Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Petani di Jombang Meratapi Nasib, Ratusan Hektar Sawah Terendam Air, Terancam Gagal Panen

Akibat hujan deras, ratusan hektar sawah di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang terendam air. 

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Anggit Puji Widodo
Sawah Petani di Kecamatan Kesamben Jombang yang Tergenang Air Akibat Hujan Deras. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Akibat hujan deras, ratusan hektar sawah di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang terendam air. 

Petani buntung besar. 

Seperti terpantau di Dusun Kandangan, Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang dan di Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang, sawah yang ditanami padi oleh para petani terendam air. 

Seperti di Dusun Kandangan, Desa Carangrejo, sekitar 10 hektar tanaman padi terendam air. 

Air diduga muncul dari luberan sungai Affoer Watudakon yang berada di sebelah utara lokasi sawah.

Baca juga: Rayakan Natal di Bulan Januari 2025, Pimpinan Gereja se-Jombang Titip Pesan ke Warsubi-Gus Salman

Tak berbeda jauh, di Desa Kedungmlati, Kecamatan, Kabupaten Jombang, ada sekitar 16 hektar tamanan padi juga mengalami nasib serupa. 

Lokasi sawah yang terendam banjir di wilayah ini diantaranya berada di sebelah barat jalan Desa Kedungmlati-Podoroto, tepatnya di sebelah utara Fly Over Tol. 

Dari lokasi ini, sekitar ratusan meter di sebelah timur, juga terpantau genangan air memenuhi sawah milik warga. 

Baca juga: Ratusan Hektar Sawah Terendam Banjir, Ada 8 Tanggul Jebol di Ponorogo, Petani Terancam Gagal Panen

Menurut petani Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Hari Purnomo, ia menjelaskan jika akibat sawah terendam air, ia khawatir akan gagal panen. 

Terlebih, Hari sudah melakukan penanaman padi sebanyak 3 kali. Yang pertama ia lakukan di bulan Desember 2024 sampai Januari 2025. Kendalanya selalu sama, yakni sawah tergenang air. 

"Saya sudah 3 kali tanam ini. Tanam pertama bulan Desember 2024 kemarin, gagal karena banjir dan sawah tergenang air. Kemudian saya tanam lagi di awal Januari 2025 ini, sama juga tergenang air. Terkahir saya tanam lagi itu tanggal 20 Januari, sama tergenang air juga," ucapnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (25/1/2025). 

Baca juga: Petani di Desa Purworejo Ponorogo Pasrah, Puluhan Hektar Sawah Terendam Banjir, Tanggul Jebol 

Ia menjelaskan jika untuk sekali tanam padi luasnya bisa mencapai 100 bata dan menghabiskan biaya penanaman sebesar Rp 270 ribu dan ongkos untuk mencabut bibit sebesar Rp 150 ribu. Itu pun belum termasuk benih. 

"Tanam awal itu saya pakai benih sendiri. Tapi tanam kedua dan ketiga saya belum satu bentil itu harganya Rp 5 ribu. Jadi kalau 100 bata yah saya butuh 90 bentil," ujarnya.

Hari mengatakan air yang menyenangi sawahnya ini berasal dari sungai di sebelah utara sawahnya. Setiap curah hujan tinggi, sawahnya akan selalu tergenang air dan membuat ia frustasi. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved