Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Wawancara Eksklusif Dirut RSUD dr Harjono Ponorogo :Bangun IGD Terpadu Hingga Rumah Sakit Rasa Hotel

Satu tahun, RSUD dr Harjono Ponorogo juga mempunyai IGD terpadu. Ternyata tidak se-konyong-konyong. Namun juga ada tangan dingin dibalik itu semua

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
Wawancara eksekutif Tribunjatim Network dengan Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma  

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo bukan lagi seperti dulu. Kini rumah sakit plat merah menjelma rumah sakit rasa hotel.

Satu tahun, RSUD dr Harjono Ponorogo juga mempunyai IGD terpadu. Ternyata tidak se-konyong-konyong. Namun juga ada tangan dingin dibalik itu semua. 

Dan bagaimana rumah sakit ini menjelma sebagai rumah sakit terbaik se  Karesidenan Madiun?

Baca juga: Wawancara Eksklusif Dengan Ketua DPRD Ponorogo, Kang Wie : Genjot Wisata Hingga Pertanian

Simak wawancara ekseklusif Tribunjatim Network dengan Direktur dr Yunus Mahatma, dipandu oleh Pimpinan Redaksi Tribunjatim Network dan Harian Surya :

Berikut hasil wawancara lengkapnya :

Tri Mulyono : 

Assalamualaikum wr wb tribunner dan pemirsa harian surya dimanapun berada. Kabupaten Ponorogo kini punya legaesy di bidang kesehatan. Telah dibangun IGD terbaik se Indoneaia di wilayah kota kabupaten.

Tepatnya di Rumah Sakit Umum Daerah dr Harjono Ponorogo. Baru saja diresmikan tahun lalu.

Dan kita pengen tahu apa saja sih fasilitas terbantu di IGD terpadu kali ini. Untuk saya Tri Mulyono pemimpin redaksi Tribunjatim Network telah bersama dr Yunus Mahatma direktur RSUD dr Harjono Kabupaten Ponorogo

Tri Mulyono : Assalamualaikum wr wb dokter Yunus

Dr Yunus Mahatma : Walaikumsalam wr wb

Tri Mulyono : Dok, ini tadi saya kebetulan dari pintu utama tak terasa seperti masuk di hotel saat masuk RSUD dr Harjono Ponorogo. Bisa dijelaskan yang menarik, terlebih setelah meresmikan IGD terpadu. Fasilitas apa saja

Dr Yunus Mahatma : 

Pertama-tama kesannya seperti hotel. Dengan adanya program BPJS oleh pemerintah. Jadi pembayaran pasien itu satu pintu BPJS

Bawa kartu BPJS kemanapun bisa berobat maka tidak mau persaingan difasilitas kesehatan.

Karena semua masuk kemanapun bisa orang gawat. Maka kita harus mempunyai fasilitas yg nyaman

Baca juga: Wawancara Eksklusif : Gebrakan Bupati Ponorogo Kang Giri dalam Membangun Bumi Reog

IGD untuk ukuran kabupaten di Indonesia, ada 505 kabupaten di Indonesia. Saya pikir ini IGD terbesar 

Pertama dari segi luas, luas 20 kali 110 jadi 220. Di dalamnya ada ruang triase 1 dan 2 untuk pasien gawat. Ada 40 tempat tidur, bisa menampung pasien 40 gawat darurat.

Ada ruang pemeriksaan kejiwaan. Ada ruang pemeriksaan kegawatan orang mau melahirkan, obsetertik. Ada tempat memeriksa KDRT.

Sesuai dengan Permenkes, di IGD harus ada ruang memeriksa korban KDRT atau korban anak PPA. Ada laboratorium lengkap. Dan CT Scan. Itu yang tidak ada di IGD lain. Ada ronsen. 

Setelah pasien distabilkan, pasien diperiksa , kita konsul dokter spesialis atau diagnosis. Kalau rawat inap penuh, IGD ada ruang intern medit. Ruang seperti ruang kelas 1 yang bisa menampung pasien sementara barusan ditangani tadi untuk menuju rawat inap.Ada ruang dua kamar operasi. 

Pasien katakan di ruang ini diambil darahnya dilaboratorium atau ronsen, dioperasi juga disitu.

Tri Mulyono : Kategori gawat darurat apa saja dok yang bisa ditangani?

Dr Yunus Mahatma : semua gawat darurat kecuali bedah torak, bedah jantung yang belum bisa. 

Kalau bedah jantung gawat darurat, seperti penyakit namanya mohon maaf tamponat jantung begitu, ada cairan di dalam rongga jantung.

Tetapi kegawatdaruratan lain-lain, kita sudah mempunyai dokter bedah saraf, bedah tulang, bedah umum, bedah abdomen semua sudah lengkap.

Tri Mulyono : Dan itu stanby juga di IGD itu gitu ya?

Dr Yunus Mahatma : ya tidak,  ketika dikonsuli mau dioperasi pasti datang kesitu. Karena golden timenya itu 6 jam.

Tri Mulyono: Dok, menarik juga ketika IGD baru bagus. Biayanya gimana? Apakah IGD terpadu bisa diakses BPJS

Dr Yunus Mahatma : Rumah Sakit negeri itu dasar pendiriannya untuk masyarakat miskin, dasar pendirian kedua kalau perusahaan itu seperti BUMN, sebagai penyimbang perusahaan swasta. pemerintah mendirikan tarif murah. Kita tidak pernah melihat tarif. Siapapun yang gawat boleh datang.

Ada BPJS, kalau kecelakaan ada Jasaraharja. Mungkin yang miskin orang Ponorogo tidak ada kartu BPJS atau KIS kita punya Baznas. Atau rumah sakit menggratiskan bisa

Tri Mulyono : Tentu tidak hanya warga Ponorogo. Bisa jadi rumah sakit rujukan.

Dr Yunus Mahatma : Untuk karesidenan Madiun, tapi yang katakan tidak punya kartu miskin, kartu BPJS, gratis KTP Ponorogo saja

Tri Mulyono :  Dok ini kan kurang lebih 1 tahun peresmian IGD Terpadu. Evaluasi apa yang perlu ditingkatkan. Apa sisi tenaga medis

Dr Yunus Mahatma: Evaluasinya mungkin perlu adanya keterampilan staff atau dokter perawat tentang tindakan yang perlu 

Contohnya kecelakaan massal, ada patah tulang terbuka. Dokter bedah tulang perlu wakru. Harus berani stabilkan. Harus berani transfusi. Harus lebih cepat lagi. Takut konsul dikerjakan atau tidak

Ketika pemeriksaan canggih, tempatnya canggih. Ada ventilator dan lain-lain tidak mau bertindak 

Tri Mulyono : Tahun 2025 ini RSUD dr Harjono yang katanya sekelas bintang 5. Tetapi harganya PK5. Bisa dijelaskan dok.

Dr Yunus Mahatma : Saya berpikir disini banyak orang kaya. Banyak pejabat. Juga orang-orang yang membutuhkan kenyamanan. Sakit tetapi seperti tinggal di hotel

Maka kami bikin paviliun fasilitasnya di atas paviliun. Fasilitasnya ada air panas air dingin ada dapur, ada tempat tidur, tv ac wifi,

Presiden suit itu luasnya 10 kali 9. Seperti ruangan ini. Satu kamar untuk Presiden suit. Disitu untuk pasiennya, untuk ruang sofanya, ada ruang makan dan dapur mini. Kamar mandi dua, tv dua

Kayaknya di karesidenan Madiun yang ada di Harjono

Tri Mulyono : Dok rencananya secara resmi beroperasional 

Dr Yunus Mahatma : Secara resmi saya serahkan Pak Gianto itu bagian humas untuk menyelesaikan fasilitas yang ada interiornya dan lain-lain

Harapannya kalau tempat tidurnya datang atau mungkin dipindah ruang paviliun eria sementara dipindah 

Eria di refresh atau diperbaiki 1-2 bulan.

Tri Mulyono : Satu lagi pertanyaannya. Bagaimana biayanya? 

Dr Yunus Mahatma : Biayanya sama dengan paviliun di kota Madiun dan sekitarnya. Sekitarnya maksimal katakanlah Rp 900 ribu

Kita juga sama. Tidak masalah 

Tri Mulyono : Boleh ya misalnya pasien BOJS mau masuk tetapi tambah.

Dr Yunus Mahatma : kalau tidak salah kelas satu dan kelas dua aja yang bisa naik 

Tri Mulyono : Artinya bisa menggunakan BPJS juga

Dr Yunus Mahatma : Ya bisa-bisa

Tri Mulyono : Dok, ini menarik ya. Ponorogo itukah sebenarnya wilayah pinggiran mohon maaf di Jawa Timur. Idenya memberikan layanan terbaik bisa terjadi. Kesehatan menjadi konsentrasi pemerintah pusat.

Bahkan katanya mau mendatangkan dokter asing. Mungkin dr Yunus pernah di Maluku Aceh punya pengalaman dalam melayani pasien.

Bisa memberikan catatan apa sih hal terpenting yang kita kakukan agar peningkatan layanan kesehatan terjamin di satu wilayah 

Dr Yunus Mahatma : Yang pertama menyikapi tentang dokter asing saya pikir kita harus menerima sebagaimana anak-anak Indonesia yang kerja di negara lain. 

Kalau ada dokter asing di sini keniscayaan aja bisa terjadi. Cuma harus ada persyaratan-persyaratan yang sama negara lain memberlakukan kalau kita bekerja di negara lain

Contohnya bisa berbahasa Indonesia dan sebagainya 

Kedua mengenai masalah-masalah Kesehatan bahwa masalahnya yang penting bahwa kita sebagai tenaga kesehatan dokter dan perawat harus profesional. 

Kalau dokter harus mengikuti ilmu perkembangan kemudian kalau perawat harus komunikatif sama pasien sama keluarga ramah yang secukupnya

Sebagai manajemen menyiapkan fasilitas yang nyaman buat pasien dan keluarga

Tri Mulyono : pertanyaannya setujukah dr Yunus bahwa sebetulnya tenaga kesehatan kita mumpuni cuma fasilitas kesehatan yang ada ini pasti perlu kita tingkatkan gitu ya

Dr Yunus Mahatma : kalau tenaga kesehatan itu menurut saya agak cukup kalau dibandingkan rasio penduduk memang kurang sedikit cuma seolah-olah rasionya kurang sedikit itu kurang. Karena terkonsentrasi di Jawa

Bagaimana contohnya semua tenaga kesehatan sebelum bekerja harus wajib kerja sarjana, wajib kerja perawat, wajib kerja dokter di luar jawa selama 3 tahun

Mungkin distribusi akan lebih merata. Selama ini agak berkurang. Kalau dulu kan wajib di luar jawa. PTT namanya dulu 

Tri Mulyono : fasilitas kesehatan rumah sakit daerah itu peran serta pemerintah Kabupaten itu pasti sentral. Rahasia suksesnya kok sampai RSUD dr Harjono membangun fasilitas yang representatif. Bagaimana membina hubungan dengan Pemerintah Kabupaten Ponorogo

Dr Yunus Mahatma; Kalau BLUD, semua rumah sakit di Indonesia kan wajib BLUD ya. Untuk membiayai kebutuhan rumah sakit untuk listrik, air, gizi, dokter, perawat, menggaji itu memang hasil kerja dari BPJS

Untuk meningkatkan fasilitas entah itu fasilitas entah itu alay kesehatan untuk gedung dan lain-lain. Kalau memang RSUD itu masih kecil atau kurang memang sewajibnya dibantu pemerintah.

Saya kebetulan di RSUD dr Harjono karena penghasilannya agak lebih maka kita membangun IGD yang luasnya 20 kali 110 tadi kita membangun gedung MRI dan beli CT Scan dan membangun paviliun lantai dua dengan 30 kamar kurang lebih

Itu jerih payah atau hasil kerja keras tekan-teman di rumah sakit

Tri Mulyono : Jadi dari pasien kembali lagi ke pasien dan sukses dilakukan RSUD dr Harjono

Dok ini kayaknya dr Yunus mungkin sudah punya banyak sekali bocoran lagi. Setelah IGD, rawat barangkali apalagi dok l?

Dr Yunus Mahatma : karena ini rumah sakit, inginnya teman-teman disini dan pak Bupati adalah menjadi salah satu rumah sakit terbesar dalam hal luas tanah sudah pasti

Kita 6,5 hektar kemudian kita landed house jadi bangunan itu nyebar gitu kayak rumah. Rencana kedepan adalah membangun ruang rawat kris atau ruang kelas 3 untuk orang miskin di tahun 2025. Itu insyallah itu di sebelah selatan ini 60 tempat tidur. 3 lantai kemduian tahun ini kita membangun fasilitas farmasi sentral jadi selama ini melayani rawat jalan itu di depan 

Nah kalau instalasi farmasi sentral di tengah-tengah Jadi pasien ambil obat e sudah di tengah. Semua rawat inapnya dekat rawat jalan

Jalannya dekat dan juga kita sudah ada fasilitas mengantar obat pasien rawat jalan gratis. Kalau bapak berobat kontrol rawat jalan di RSUD dr Harjono setelah diperiksa dokter langsung pulang selama rumahnya radius 5 sampai 10 kilometer dati RSUD dr Harjono Ponorogo kita antar gratis ke rumah.

Tri Mulyono : Itu aoa ya, juga busa dijangkau dengan layanan digital kah dok? Maksudnya kita janjian dulu ketika mau mendaftar pasien

Dr Yunus Mahatma : Setelah ini pak Gianto akan membikin aplikasi. Pasien kronis bisa WhatsApp ke RSUD dr Harjono Ponorogo. Nanti WhatsApp nya sampai ke dokter dan begitu pasien datang langsung tertangani dengan baik ya besoknya diperiksa pasien obatnya apa, obatnya apa bayangannya sudah sudah dari Apotek itu

Tri Mulyono : Dok se hebat-hebatnya kita kadang masih ada yang kurang puas. Kira-kira apa dok masukan pasien selama ini yang masih pengen perbaikan RSUD dr Harjono?

Dr Yunus Mahatma : Jadi pelayanan prima itu tidak mesti kalau jam ini kita pelayanan prima, besok pagi terus prima tidak pelayanan prina kayak detak jantung kita kadang-kadang 80 kali per menit kadang 100 kali per menit.

Jari pelayanan prima itu selalu ada keluhan. Mungkin selaku ada masukan dari pasien dan keluarganya. Asal itu sebulan cuma sekali dua kali. Masih kit toleransi harus ada

Ingat baik-baik bahwa rumah sakit ini dalam satu hari contohnya kyai di RSUD dr Harjono ini pasien yang datang di IGD itu rata-rata 100 sehari itu pasiennya. 24 jam.

Pasien dan pengantar satu, berarti ada 200 tamu rawat jalan. Ada berapa ratus taruh 500 plus pengantar berarti 1000 rawat inap 250 plus pengantar 1, berarti 1700.

Masak iya, pasti ada yang tidak puas. Kita ke hotel bintang lima saja kadang-kadang tidak puas. 

Tri Mulyono : mekanisme seperti apa dok?

Dr Yunus Mahatma : Kita telah menanamkan beberapa tempat itu kotak saran, kotak aduan kita langsung kasih ke dokternya 

Tri Mulyono : Tidak lengkap kalau tidak mengenal lebih jauh dr Yunus Mahatma ini. Sosok dibalik itu

Kalau namanya Mahatma namanya jiwa yang besar

Bisa dijelaskan, dulu sekolah dimana meniti karir seperti apa. Dan kesan paling mendalam soeama menjadi dokter

Dr Yunus Mahatma : pertama nama Mahatma karena ayah saya guru sejarah. Ada Mahatma Gandhi dari India, mungkin terinspirasi dari situ 

Lahir di Blitar. Sd sampai SMP di Blitar. SMA di Tulungagung. S1 Fakultas Kedokteran di Universitas Brawijaya Malang.

Saya dokter PNS di Maluku, tahun 1991 sebelum reformasi. Saya bertugas di Dinkes Provinsi Maluku

Jadi kasie P2ML, pindah di kasie sarana prasarana rumah sakit dan Puskesmas. Kemudian 1999 pindah Magetan ada kerusuhan.

Saya di Magetan kurang lebih 1 tahun, saya sekolah spesialis di Undip Semarang. Wajib kerja spesialis di Aceh

2006 akhir kembali di Magetan. 2013 saya menjadi direktur di RSUD dr Sayidiman Magetan sampau 2019

2021 saya asesment jadi direktur disini sampai sekarang. Diterima 2022 sampai hari ini

Tri Mulyono : cerita berkesan apa dok?

Dr Yunus Mahatma: Yang berkesan adalah namanya supervisi kalau provinsi pasti survisi di pulau-pulau. Di Maluku itu 1000 pulau. Lewat laut. Berkesan melewati ombak 2-3 meter, pakai kapal kecil. Laut terdalam di dunia 8,3 km. 

Kembali ke pepatah hidup itu, tidak ada kerja keras tidak ada latihan tidak ada keberhasilan tidak ada perjuangan tidak ada keberhasilan

Jangan lihat saat ini, lihatlah perjuangan ketika di Maluku, Aceh. Kabid humas saya tugas di Kalimantan juga

Di aceh dokter boleh ambil beasiswa dibiayai harus wahini kerja spesialis. D Aceh tugasnya setahun

Masih ada GAM, suasana perang juga.

Tri Mulyono : sekarang pak Yunus di Ponorogo hasilnya bisa kita lihat.

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved