Berita Viral
Alasan Dedi Mulyadi Beli Air Minum Sopir Truk Rp1,8 Juta, Berkah karena Tak Ikut Demo Tambang Ilegal
Terungkap alasan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi beli air minum sopir truk Rp 1,8 juta.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap alasan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi beli air minum sopir truk Rp 1,8 juta.
Sopir truk pasir asal Subang, Jawa Barat itu baru-baru ini ditemui Kang Dedi.
Mereka membicarakan tentang penutupan tambang ilegal di Subang, yang sempat membuat Kang Dedi menuai hujatan.
Bahkan ejumlah orang menggelar aksi unjuk rasa memprotes keputusan Dedi Mulyadi menutup tambang ilegal.
Terkait dengan demo yang ditujukkan untuknya, Dedi Mulyadi sempat menyebut pengunjuk rasa tersebut diduga bukanlah sopir truk yang asli, melainkan ormas.
Dalam vlog terbarunya, Kang Dedi pun merekam pertemuannya dengan seorang sopir truk di kawasan Subang.
"Kamu ikut demo gak kemarin?" tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (28/1/2025) via TribunBogor.
"Oh enggak pak," kata sang sopir.
"Saya kira ikut demo," timpal Kang Dedi.
Berbincang soal demo soal tambang ilegal ditutup, Dedi Mulyadi pun melayangkan pernyataan.
Bahwa ia tidak pernah berniat buruk saat menutup tambang ilegal.
Baca juga: Warga Bayar Rp 15 Juta Jika Ingin Jadi Buruh Pabrik, Dedi Mulyadi Geram: Tahunya Kontraknya Putus
Diungkap sopir truk juga, pengunjuk rasa penutupan tambang ilegal tersebut diduga bukanlah sopir asli melainkan ormas.
"Katanya kemarin ada demo sopir," ujar Kang Dedi.
"Alhamdulillah kalau saya di rumah pak," akui sopir truk.
"Entah sopir entah ormas," pungkas Kang Dedi.
"Iya tercampur kelirunya mah karena itu ga berangkat ah, (takut) tercampur ormas," imbuh sopir truk.
"Ada yang bilang Dedi Mulyadi penjahat katanya. Saya perasaan selama ini baik sama sopir. Kalau di jalan tol ada kempes ban selalu ditolongi, mobil terguling dibantuin," kata Kang Dedi.
"Saya mah menutup tambang, menutup usaha manusia yang serakah, bayar pajak enggak mau, menjual pasir sama dengan yang berizin, bener gak," ujar sopir truk.
Baca juga: Tawa Dedi Mulyadi Lihat Demonstran Tolak Tambang Ilegal Ditutup Ngaku Tak Makan 18 Hari: Kasihan Tuh
Alih-alih ikut demo, sang sopir memilih untuk beristirahat di rumah setelah tambang ilegal ditutup.
Menurut sang sopir, ia pasrah akan keputusan Kang Dedi tersebut meski terpaksa menganggur selama 4 hari.
"Kan ada demo kemarin, akang stuck (tidak bekerja) berapa hari?" tanya Kang Dedi.
"Saya di rumah saya empat hari pak, enggak bisa (narik)," ujar sopir truk.
"Akang dicerai sama istri?" tanya Kang Dedi lagi.
"Alhamdulillah enggak pak, terima aja. Makan, cuma bekal enggak ada. Dinikmati aja sama saya mah, yang penting jalurnya benar aja gitu," kata sopir truk.
Mendengar sang sopir truk ikhlas dengan nasibnya usai penutupan tambang ilegal, Kang Dedi tersenyum.
Kang Dedi lantas memberikan kejutan untuk sang sopir truk.
Yakni Kang Dedi membeli air mineral botolan yang dibawa sang sopir truk.
Kang Dedi lantas memberikan bayaran dari air mineral tersebut dengan nominal fantastis yakni Rp1,8 juta.
Alasan Kang Dedi memberikan uang jutaan kepada sopir truk tersebut lantaran kesabaran sang sopir.
"Gaji saya sebulan juga ketutup ini pak, alhamdulillah," kata sopir truk.
Diberi balasan tak disangka setelah menceritakan nasibnya usai tambang ilegal ditutup, sang sopir truk tak henti berucap syukur.
Baca juga: Cuitan Eks Menteri Kelautan Disorot, Peran Susi Pudjiastuti Kini Dibutuhkan Dedi Mulyadi: Ahli
Dalam kesempatan lain, Dedi Mulyadi menyinggung praktik calo tenaga kerja di Karawang,
Disebutkan pria yang akrab disapa Kang Dedi ini, ada kalanya warga lokal harus membayar Rp 15 juta jika ingin jadi buruh pabrik di Karawang.
“Percaloan (harus bayar) Rp 3 juta, 5 juta, 7 juta, kadang-kadang mereka sudah bayar Rp 15 juta, tahunya kontraknya putus satu tahun,” ujar Dedi Mulyadi dalam akun Instagramnya @dedimulyadi71, melansir dari Kompas.com.
“Jadi lamun bobogohan mah geus mangmelikeun imah, mobil, terus ka batur deui (kalau orang pacaran, sudah belikan rumah, mobil, kemudian ke orang lain),” tambah Dedi.
Untuk itu, ia akan bertemu dengan seluruh kawasan industri di Jawa Barat untuk memetakan berapa kebutuhan tenaga kerja 10 tahun ke depan.
“10 tahun ke depan itu berapa angkatan kerja yang dibutuhkan, jenisnya apa, usianya berapa, spesifikasinya apa, dan itu nanti akan saya terjemahkan lewat pendidikan,” ungkap dia.
Baca juga: Baru Laku Rp70 Ribu, Penjual Soto Kalem Dikasih Dedi Mulyadi Uang Jutaan, Tetap Fokus Layani Pembeli
Untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja berkualitas ini, Dedi akan memperbanyak SMK atau menyiapkan sekolah-sekolah sebagai unit latihan tenaga kerja di seluruh wilayah.
Jadi nantinya di setiap desa, didorong pelatihan industri terkoneksi dengan perusahan ataupun sekolah, sehingga kebutuhan tenaga kerja terpenuhi.
“Walaupun secara teori prioritas adalah pekerja setempat, tapi kalau kita lihat begini, Pak, sore hari itu keluar dari pabrik itu nomornya luar semua,” ucap Dedi kepada Bupati Karawang, Aep Syaepuloh.
Menanggapi hal tersebut, Aep tidak menampik praktik pungli tenaga kerja ini. Untuk itu pihaknya sudah dua tahun membangun sistem perekrutan buruh melalui website info loker.
“(Di info loker) praktik percaloan itu tidak ada,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Dedi Mulyadi beli air minum sopir truk Rp 1 8 juta
Kang Dedi
penutupan tambang ilegal
Gubernur Jawa Barat
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Mirna Terjerat Pinjol Demi DP Mobil Imbas Gengsi, Cicilan dari Rp3 Juta Jadi Rp60 Juta dalam 4 Bulan |
![]() |
---|
Ibu Tiri Tak Diundang ke Pernikahan Anak yang Sudah Dirawatnya 23 Tahun, Alasannya Bikin Suami Heran |
![]() |
---|
Jamaludin Berenang ke Singapura Demi Kerja Serabutan, Gaji di Indonesia Tak Cukup |
![]() |
---|
Sosok Anggota DPRD yang Minta Maaf Setelah Ucapkan 'Rampok Uang Negara dan Habiskan', Kini Dipanggil |
![]() |
---|
Kekayaan Hasan Nasbi Mantan Kepala PCO yang Kini Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.