Beria Viral
Penyesalan Kakek Tolak Uang Ganti Rugi Tol, Kini Keluar Masuk Rumah Lewat Pipa Besar, Selalu Bising
Kisah kakek ini menjadi sorotan karena memiliki rumah di tengah-tengah proyek pembangunan tol. Ia menolak rumahnya direlokasi.
TRIBUNJATIM.COM - Kisah kakek ini menjadi sorotan karena memiliki rumah di tengah-tengah proyek pembangunan tol.
Ia menolak rumahnya direlokasi.
Namun kini si kakek menyesali keputusannya tidak menerima tawaran ganti rugi dari pemerintah tersebut.
Alhasil keluar masuk rumah pun harus melewati pipa besar.
Nasib ini menimpa kakek di China bernama Huang Ping.
Rumah dua lantai itu sekarang tingginya sejajar dengan dua lajur jalan tol.
Baca juga: Tolak Uang Ganti Rugi Rp3,6 M, Kakek Cemas Tinggali Rumah Dikelilingi Jalan Tol, Kini Ngaku Menyesal
Dikutip dari NDTV pada Sabtu (25/1/2025) via Kompas.com, untuk menuju rumah Ping maka harus melewati lorong pipa besar yang dibangun oleh kontraktor pembangunan jalan tol tersebut.
Diketahui, Huang Ping menolak untuk meninggalkan rumahnya di Jinxi, sebuah kota di barat daya Shanghai, China.
Ping mengaku menyesal tidak menerima tawaran uang ganti rugi dari pemerintah. Meskipun ada tawaran, ia memilih untuk tetap tinggal di rumahnya yang berlantai dua tersebut.
Sebagai tanggapan, para pekerja atau kontraktor tetap membangun jalan tol di sekitar rumahnya, yang akan dibuka pada musim semi.
Guna menghindari kebisingan dan debu dari konstruksi, Ping dan cucunya yang berusia 11 tahun menghabiskan sebagian besar waktu mereka di pusat kota.
Mereka kembali ke rumah setiap malam atau setelah jam kerja proyek berakhir.
Akan tetapi, Ping khawatir setelah jalan tol beroperasi, kebisingan akan terus terjadi, sehingga sulit bagi mereka untuk hidup dengan tenang.
"Jika saya bisa memutar waktu, saya akan setuju dengan syarat pembongkaran yang mereka tawarkan. Sekarang rasanya seperti saya kalah taruhan besar," katanya.
"Saya menyesalinya," imbuh dia.
Sebelumnya, Ping telah ditawari uang ganti rugi sebesar 1,6 juta Yuan (Rp 3,6 miliar) dan dua properti lainnya.
Sekretaris Komite Partai Kabupaten Jinxi mengatakan Huang Ping menolak untuk pindah karena ia tidak puas dengan tawaran pemerintah.
Sementara Ping menyesali keputusannya, penduduk setempat justru menganggap semuanya itu menjadi hal yang menarik.
Warga kemudian berbondong-bondong ke properti itu untuk mengambil gambar. Bahkan saat ini rumah kakek di China tersebut menjadi tujuan wisata yang populer.
Sekarang Huang Ping tinggal di tengah jalan yang akan segera menjadi jalan raya yang sangat ramai.
Kisah lainnya, aksi pemuda tak dikenal merusak fasilitas umum di Kota Malang, Jawa Timur, viral di media sosial.
Berdasarkan informasi yang didapat TribunJatim.com, kejadian perusakan terjadi pada Senin (30/12/2024) malam.
Ia nekat merusak tulisan (signage) di Taman Ijen dan Taman Galunggung, Kota Malang.
Aksi seorang pria tersebut terekam kamera CCTV dan viral.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, aksi perusakan tersebut dilakukan pada malam hari, saat kondisi jalan sedang sepi.
Pria tersebut datang seorang diri menaiki sepeda motor tanpa mengenakan helm.
Ia berhenti di depan taman yang ada di tengah jalan raya.
Lalu ia turun dari motor dan berjalan ke arah tulisan Taman Galunggung.
Baca juga: Cuma Dikasih Ganti Rugi Rp53 Ribu Sama Pak Ogah Pengeroyok, Ibu Hamil Ogah Damai: Duit Receh Ini
Pria tersebut langsung menendang beberapa huruf tulisan Taman Galunggung.
Kemudian ia juga menendang bagian bawah taman.
Pria tersebut sempat mengacungkan tangannya ke arah orang di lokasi.
Setelah itu, ia pun langsung pergi menaiki motornya.
Terlihat, tulisan di taman telah dirusak dengan cara ditendang.
Karena terbuat dari material akrilik dan plastik, maka dengan beberapa kali tendangan, tulisan itu pun rusak dan pecah.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (Kabid RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Laode KB Alfitra, pun membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Tulisan yang dirusak ada di dua lokasi," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (31/12/2024).
"Yaitu tulisan Taman Galunggung dan tulisan Taman Ijen yang berada di Jalan Kawi atau dekat rumah dinas Wali Kota Malang. Dari rekaman CCTV, pelakunya sama," jelasnya.
Akibat perusakan tersebut, DLH Kota Malang mengalami kerugian materi hingga mencapai puluhan juta rupiah.
"Untuk kerugiannya mencapai Rp25 juta dan kejadian ini sudah kami laporkan ke Polresta Malang Kota."
"Semoga pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku, dan apabila sudah tertangkap, maka kami minta untuk ganti rugi," terangnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
kakek
ganti rugi
China
pembangunan jalan tol
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
| Motor Bu Guru SD Digotong Warga Demi Lewati Genangan Banjir Menuju Sekolah, Perjuangan Demi Mengajar |
|
|---|
| Cara Bryan Amirul Husna Lulus ITB dengan IPK 4, Padahal Hobinya Main Game, Juara 4 Kontes Robot |
|
|---|
| Tiap Hari Sujana Jalan Kaki Jualan Tisu Demi Hidupi Cucu, Kumpulkan Rp500 Ribu untuk Bayar Kontrakan |
|
|---|
| Mahasiswi Nangis Motornya Hilang Padahal Pegang Kartu Parkir, Pihak Perpustakaan Sebut Parkir Gratis |
|
|---|
| TKW Ineke Bisa Jadikan 7 Adiknya Sarjana Meski Ia Putus Sekolah, Tiap Hari Mulai Kerja Jam 3 Pagi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/kakek-menyesal-tolak-ganti-rugi-proyek-tol.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.