (ojol) yang menggeruduk tukang tambal ban, viral di media sosial.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Letjen MT Haryono, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Tepatnya pada Sabtu (11/5/2024), sekitar pukul 16.00 WIB.

Salah satu videonya yang viral dibagikan oleh akun Instagram @jakarta.terkini.

Tampak dalam videonya, seorang driver ojol menunjukkan beberapa ranjau paku yang terbungkus plastik.

Sejumlah driver ojol berjaket hijau pun berada di lokasi.

"Diusir sama temen-temen ojol, bapak tambal ban. Ditemukan barang bukti di sekitar lapak tambal ban yang arah ke rumah susun," kata sosok perekam video.

"Hasil nemuin barang bukti nih, rangka payung di lapak tambal ban. Minta tolong temen-temen komunitas ojol merapat," tambahnya.

Hingga artikel ini ditulis, Selasa (14/5/2024), video tersebut telah dilihat sebanyak 50 ribu lebih kali.

Lantas seperti apa peristiwa selengkapnya?

Seorang warga setempat yang menjadi saksi mata di lokasi, Christofer Taliwongso, mengungkapkan kronologi peristiwa.

Kejadian bermula ketika ada driver ojol yang ban sepeda motornya bocor.

Driver ojol tersebut mendorong kendaraannya dari depan Indomobil Hino MT Haryono.

Ia mendorong motornya sampai bertemu tukang tambal ban.

Sebuah video memperlihatkan pasukan driver ojek online (ojol) menggeruduk tukang tambal ban beredar viral di media sosial
Sebuah video memperlihatkan pasukan driver ojek online (ojol) menggeruduk tukang tambal ban beredar viral di media sosial (Instagram/jakarta.terkini)

"Nah, dia (ojek online) ini cek-cek. Pas disusuri, 'Nah, ini apa nih?'," kata Christofer, dikutip dari Kompas.com, Senin.

"Barang bukti ketemu (ranjau paku di dalam bungkus plastik)," tambahnya.

Setelah menemukan ranjau paku tersebut, driver ojol ini memanggil teman-temannya.

Lalu peristiwa penggerudukan tukang tambal ban itu pun terjadi.

"Karena ada pengancaman kan, ancamannya itu pas mau ambil barang bukti itu, cekcok," ujar Christofer.

"Habis itu (saat penggerudukan), adiknya tukang tambal ban dipukul," lanjutnya.

Karena ramai-ramai, ojek online dan warga setempat membawa tukang tambal ban ini ke Polsek Jatinegara.

"Sampai hari Sabtu sore, orangnya (tukang tambal ban) tidak bersalah."

"Karena enggak ada barang bukti video saat dia (tukang tambal ban) tebar (ranjau)," bebernya.

"Terus enggak ada korban yang mengakui kalau itu pelakunya," imbuhnya.

"Ya sudah, usai dari Polsek ini, dibawa ke Pos RW, biar diusir, biar enggak mangkal di situ lagi, disuruh pindah."

"Nah, barang-barang tambal ban ditaruh sini (dekat Rusun Bidara Cina)," pungkas Christofer.

Sejak kasus ini viral, tukang tambal ban sudah tidak ada lagi di lokasi.

Barang-barang terduga pelaku juga tak terlihat.

Sementara dua pria berkemeja putih yang salah satunya bertuliskan 'polisi' di punggungnya tampak berbincang dengan seorang driver ojol di sekitar TKP.

Diketahui, tukang tambal tersebut berinisial R.

R dan saudaranya dicurigai menebar ranjau paku di Jalan Letjen MT Haryono dari arah Pancoran menuju Cawang.

R sendiri telah enam tahun terakhir membuka usaha di pinggir Jalan Letjen MT Haryono.

Adapun selama periode waktu tersebut, ia juga disebut kerap mematok tinggi harga tambal ban.

Ia mematok harga Rp20.000 terhadap para pengendara yang kendaraannya terkena ranjau di Jalan Letjen MT Haryono.

Pihak kepolisian pun buka suara atas kejadian yang bikin geger warga tersebut.

Kapolsek Jatinegara, Kompol Chitya Intania Kusnita mengungkap alasan Polsek Jatinegara tidak menangkap R setelah peristiwa penggerudukan ini.

Chitya mengatakan, barang bukti berupa ranjau tidak ditemukan dari tangan R dan saudaranya.

Sementara itu, saat sejumlah sopir ojol mendatangi TKP, R bersama saudaranya baru tiba untuk memulai pekerjaannya.

"Selama ini tidak pernah ada orang datang, melapor ke Polsek terkait menjadi korban (ranjau berupa) potongan besi payung, mur, ataupun paku yang kena pada kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat," ungkap Chitya.

Meski begitu, Chitya memastikan bahwa R bersama saudaranya sudah tidak lagi membuka usaha di pinggir Jalan Letjen MT Haryono.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Jatinegara, Iptu Ibnu Chairul mengatakan bahwa informasi yang diterima kepolisian dari komunitas driver ojol ini kurang tepat.

"Karena tidak ada korban dan tidak ada laporan polisi dan sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Tidak ada pelaku, komunitas, ojol, serta tukang tambal ban membuat (surat) pernyataan bersama," pungkas Ibnu.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved