Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Naik Angkutan dari Terminal, Bocah SD Nekat Lari dari Rumah Terdampar di Pantai, Tidur Sendirian

Nasib bocah nekat keluar rumah berakhir di pantai viral di media sosial. Ia pergi dari rumah seorang diri.

Dokumen Relawan PB Garsel/Ipi Mupliana
BOCAH MELARIKAN DIRI - Satpolairud Polres Garut saat menyerahkan F (12) ke keluarganya. F merupakan bocah asal Cigondewah Kota Bandung. Dia diketahui lari dari rumahnya hingga Pantai Santolo, Rabu (29/1/2025) malam. 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib bocah nekat keluar rumah berakhir di pantai viral di media sosial.

Ia pergi dari rumah seorang diri.

Bocah tersebut berinisial F (12) merupakan warga Kelurahan Cigondewah Rahayu, Kecamatan Bandung Kulon.

F nekat keluar rumah seorang diri hingga berakhir di Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

F diketahui masih duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar.

F diketahui lari dari rumahnya pada Rabu (28/1/2025).

Baca juga: Sosok Tante Penganiaya Bocah di Nias Kini Jadi Tersangka, Paman Korban Bikin Pengakuan Mengejutkan

Kemudian sampai di Pantai Santolo di hari yang sama.

Bocah tersebut diketahui bermalam seorang diri di bale pedagang pesisir pantai.

"Besoknya anak ini ditemukan oleh nelayan sedang tertidur di bale pedagang Pantai Santolo, kemudian diantarkan ke kantor kami," ujar anggota jaga piket Satpolairud Polres Garut, Briptu Furqon kepada Tribun Jabar, Kamis (30/1/2025), dikutip dari Tribun Cirebon.

Ia menuturkan, F melakukan perjalanan dari Kota Bandung ke Pantai Santolo dengan menaiki angkutan umum elf dari Terminal Leuwipanjang.

BOCAH MELARIKAN DIRI - Satpolairud Polres Garut saat menyerahkan F (12) ke keluarganya. F merupakan bocah asal Cigondewah Kota Bandung. Dia diketahui lari dari rumahnya hingga Pantai Santolo, Rabu (29/1/2025) malam.
BOCAH MELARIKAN DIRI - Satpolairud Polres Garut saat menyerahkan F (12) ke keluarganya. F merupakan bocah asal Cigondewah Kota Bandung. Dia diketahui lari dari rumahnya hingga Pantai Santolo, Rabu (29/1/2025) malam. (Dok - Relawan PB Garsel/Ipi Mupliana)

Atas peristiwa tersebut Satpolairud Polres Garut langsung menghubungi unsur terkait termasuk Dinas Sosial untuk mencari keluarga F.

"Akhirnya kami bisa terhubung dengan kakek dan nenek F, mereka kemudian tiba kantor kami," ungkapnya.

Briptu Furqon menyebut banyak berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mempertemukan F dan keluarga.

Ia juga berpesan kepada keluarga F agar peristiwa seperti ini tidak terjadi di kemudian hari lantaran sangat berbahaya bagi keselamatan anak.

"Tadi malam sudah dijemput, F sudah kembali ke keluarga nya, semoga kejadian ini jadi pelajaran penting," katanya.

Baca juga: Nasib Bocah Minta Sekolah ke Gibran, Kini Dapat Pendidikan Gratis dari Pemkot, Cita-cita Jadi TNI

Sebelumnya, tengah viral di media sosial kisah bocah 10 tahun disiksa keluarga hingga kakinya bengkok dan tak bisa jalan.

Bocah 10 tahun itu akhirnya diselamatkan warga setempat yakni Desa Hilikara, Kabupaten Nias Selatan.

Kisah bayi itu awalnya viral diunggah akun X @neVerAl0nely.

Disebutkan bahwa sang bocah sering disiksa oleh kakek, nenek, paman dan tantenya.

Selama ini korban memang tinggal bersama keluarga besar sang ayah tanpa orang tua.

Orang tua dari korban telah lama bercerai dan tinggal masing-masing sendiri tanpa anak.

Dalam narasi yang ditulis, korban diduga mengalami penyiksaan luar biasa di usianya yang masih belia.

Bocah perempuan berkulit putih itu kabarnya sempat dianiaya oleh om dan tantenya hingga salah satu kakinya patah.

Baca juga: Ajari Jurus Silat Baru ke Bocah SMP, Guru di Jambi Diarak Warga ke Polisi, Korban Diancam Rp 5 Juta

Tak cukup sampai di situ, korban kembali disiksa beberapa waktu  lalu hingga kedua kakinya kini tak bisa berjalan.

Dalam foto-foto yang dibagikan warga, korban terlihat memiliki tubuh kurus dan mengecil.

Tak seperti anak usia 10 tahun, korban terlihat pendek lantaran kakinya yang berkembang tak normal.

Tampak kaki kiri sang bocah bengkok, sementara kaki kanannya membesar di bagian paha.

Meski memiliki kondisi fisik yang tak sempurna, sang bocah terlihat ceria dan tak rewel sama sekali.

Bahkan saat ditemui pihak kepolisian, korban antusias digendong polisi.

Kasus dugaan penganiayaan yang dialami bocah perempuan tersebut segera ditangani pihak kepolisian.

Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya bersama jajarannya langsung mendatangi rumah korban di kawasan Lolowau, Senin (27/1/2025), melansir dari TribunBogor.

Dalam postingan di akun Polres Nias Selatan, terlihat korban bersemangat saat dihibur oleh petugas kepolisian.

Iba dengan kondisi korban yang memilukan, petugas kepolisian pun memberikan hiburan kepada sang bocah.

Yakni dengan memperlihatkan video di ponsel milik Kapolsek Lolowau.

"Kita hadir di sini untuk memberikan perhatian khusus, memastikan kondisi korban, serta menunjukkan bahwa pihak kepolisian peduli terhadap kasus-kasus seperti ini," ujar AKBP Ferry Mulyana Sunarya.

Tak cuma menemui korban, petugas kepolisian juga mendatangi rumah sang bocah dan keluarga besarnya.

Dalam foto-foto yang dibagikan terlihat AKBP Ferry Mulyana Sunarya berbincang dengan terduga pelaku penganiayaan terhadap korban.

Perihal dugaan kasus penyiksaan terhadap anak di bawah umur, polisi tengan mengusutnya.

"Kami sudah menurunkan tim untuk mendalami kasus ini. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan kami akan terus berupaya mengungkap fakta yang sebenarnya," kata AKBP Ferry Mulyana Sunarya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved