Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Imbas Ramalan dari Komik, Banyak Turis yang Tak Mau Datang ke Jepang

Jumlah kunjungan turis Hong Kong ke Jepang pada bulan Juli 2025 yakni sebanyak 176.000 orang atau turun 36,9 persen pada bulan Juli tahun lalu. 

Editor: Torik Aqua
Pexels/Tomáš Malík
GEMPA BESAR - Ilustrasi Gunung Fuji Jepang. Jumlah turis menurun akibat ramalan komik Jepang yang meramal akan ada gempa besar. 

TRIBUNJATIM.COM - Ramalan di dalam sebuah komik atau manga yang menyebut akan ada gempa besar, membuat banyak turis tak ingin datang ke Jepang.

Di antaranya adalah turis dari Hong Kong dan Korea Selatan.

Manga merupakan istilah khusus untuk komik dari Jepang, biasanya bergaya khas (gambar, ekspresi, panel), dibaca dari kanan ke kiri, dan banyak dipublikasikan dalam majalah atau volume (tankobon).

Turis banyak yang enggan ke Jepang itu terlihat dari penurunan drastis jumlah kunjungan turis dari dua negara itu pada bulan Juli 2025.

Baca juga: Ramalan Manga Jepang Bikin Warga Panik, Prediksi ada Gempa dan Tsunami Tiga Kali Lebih Besar

Dari data Japan National Tourism Organization (JNTO), jumlah kunjungan turis Hong Kong ke Jepang pada bulan Juli 2025 yakni sebanyak 176.000 orang atau turun 36,9 persen pada bulan Juli tahun lalu. 

Secara kumulatif selama bulan Januari-Juli 2025, jumlah kunjungan turis Hong Kong ke Jepang yakni sebanyak 1.447.100 orang atau turun 6,9 persen pada bulan Juli tahun lalu.

Sementara itu, jumlah kunjungan turis Korea Selatan ke Jepang pada bulan Juli 2025 yakni sebanyak 678.600 orang atau naik 10,4 persen pada periode Juli tahun lalu.

Secara kumulatif selama bulan Januari-Juli 2025, jumlah kunjungan turis Korea Selatan ke Jepang yakni sebanyak 5.462.100 orang atau naik lima persen pada bulan Juli tahun lalu atau turun 6,9 persen.

Kabar di media sosial menyebut Jepang akan mengalami gempa besar pada Juli, tepatnya tanggal 5.

Spekulasi itu dipicu manga berjudul The Future I Saw karya Ryo Tatsuki yang memuat prediksi tentang bencana.

Dampaknya, beberapa maskapai bahkan sempat menangguhkan penerbangan reguler antara Jepang dan Hong Kong.

JNTO menegaskan pihaknya tetap berkomitmen mendorong pariwisata masuk dengan strategi khusus.

Analisis pasar akan terus dilakukan agar Jepang tetap menjadi pilihan utama wisatawan asing.

Target Pemerintah Jepang untuk Pariwisata 2025

Pemerintah Jepang juga telah menyiapkan rencana tiga tahun hingga tahun fiskal 2025.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved