Viral Internasional
Pengguna Aplikasi Koin Jagat Meresahkan, Wali Kota Sampai Minta Polisi Menangkap Pemburu Koin
Secara serentak, Jagat menyebarkan koinnya di Bangkok, Chiang Mai, Chiang Rai, Pattaya, dan Phuket. Membuat kerusakan terlihat di taman di Pattaya
TRIBUNJATIM.COM - Aplikasi koin Jagat selain meresahkan di Indonesia, ternyata juga dirasakan oleh warga Thailand.
Aplikasi itu menjadi polemik setelah melebarkan sayapnya ke Thailand pada 15 Januari 2025 lalu.
Secara serentak, Jagat menyebarkan koinnya di Bangkok, Chiang Mai, Chiang Rai, Pattaya, dan Phuket.
Hal ini membuat sejumlah kerusakan terlihat di taman yang berada di Kota Pattaya.
Baca juga: Apa itu Koin Jagat? Petinggi Aplikasi Jagat Dipanggil Komdigi, Setuju Ubah Permainan Berburu Koin
Salah satu fasilitas publik masyarakat Kota Pattaya yang menjadi sasaran paling parah adalah kawasan Water Park yang berada di Bang Lamung.
Kondisi kawasan tersebut cukup memprihatinkan karena banyaknya bekas tanah penggalian yang dilakukan para pemburu koin Jagat di kawasan tersebut.
Menanggapi kabar tersebut, Wali Kota Pattaya, Poramet Ngampichet, mengaku geram dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh para pengguna Koin Jagat tersebut.
Dikutip dari Thairath, Poramet menegur para pengguna aplikasi Koin Jagat tersebut agar tidak melanjutkan kegiatannya yang merusak properti milik pemerintah Pattaya tersebut.
Bila mereka nekat melakukan aksinya, Poramet mengaku tak segan-segan memerintahkan petugas kepolisian untuk menangkap para pelaku.
Poramet juga mengaku telah mengirimkan sejumlah petugas kepolisian untuk mengontrol situasi di beberapa fasilitas publik di Pattaya dengan ketat.
Tak hanya di Pattaya, kerusakan yang ditimbulkan oleh Koin Jagat juga disebut sudah terjadi di kawasan Muang Thong Thani, Provinsi Nonthaburi.
Hal ini diutarakan oleh Pol. Laksamana Muda Trairong Phiwpaen, yang merupakan Komandan Divisi Penanggulangan Kejahatan Teknologi (TCSD).
Trairong mengungkapkan bahwa ada sekelompok orang yang menggunakan aplikasi "Koin Jagat" kedapatan melakukan aksi vandalisme di sejumlah fasilitas publik di Muang Thong Thani.
Sebelumnya, Pihak Kepolisian Siber Thailand juga telah menerima keluhan serupa dari sejumlah warga di Provinsi Phuket,
Mereka mengeluhkan aktivitas para pemburu Koin Jagat yang merusak sejumlah fasilitas publik dengan mengacak-acak tanah atau tanaman guna mencari koin tersembunyi yang bisa ditukarkan dengan uang tunai tersebut.
Ekspansi Koin Jagat di Thailand
Aplikasi Koin Jagat sendiri sudah tersedia cukup lama di Thailand namun misi berburu koin mereka yang kontroversial baru dimulai pada 15 Januari lalu.
Fitur ini tersedia untuk dimainkan di tempat umum di 5 provinsi: Bangkok, Chiang Mai, Chiang Rai, Phuket, dan Chonburi (Pattaya).
Melalui misi berburu harta karun tersembunyi tersebut, tim Koin Jagat menyebarkan 3 jenis warna koin di Thailand
Koin perunggu dapat ditukarkan dengan uang tunai senilai 500-2.000 baht, koin perak senilai 20.000 baht, dan koin emas senilai 200.000 baht.
Sejumlah pengguna Koin Jagat di Thailand juga telah mengonfirmasi bahwa mereka menerima uang dari hasil perburuan mereka sehingga aplikasi ini pun menjadi sangat populer dan viral di negeri Gajah Putih tersebut.
Misi berburu harta karun dalam aplikasi Koin Jagat ini sendiri mengharuskan pengguna untuk mengisi informasi pribadi sebelum masuk.
Format permainan ini ada yang gratis dan berbayar.
Saat pengguna masuk aplikasi , layar Koin Jagat akan memunculkan peta seperti Google Maps yang menampilkan lingkaran area penyembunyian koin dalam radius 1,6 km.
Bagi yang ingin mendapatkan petunjuk tambahan terkait letak penyembunyian koin pengguna bisa mendaftarkan diri di tipe layanan prabayar.
Layanan prabayar dari Koin Jagat ini memiliki sejumlah tarif berbeda.
Pengguna Koin Jagat dikenakan 149 baht untuk mereka yang ingin berlangganan selama 1 bulan, 399 baht untuk langganan 3 bulan, dan 1.490 baht, untuk langganan selama 1 tahun.
Jika Anda ingin lingkaran yang menunjukkan area penyembunyian koin diperkecil, Anda harus membeli stiker yang digunakan dalam percakapan obrolan grup.
Ada 4 paket stiker yang memiliki kelebihannya masing-masing dengan tarif senilai 29 baht, 60 baht, 149 baht, dan 330 baht.
Ketika Anda menemukan koin, tekan kotak pesan dan akan ada kotak untuk memasukkan kode koin yang ditemukan untuk mengetahui berapa nilainya.
Kemudian akan ada pesan dengan aturan yang harus diikuti untuk memposting klip di aplikasi TikTok untuk menerima hadiah uang tunai melalui PromptPay atau TrueMoney.
Petinggi Jagat dipanggil Komdigi
Petinggi aplikasi Jagat dipanggil oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia terkait dengan perburuan Koin Jagat, Rabu (15/1/2025).
Pemanggilan itu menindaklanjuti dari laporan masyarakat.
Sebab, berburu koin aplikasi Jagat itu membuat polemik dan mengganggu ketertiban umum.
Kini, Jagat sebagai aplikasi setuju untuk mengubah format permainan berburu koin tersebut.
“Berdasarkan diskusi yang konstruktif dengan Komdigi, kami akan mengubah format Coin Hunt menjadi 'Misi Jagat' untuk mendorong pengguna berkontribusi positif bagi ruang publik dan fasilitas umum,” ujar Co-Founder Jagat Barry Beagen.
Barry menyampaikan komitmen untuk mengubah format kegiatan di platform itu dalam waktu tiga hari ke depan.
"Melalui Misi Jagat, kami akan mendorong para pengguna untuk melakukan perbaikan ruang publik terlebih dahulu dan selama periode ini tidak akan ada koin yang bisa diburu dalam aplikasi Jagat,” jelasnya.
Kementerian Komdigi menyambut baik komitmen Jagat untuk mengubah fitur Berburu Koin menjadi Misi Jagat tersebut.
“Kami mendorong agar Jagat dapat terus berkembang dan dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif, edukatif dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Kamis (16/01/2025).
Wamen Komdigi juga meminta agar Jagat memperhatikan norma dan nilai-nilai hukum di Indonesia dalam membuat program atau platform digital.
"Jika ada pengembang platform yang melanggar, maka kami tidak akan segan untuk mengambil tindakan tegas,” tandasnya.
Bikin kanal laporan
Jagat juga akan membuat kanal resmi bagi pemerintah, pengelola, hingga masyarakat umum untuk memonitor dan melaporkan jika masih ada kerusakan pada fasilitas publik yang diakibatkan kegiatan ‘Berburu Koin’ di platform mereka.
Beagenjuga memastikan koin-koin yang berada di daerah rawan akan segera dihapus dari aplikasi.
"Dengan lebih dari 1 juta pengguna aktif di Indonesia dan 200.000 pengguna baru setiap harinya, kami percaya 'Misi Jagat' akan meningkatkan kualitas ruang publik khususnya melalui partisipasi aktif generasi muda,” ungkap Beagen.
Apa itu Koin Jagat?
Apa itu Koin Jagat, viral di TikTok hingga meresahkan dan membuat kerusakan.
Koin Jagat merupakan aplikasi penghasil uang yang viral di TikTok.
Simak juga lokasi dan cara bermainnya.
Koin Jagat merupakan perburuan harta karun di aplikasi Jagat.
Baca juga: Pemburu Koin Jagat Rusak Fasilitas Umum di Surabaya, Satpol PP Ambil Tindakan
Koin Jagat merupakan koin di dalam permainan aplikasi Jagat.
Koin tersebut harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya oleh pengguna aplikasi karena dapat ditukarkan dengan hadiah uang.
Untuk mendapatkan koin Jagat, para pengguna bisa mencari ke berbagai lokasi secara realtime menggunakan aplikasi.
Tantangannya adalah mencari koin yang tersembunyi.
Harta karun yang diburu berupa koin dengan 3 jenis yakni emas, perak dan perunggu.
Dalam aplikasi Jagat nantinya kita akan mendapat tantangan berburu koin di sejumlah titik yang telah ditentukan pada peta atau map di aplikasi.
Melansir , keberadaan koin jagat saat ini baru diketahui ada di 3 kota besar di Indonesia.
Di antaranya adalah Kota Surabaya, hal itu membuat Jagat Koin menjadi viral di kalangan penduduk Surabaya.
Cara Bermain Koin Jagat
Download dan Instal Aplikasi: Unduh aplikasi Jagat dari Play Store atau App Store.
Buat Akun Baru: Daftarkan diri jika ini pertama kali kamu bermain.
Aktifkan GPS: Pastikan fitur GPS di perangkat kamu aktif.
Ikuti Peta: Ikuti peta yang menunjukkan lokasi harta karun terdekat.
Klaim Koin: Klik ikon harta karun yang muncul di layar untuk mengklaim koin atau hadiah.
Tukar Koin: Verifikasi akun dan hubungkan ke e-wallet atau rekening untuk mencairkan koin yang telah dikumpulkan.
Salah satu daya tarik utama dari permainan ini adalah nilai hadiah yang ditawarkan.
Dalam permainan Treasure Hunt, koin yang ditemukan memiliki nilai yang bervariasi:
Koin Perunggu: Bernilai antara Rp300.000 hingga Rp1.000.000.
Koin Silver: Memiliki nilai sekitar Rp10.000.000.
Koin Emas: Koin dengan nilai tertinggi, mencapai Rp100.000.000.
Pemburu koin jagat bikin resah
Sejumlah taman di Surabaya rusak oleh pemburu Koin Jagat atau yang disebut para Hunter.
Atas tindakan mereka, Satpol PP mengerahkan personil untuk memperketat penjagaan fasilitas umum (fasum).
Koin Jagat merupakan permainan Treasure Hunt atau perburuan harta karun di aplikasi Jagat.
Viral di TikTok, permainan di gawai ini mengajak pemain berburu 3 jenis yakni emas, perak dan perunggu yang masing-masing disebut-sebut bernilai Rp300 ribu hingga Rp100 juta.
Sejumlah remaja di Surabaya tampak mengikuti permainan ini dengan merusak sejumlah taman.
Fasilitas umum (fasum) hingga tanaman rusak akibat terinjak para pemburu koin. Lokasinya tersebar di Jalan Pahlawan, Taman Bungkul, dan Taman Teratai.
"Ini lagi kita telusuri. Sebab, ramai di medsos (media sosial). Nah ini kan juga bisa membuat taman-taman dan tempat-tempat fasilitas umum jadi rusak," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser.
Fikser mengungkapkan, para dewasa hingga anak-anak sibuk mencari kepingan koin di pedestrian hingga di bawah pot bunga.
"Satpol PP sudah sebar anggota untuk mengantisipasi adanya hal-hal seperti itu, taman kita jaga, kan kita juga tidak tahu itu disebar di mana,” kata Fikser.

Pemkot tak segan menertibkan para pencari koin.
Selain itu, pemkot juga akan mengirim surat peringatan kepada pengelola aplikasi.
Fikser yang juga (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya itu menerangkan, pemkot tidak bisa melakukan pemblokiran aplikasi Jagat.
Sebab, itu adalah kewenangan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi RI).
"Kita di sini (pemkot) hanya bisa meminta kepada operator untuk memperhatikan fasum dan keselamatan anak-anak muda yang mencari, mungkin bisa kecelakaan karena kurang konsentrasi ketika mencari koin,” ujarnya.
Ia menegaskan, fenomena ini bisa merusak fasum yang ada, bahkan ada pencari koin yang sampai menginjak-injak tanaman.
“Artinya cara menyebarnya kan juga harus diperhatikan, fenomena ini kan baru dua hari ya," katanya.
"Jangan sampai ditaruh di pinggir sungai. Kalau (pencari koin) kecemplung dan nggak bisa berenang kan bahaya,” tegasnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Achmad Eka Mardijanto mengaku, semenjak fenomena ini viral di medsos, sejumlah tanaman di taman sempat rusak terinjak oleh para pencari koin.
Eka menyebutkan, tanaman yang baru ditanam oleh DLH di Taman Prestasi rusak akibat terinjak pencari koin.
“Iya, ada tanaman yang baru ditanam rusak. Di Taman Prestasi juga ada yang rusak gara-gara itu (pencari koin),” katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Gara-gara Beli Apartemen Isi 4 Kamar, Kondektur Kereta Sulit Tidur Selama 2 Tahun |
![]() |
---|
Apes Iryna Pindah Negara Demi Hindari Perang, Malah Meninggal di Tangan Residivis |
![]() |
---|
Gara-gara Ikutan Tantangan Viral Mainan Squishy di TikTok, Bocah 7 Tahun Koma |
![]() |
---|
Tak Mau Cuma Bertahan, Presiden AS Donald Trump Ingin Ubah Kemenhan Jadi Kementerian Perang |
![]() |
---|
Imbas Ramalan dari Komik, Banyak Turis yang Tak Mau Datang ke Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.