Berita Gresik
Warkop Titiek Djaya, Tempat Ngopi Nuansa Vintage di Gresik yang Jadi Favorit Milenial
Suasana vintage dengan sentuhan bangunan Gresik Kota Lama masih menjadi primadona. Salah satu yang masih eksis adalah wakop Titiek Djaya
Penulis: Willy Abraham | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Suasana vintage dengan sentuhan bangunan Gresik Kota Lama masih menjadi primadona. Salah satu yang masih eksis adalah Wakop Titiek Djaya di jalan HOS Cokroaminoto, nomor 1, Kabupaten Gresik.
Lebih dari dua tahun, warkop ini sudah buka. Dekat dengan Gardu Suling atau Garling merupakan Cagar budaya di Kabupaten dibangun pada 1929 oleh Kitty Soesman, seorang kepala Aniem (saat ini disebut PLN) sebagai tempat penyimpanan travo listrik.
Namun, ketika Jepang datang, masyarakat menambahkan sirene atau suling sebagai penanda adanya musuh masuk dari darat, udara maupun laut yang menyerang Gresik.
Banyak muda-mudi Gresik yang menghabiskan waktu dengan menikmati secangkir kopi dengan duduk di dingklik yang terbuat dari bekas krat minuman.
"Warkop dengan nuansa vintage di tahun 2025 ini masih trend, ide yang unik melihat orang ngopi duduk pakai dingklik krat jarang benget, esetetika tersendiri. Dipinggir jalan suasana lebih beda," ujar Rico Andreas, pemilik Warkop Titiek Djaya, Jumat (17/1/2025).
Warkop Titiek Djaya sendiri buka mulai pukul 16.30 Wib hingga pukul 00.00 Wib. Buka sejak sore karena cuacanya sudah tidak terlalu panas, dan pengunjung bisa ngopi di pinggir jalan.
Baca juga: Pop Mason 52, Cafe Teh Kekinian di Kota Malang yang Sajikan 77 Jenis Teh Berkualitas
Terkait menu andalan sendiri, Menurut Rico, sapaan akrabnya, menu favorit di sini adalah coklat roti. Es coklat diberi roti di atasnya menjadi primadona. Rasanya yang manis disukai banyak pengunjung.
Kemudian menu lainnya yang tak kalah ramai adalah Coklat Berry. Es coklat dengan sirup strawberry ini juga banyak dipesan.
"Menu coklat roti sampai sekarang paling banyak, kemudian varian coklat berry es coklat campur strawberry. Ini dua menu paling banyak dibeli customer," tambahnya.
Pemuda berusia 23 tahun, asli Gresik ini mengaku dari hasil risetnya itu ia menemukan bahwa warkopnya harus memiliki menu spesifik kekinian yang disukai segmen pasarnya, yakni kaum milenial.
Rico juga menyebut tempat duduk dari kursi plastik pendek dengan meja krat botol juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggannya. Jika awalnya Rico hanya membeli 25 kursi kini bertambah menjadi 130 kursi.
"Tempat saya kan terbatas sehingga para pelanggan terpaksa mengambil tempat duduk di depan toko-toko tetangga yang sudah tutup. Dan kursi plastik pendek dengan meja krat botol ini bersifat portable tapi tetap nyaman," imbuhnya.
6 Wisata Pantai di Gresik, Terbaru Pantai Hippo, Tawarkan Hamparan Pasir Putih hingga Hutan Mangrove |
![]() |
---|
3 Kecelakaan Besar di Gresik dalam Seminggu, Salah Satunya Tewaskan 7 Orang, Rombongan Jemaah Umrah |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Gresik Gelar Sosialisasi Program Perlindungan Pekerja |
![]() |
---|
Terungkap Motif Perampokan di Perum De Naila Gresik, Berawal Pelaku Gadaikan Perhiasan ke Korban |
![]() |
---|
Program Industri Mengajar Tahap 3, PT Smelting Bekali Siswa 5 SMK di Gresik Hadapi Dunia Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.