Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pedagang Ngotot Minta Rp 800 Ribu untuk 80 Biji Telur Gulung, Walkot Solo Teguh Dibohongi? 'Kasihan'

Pedagang telur gulung ngotot meminta bayaran Rp 800 ribu atas dagangannya yang diborong Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

KOLASE TikTok/@infocegatansolo/@bicarasolo
POLEMIK TELUR GULUNG - Pedagang mengklaim dagangannya berjumlah 80 paket telur gulung dengan harga satuan Rp 10 ribu. Kejadian terjadi dalam Karnaval Grebeg Sudiro pada Minggu (26/1/2025). Wali Kota Solo Teguh Prakosa sengaja memborong dagangan untuk dibagikan ke warga. 

TRIBUNJATIM.COM - Telur gulung yang dijual pedagang di acara Grebeg Sudiro menjadi polemik.

Pedagang itu disebut menggunakan kesempatan ketika dagangannya diborong.

Lalu berapa sebenarnya jumlah telur gulung yang diborong Wali Kota Solo saat itu?

Pedagang bahkan sampai ngotot minta uang Rp 800 ribu.

Pedagang mengklaim dagangannya berjumlah 80 paket telur gulung dengan harga satuan Rp 10 ribu.

Karena dagangannya habis diambil warga, ia meminta bayaran Rp 800 ribu.

Kejadian ini menjadi polemik lantaran Wali Kota Solo Teguh Prakosa menganggap bahwa jumlah telur gulung yang diambil warga tidak sebanyak 80 paket.

Kejadian terjadi dalam Karnaval Grebeg Sudiro pada Minggu (26/1/2025).

Baca juga: Demi Dagangan Telur Puyuh Laris, Yanto Pedagang Asongan Cari Lokasi Macet di Google Maps: Kejar

Dalam banyak video beredar, pedagang telur gulung menjajakan dagangannya di tengah kerumunan warga.

Ia dagang menggunakan nampan berisi gelas-gelas plastik berisi telur gulung dan sosis.

"Borong," kata pedagang saat melintas di depan stage tempat Wali Kota Solo beserta pejabat dan tokoh duduk.

"Boleh," timpal pembawa acara.

Seketika warga langsung berkerumun mengambil telur gulung tersebut.

"Pelan-pelan, aduh aduh, pelan-pelan," kata pedagang yang panik.

Sedari awal pedagang berkukuh jumlah dagangannya ada 80 gelas berisi sekitar 4 sampai 5 tusuk telur gulung.

"Ini 80 biji, 800 (ribu). Waduh gimana nih. 80 ini, 80 biji," katanya.

Saat seorang staf hendak melakukan transaksi pembayaran, pedagang langsung menghargai semua dagangannya sebesar Rp 800 ribu.

"Rp 800 ribu semuanya," katanya.

Ia mengklaim bahwa ada 80 gelas plastik di atas nampannya yang disusun secara bertumpuk.

"Ini 80 biji bos. Astagfirullah, hitung dulu bos saya tumpuk bos," katanya.

Satu gelas telur gulung dihargai Rp 10 ribu.

"Satu cup Rp 10 ribu di saf. Gak bohong yah, sumpah," katanya.

POLEMIK TELUR GULUNG - Pedagang mengklaim dagangannya berjumlah 80 paket telur gulung dengan harga satuan Rp 10 ribu.
POLEMIK TELUR GULUNG - Pedagang mengklaim dagangannya berjumlah 80 paket telur gulung dengan harga satuan Rp 10 ribu. (KOLASE TikTok/@infocegatansolo/@bicarasolo)

Baca juga: Pantas Sominah Tak Takut dengan Pihak Sekolah, Terungkap Sosok Ibu Kantin yang Buang Dagangan Siswa

Di nampan tersebut terdapat 28 lubang.

Saat dibawa pedagang dua lubang sudah diisi dua botol bumbu dan dua gelas sosis.

Jika diasumsikan gelas ditumpuk menjadi dua kali lipat maka jumlahnya masih tetap tak sampai 80, melainkan 56 gelas plastik.

Seorang tokoh Tionghoa Solo Sumartono pun memiliki asumsi yang serupa.

"Nampannya itu kelihatan. Ada 28 gelas. Kemudian di atasnya ditumpangi (nampan) mungkin juga 28 gelas (telur gulung). Kalau 28 tambah 28 kan 56 dan ada dua yang dikasih saos. Misal 28 itu dua pakai saos tinggal 26 yang (nampan) bawah. Yang (nampan) atas misal separuh yang dikasih saos 14 kan tinggal 40an (cup gelas). Dia minta 10.000 per gelas. Jadi kan Rp 400 ribu," kata Sumartono.

Informasinya Wali Kota Solo Teguh Prakosa memberi uang Rp 200 ribu.

Namun karena pedagang terus berkukuh meminta Rp 800 ribu, ia pun memberi tambahan tapi tak sepenuhnya.

"Penjual telur gulung terima Rp 400 ribu, terus pergi," katanya.

Menurutnya, Teguh Prakosa memang sengaja memborong dagangan untuk dibagikan ke warga.

"Niatnya mau beli semua terus dibagikan pengunjung karena menunggu kue keranjang belum waktunya dibagi ada yang jualan kasihan Pak Teguh. Maunya diborong sama Pak Teguh," katanya.

Sementara Wali Kota Solo Teguh Prakosa sebenarnya tak menyoal harga telur gulung tersebut.

"Gak apa-apa, dikasih saja. Mau gimana? Mau diapain? Benar atau tidak kita kembalikan ke mereka saja," kata Teguh.

Ia hanya berniat memborong agar dagangan laris.

"Kita inginnya melarisi," kata Teguh Wali Kota Solo.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved