Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Bayar Rp 15 Juta Jika Ingin Jadi Buruh Pabrik, Dedi Mulyadi Geram: Tahunya Kontraknya Putus

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyinggung praktik calo tenaga kerja di Karawang,

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST via TribunJabar
Warga Bayar Rp 15 Juta Jika Ingin Jadi Buruh Pabrik, Dedi Mulyadi Geram: Tahunya Kontraknya Putus 

TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyinggung praktik calo tenaga kerja di Karawang,

Disebutkan pria yang akrab disapa Kang Dedi ini, ada kalanya warga lokal harus membayar Rp 15 juta jika ingin jadi buruh pabrik di Karawang.

“Percaloan (harus bayar) Rp 3 juta, 5 juta, 7 juta, kadang-kadang mereka sudah bayar Rp 15 juta, tahunya kontraknya putus satu tahun,” ujar Dedi Mulyadi dalam akun Instagramnya @dedimulyadi71, melansir dari Kompas.com.

“Jadi lamun bobogohan mah geus mangmelikeun imah, mobil, terus ka batur deui (kalau orang pacaran, sudah belikan rumah, mobil, kemudian ke orang lain),” tambah Dedi.

Untuk itu, ia akan bertemu dengan seluruh kawasan industri di Jawa Barat untuk memetakan berapa kebutuhan tenaga kerja 10 tahun ke depan.

“10 tahun ke depan itu berapa angkatan kerja yang dibutuhkan, jenisnya apa, usianya berapa, spesifikasinya apa, dan itu nanti akan saya terjemahkan lewat pendidikan,” ungkap dia.

Untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja berkualitas ini, Dedi akan memperbanyak SMK atau menyiapkan sekolah-sekolah sebagai unit latihan tenaga kerja di seluruh wilayah.

Jadi nantinya di setiap desa, didorong pelatihan industri terkoneksi dengan perusahan ataupun sekolah, sehingga kebutuhan tenaga kerja terpenuhi.

“Walaupun secara teori prioritas adalah pekerja setempat, tapi kalau kita lihat begini, Pak, sore hari itu keluar dari pabrik itu nomornya luar semua,” ucap Dedi kepada Bupati Karawang, Aep Syaepuloh.

Menanggapi hal tersebut, Aep tidak menampik praktik pungli tenaga kerja ini. Untuk itu pihaknya sudah dua tahun membangun sistem perekrutan buruh melalui website info loker.

“(Di info loker) praktik percaloan itu tidak ada,” pungkasnya.

Baca juga: Alasan Dedi Mulyadi Tertawakan Penolak Penutupan Tambang Ilegal Tak Makan 18 Hari: Kasihan Tuh Warga

Di kesempatan lain, Dedi Mulyadi juga membeberkan berbagai macam pungli yang harus dibayar sopir truk.

Data tersebut ia peroleh dari curhatan para sopir truk. Sebenarnya, ia sering mendengar keluhan yang sama, namun ia tidak bisa berbuat banyak karena bukan siapa-siapa.

Setelah menjadi gubernur, ia berjanji akan menindaklanjuti curhatan tersebut.

“Sopir truk ini (harus membeli) air mineral Rp 10.000-15.000 tergantung ukurannya. Turunin barang bayar lagi Rp 10.000-20.000. pas tikungan bayar, tanjakan bayar lagi,” ujar Dedi dalam Instagramnya @dedimulyadi71.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved