Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siapa yang Salah Dalam Polemik Pagar Laut? Pakar Hukum Singgung Pelanggar Administratif: Belum Jelas

Siapa yang salah dalam polemik pagar laut yang sedang ramai dibicarakan publik saat ini? Pakar hukum membahas pandangannya dalam aturan kenegaraan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Foto udara lokasi pagar laut membentang luas hingga 2 kilometer di di kawasan Pesisir Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025). 

“Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang untuk kegiatan berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) diberikan setelah dilakukan kajian dengan menggunakan asas berjenjang dan komplementer berdasarkan : rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, rencana tata ruang wilayah provinsi, RTR KSN, RZ KSNT, RZ KAW, RTR pulau/kepulauan; dan/atau Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.”

Sementara itu di media sosial tengah ramai dibicarakan sosok nelayan yang bersuara terkait dampak Pagar Laut di Tangerang.

Sosok nelayan bernama Kholid kini mejadi sorotan dan viral di media sosial.

Nelayan asal Banten itu disorot karena kecakapan bicaranya ketika tampil di acara Indonesia Lawyer Club (ILC)

Ia tampil sebagai perwakilan nelayan.

Berprofesi sebagai nelayan, Kholid justru dipuji karena punya wawasan dan kecakapan bicara. 

Baca juga: Padahal Rugikan Nelayan, Menteri KP Malah Minta TNI AL Berhenti Bongkar Pagar Laut, Kenapa?

Video nelayan Kholid saat berbicara di ILC pun beredar hingga viral dibagikan oleh berbagai akun media sosial.

Kini, kecakapannya saat berbicara menuai pujian dari banyak orang.

Dalam video yang beredar salah satunya diunggah oleh akun @undercover.id, Minggu (19/1/2025), Kholid hadir dalam sebuah acara debat terkait pagar laut.

Saat Kholid berbicara itu lah menjadi momen Kholid sebagai nelayan disorot.

Berikut isi ucapan Kholid Nelayan yang viral di media sosial.

"Saya sempat baca buku namanya itu logika penjajah karangan Yaimidi. Yaimidi itu adalah seorang orang tua di Banten yang sempet bikin buku Logika Penjajah. 

Salah satu di dalam buku Logika Penjajah itu percis dengan apa yang dikatakan si penelepon tadi ke saya, 'hey Kholid kamu orang Serang, orang Pontang, nggak boleh ngurusin Tangerang.'

Padahal kalau menurut saya sebagai nelayan harusnya mempunyai pandangan tidak boleh parsial.

Nah ciri-ciri penjajah itu yang mempunyai pandangan parsial, sampai tingkatannya kita nggak boleh nolongin tetangga kita yang sedang kelaparan atau tetangga kita yang sedang dijajah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved