Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Imlek 2025

Wisatawan Mulai Padati Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri Jelang Tahun Baru Imlek 2025

Wisatawan dari berbagai daerah mulai memadati Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri menjelang Tahun Baru Imlek 2025.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Melia Luthfi
Menjelang perayaan Imlek 2025, Kelenteng Tjoe Hwie Kiong di Kota Kediri, Jawa Timur, mulai dipadati wisatawan, Senin (27/1/2025).  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Menjelang perayaan Imlek 2025, Kelenteng Tjoe Hwie Kiong di Kota Kediri, Jawa Timur, mulai dipadati warga.

Tak hanya warga setempat, pengunjung juga datang dari luar daerah untuk menikmati suasana khas Tionghoa di bangunan cagar budaya ini.

Salah satu wisatawan, Nabila asal Sidoarjo, mengaku baru pertama kali mengunjungi Kelenteng Tjoe Hwie Kiong.

Ia mengaku penasaran dengan bangunan bersejarah ini, terutama saat momen persiapan menjelang Imlek. 

"Karena ini bertepatan dengan Imlek, jadi bisa melihat langsung persiapan orang-orang yang merayakan," kata Nabila, Senin (27/1/2025).  

Tak hanya melihat persiapan perayaan, wisatawan juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berfoto di depan kelenteng yang memiliki arsitektur khas Tionghoa.

Patung Dewi Makco, yang merupakan sosok utama dalam kepercayaan umat di kelenteng tersebut, menjadi salah satu spot favorit wisatawan. 

"Bangunannya masih sangat asri dan autentik, benar-benar khas budaya Tionghoa," tambah Nabila. 

Sementara itu, Ketua Yayasan Tri Dharma Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri, Prayitno Sutikno, membenarkan, jumlah pengunjung mulai meningkat menjelang perayaan Imlek.

"Biasanya wisatawan terus berdatangan hingga puncak perayaan malam Imlek tanggal 28 Januari 2025," ujarnya.  

Baca juga: Pengurus dan Umat Kelenteng Hok Yoe Kiong Nganjuk Bersihkan Rupang Dewa Sambut Imlek 2025

Ia menjelaskan, kelenteng ini bukan hanya tempat ibadah bagi umat Tionghoa, tetapi juga menjadi destinasi wisata budaya bagi masyarakat umum.

"Kami selalu membuka pintu bagi siapapun yang ingin berkunjung, tanpa memandang agama maupun latar belakang," jelasnya.  

Selain itu, kelenteng yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya ini juga menjadi kebanggaan warga Kediri.

Menurut Prayitno, keberadaan kelenteng bukan hanya milik umat Tionghoa, tetapi juga bagian dari warisan sejarah kota.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved