Berita Viral
Sosok Pemilik Kapal Tongkang Kosong yang Terdampar di Pantai, Polisi Ungkap Alasan Dibiarkan Ngapung
Pemandangan sebuah kapal tongkang kosong yang terdampar di Pantai Tiris Indramayu hingga saat ini masih dibicarakan, terungkap siapa pemilik tongkang.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap siapa sebenarnya pemilik kapal tongkang yang pemandangannya sedang viral di media sosial.
Kapal Tongkang yang terdampar di Pantai Tiris Indramayu di wilayah Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan membuat geger warga.
Kapal berukuran raksasa itu pun viral di media sosial.
Saat ditemukan, kondisi kapal kosong tanpa awak kapal maupun muatan batu bara.
Penemuan kapal tongkang terdampar ini awalnya diketahui pada Senin (20/1/2025) pagi oleh warga yang tengah membersihkan pantai.
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Polairud Polres Indramayu, AKP Asep Suryana mengungkapkan fakta-fakta soal terdamparnya kapal tongkang dengan nomor FBS685 tersebut.
“Setelah kami mencari tahu asal usul kapal tersebut, akhirnya identitas pemiliknya berhasil diketahui, jadi sebenarnya kapal itu meski kosong ada pemiliknya,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (20/1/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via TribunJabar.ID, Rabu,
Asep menyampaikan, setelah berkoordinasi dengan pihak agen kapal, diketahui kapal tongkang tersebut baru saja bongkar batu bara di PLTU Sumuradem Sukra.
Rencananya, kapal tongkang itu akan berangkat kembali ke Perairan Bojonegara pada 18 Januari 2025.
Namun, saat perjalanan, kapal Tugboat dengan nomor TB Bahari 31 yang menarik tongkang mengalami kerusakan pada mesin induk.
Baca juga: Pengunjung Sepi, Ayib Nahkoda Kapal di Ancol Berangkat Subuh Pulang Subuh, Padahal Hidupi 6 Anak
“Sehingga kapal tongkang dilepaskan dan dari kapal tugboat menghubungi pihak agen, setelah itu kapal tugboat tersebut dievakuasi ke Pelabuhan Patimban untuk diperbaiki,” ujar dia.
Masih disampaikan Asep, karena kondisi Perairan Indramayu saat ini sedang dilanda cuaca buruk, kapal tongkang yang dalam kondisi kosong itu terbawa arus lalu terdampar di Pantai Tiris Indramayu.
Asep dalam hal ini memastikan kondisi kapal tongkang dalam keadaan aman saat terdampar.
Lokasi terdamparnya kapal tongkang juga jauh dari pemukiman warga dan tidak sampai mengganggu alur pelayaran.
“Informasi terakhir kapal tugboat yang diperbaiki sudah selesai dan rencananya secepatnya kapal tongkang yang terdampar akan ditarik kembali untuk melanjutkan perjalanan,” ujar dia.

Kisah lainnya, ternyata menjadi seorang anak buah kapal tidak semudah yang dibayangkan.
Nasib dua warga tergiur lowongan kerja melaut gaji jutaan berujung jadi korban penipuan.
Dua pria tersebut naik kapal selama sebulan namun tak pernah menepi.
Hingga akhirnya mereka nekat loncat ke laut dan bertahan selama 5 hari terombang-ambing.
Sosok dua pria tersebut ialah Deni Sugita (40) dan Ikbal Fauzi (24).
Keduanya merupakan warga Sumedang, Jawa Barat.
Mereka ditemukan terapung di tengah perairan Laut Mamuju yang berada di sekitar Desa Lebani, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Senin (6/1/2025) malam.
Baca juga: Sosok Pemuda Minta Saldo Rp 740 Ribu ke Banyak Konter, Driver Ojol juga Ditipu: Gak Kelihatan Bandel
Mereka berdua ditemukan oleh seorang nelayan bernama Rahman (40) warga Desa Lebani Tapalang saat sedang melaut.
Saat itu, Rahman yang sedang melaut bersama empat rekannya melihat dua orang terapung di tengah laut, sekitar 40 mil dari daratan.
Kedua korban dalam keadaan lemah, menggigil, dan melambaikan tangan meminta pertolongan kepada nelayan.
Kapolsek Tapalang Akp H. Mino mengatakan menurut keterangan awal dari kedua korban, mereka adalah pekerja yang sebelumnya tergiur oleh lowongan pekerjaan melaut yang diiklankan melalui media sosial pada akhir November 2024.
Dalam iklan tersebut, mereka dijanjikan gaji besar hingga puluhan juta rupiah, dengan pembayaran setiap bulan ketika kapal bersandar.
Dengan iming-iming gaji besar keduanya lantas mendaftar.

Kemudian mereka sempat menerima uang muka sebesar Rp200 ribu dari total yang dijanjikan Rp2,5 juta.
Lalu pada awal Desember 2024, kedua korban bersama sekitar 37 orang lainnya dibawa menggunakan mobil travel menuju pelabuhan, kemudian dinaikkan ke atas kapal.
Namun, setelah lebih dari sebulan kapal yang mereka tumpangi tidak kunjung bersandar di dermaga mana pun, dan tidak ada pekerjaan yang jelas di atas kapal.
Para pekerja mulai merasa resah, terlebih setelah mendengar isu bahwa kapal akan melanjutkan pelayaran ke wilayah Papua.
Khawatir akan keselamatannya, Deni dan Ikbal kemudian nekat melompat ke laut pada Kamis malam, 2 Januari 2025 tanpa sepengetahuan awak kapal maupun rekan-rekan lainnya.
Baca juga: Diah Setor Rp2 Juta Demi Dapat Pesanan 2000 Porsi Makan Siang Gratis, Rupanya Ditipu Pengurus Pokmas
Berbekal pelampung dan ransel yang dibungkus plastik, mereka bertahan di laut selama lima hari sebelum ditemukan oleh Rahman dan rekannya.
Keduanya segera dibawa ke daratan dan saat ini ditampung di rumah Ahmad, Kepala Dusun Nipa-Nipa, Desa Lebani.
"kami melakukan langkah-langkah awal untuk mengamankan kedua korban, hubungi keluarganya serta mendalami informasi terkait dugaan tindak penipuan dalam rekrutmen pekerjaan tersebut," ujar Mino, dikutip dari Tribun Sulbar.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas melalui media sosial.
Selain itu, Polsek Tapalang juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengusut kasus ini lebih lanjut dan memastikan keselamatan para pekerja lain yang masih berada di kapal.
Baca juga: Wisatawan Puncak Meringis Ditipu Joki Jalan, Awal Sepakat Rp 150 Ribu Belakangan Ditagih Rp 850 Ribu
Lainnya, tengah viral di media sosial sosok kakek penjual baju tertipu Rp 7 miliar lebih.
Kakek 70 tahun itu berjualan baju di Malaysia.
Ia kehilangan uang fantastis usai tertipu iklan di aplikasi WhatsApp.
Dikutip dari mStar, Kamis (19/12/2024) via TribunTrends, kakek itu menderura kerugian sebesar RM2,1 juta (Rp 7,5 miliar) setelah terlibat dalam investasi online bodong.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Polisi Johor Datuk M Kumar dalam keterangannya, Rabu.
Ia mengatakan, korban yang berusia 70 tahun dan merupakan seorang pedagang pakaian.
Mengaku dirinya masuk dalam kelompok investasi melalui aplikasi WhatsApp terkait iklan investasi valas yang menjanjikan keuntungan menggiurkan, pada November lalu.
“Korban yang tertarik dengan tawaran tersebut dan menghubungi admin grup untuk mengetahui lebih detail tentang investasi tersebut.
Percaya dengan keuntungan langsung yang dijanjikan kepadanya.
Korban melakukan pembayaran bertahap ke beberapa rekening bank antara November hingga awal Desember 2024 dengan total RM2,1 juta," katanya.
Kumar mengatakan, korban juga mengikuti instruksi tersangka untuk mengunduh aplikasi dan membuat akun di aplikasi tersebut untuk memantau investasinya.
“Setelah pembayaran dilakukan, korban mengetahui bahwa investasinya dalam aplikasi tersebut mencatat keuntungan sebesar RM6,2 juta.
“Korban ingin menjual kembali saham tersebut.
Namun tidak berhasil dan uang hasil investasi juga tidak dapat ditarik,” ujarnya.
Menurut Kumar, kasus tersebut sedang diselidiki berdasarkan Pasal 420 KUHP tentang kecurangan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
kapal tongkang
Pantai Tiris
Indramayu
muatan batu bara
Tugboat
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Maba S2 UGM, Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Kini Dinonaktifkan usai Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Kasus Sukun Berujung Maut, Gunawan Dipukuli Prajurit TNI Pakai Cangkul hingga Tewas |
![]() |
---|
Daftar Bisnis Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Pernah Beli Helikopter Rp20 M |
![]() |
---|
8 Kontroversi Firdaus Oiwobo Pendiri Ormas Ternak Mulyono, Pernah Viral Naik Meja di Ruang Sidang |
![]() |
---|
Korban Gempa Keluhkan Dana Bantuan dari BNPB Tak Kunjung Cair, 3 Bulan Tidur di Puing Rumahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.