Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Gus Miftah Minta Tak Boleh Guyon, Nasib Rekan Kehilangan 40 Jadwal Dakwah: Ketawa Viral

Gus Miftah menyinggung nasib KH Usman Ali, rekan pendakwahnya yang tertawa ketika Gus Miftah menghina penjual es teh.

Editor: Torik Aqua
Instagram @fakta.indo dan TribunJatim.com/Kuswanto Ferdian
CERAMAH GUS MIFTAH - Kolase tangkapan layar insiden (paling kiri) KH Usman Ali tertawa dalam saat Gus Miftah menghina penjual es teh. Gus Miftah membahas nasib KH Usman Ali yang kehilangan 40 jadwal pengajian akibat tertawa saat Gus Miftah menghina penjual es teh. 

Setelah kontroversinya menghina penjual es teh bernama Sunhaji viral, Gus Miftah sempat menghilang dari publik.

Dikutip dari Tribun Bogor, Gus Miftah muncul kembali dan aksinya kembali menuai sorotan.

Namun, kali ini karena doa untuk penghujatnya yang disorot.

Sempat hilang dari publik, Gus Miftah kini muncul dengan doa bijaknya.

Pria berambut gondrong itu kembali sedikit menyinggung persoalannya yang viral terkait dugaan penghinaan terhadap penjual es teh bernama Sunhaji.

Dia kembali muncul dan tertangkap kamera saat kembali menggelar acara mujahadah di Pondok Pesantren Ora Aji di Jogjakarta, Sabtu (4/1/2025) malam.

Pada momen itu, Gus Miftah muncul mengenakan peci berwarna hitam.

Dia juga terlihat menggunakan kemeja berwarna coklat serta kacamata dengan warna serupa.

Gus Miftah pun terlihat memanjatkan doa dengan khusyuk.

Terlihat dia memejamkan mata dengan ekspresi sedih.

Dalam doanya, Gus Miftah berdoa agar orang-orang yang menghujatnya diampuni dosanya.

"Ya Allah Ya Rob, ampuni semua dosa-dosa orang yang menghujat saya. Ampuni dosa-dosa orang yang mem-bully saya Ya Allah," ungkap Gus Miftah, dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Mas Fadhil Channel, Jumat (10/1/2025). 

"Ampuni semua mereka Ya Allah atas kesalahan dan kekhilafan mereka," sambungnya.

Sebenarnya, kata Gus Miftah, dia sempat dilarang istri jika dia mendoakan orang-orang yang dzalim terhadapnya. 

Namun, Gus Miftah menjelaskan, dia tidak mau menjadi alasan seseorang masuk Neraka karena tidak dimaafkan kesalahannya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved