Berita Viral
Akhir Nasib Pria Pembakar Al Quran yang Tewas saat Live TikTok, Simak Deretan Kontroversinya
Salwan Momika ditembak oleh Orang Tak Dikenal di sebuah apartemen di Södertälje, Stockholm, Swedia pada Rabu malam (29/1/2025).
TRIBUNJATIM.COM - Deretan kontroversi yang dilakukan Salwan Momika, pembakar Al Quran di Swedia.
Salwan Momika diketahui tewas ditembak ketika sedang siaran langsung atau Live TikTok di Swedia.
Salwan Momika merupakan orang yang menyemarakkan gerakan anti Islam.
Ia ditembak oleh Orang Tak Dikenal di sebuah apartemen di Södertälje, Stockholm, Swedia pada Rabu malam (29/1/2025).
Baca juga: Jemaah Kaget Melihat Detik-detik Qori Ambruk saat Baca Al Quran di Pembukaan Acara Isra Miraj
Memiliki rekam jejak kontroversial, kematian Salwan Momikamenuai beragam reaksi publik. Berikut daftar kontroversiSalwan Momika:
Tindak Provokatif yang Mengundang Kemarahan
Salah satu aksi yang paling mencolok dari Salwan Momika adalah pembakaran Al-Qur'an, yang ia lakukan beberapa kali sepanjang tahun 2023.
Pada 28 Juni 2023, saat perayaan Iduladha, ia membakar Al-Qur'an di luar Masjid Stockholm.
Aksi ini memicu kemarahan umat Islam, karena selain membakar kitab suci, ia juga merobek halamannya dan menutupinya dengan asap pembakaran.
Ini adalah awal dari serangkaian aksi yang semakin memanaskan situasi, dengan pembakaran serupa di depan Parlemen Swediapada 30 Juli 2023 dan di dekat Istana Kerajaan Stockholm pada 14 Agustus 2023.
Setiap aksinya semakin memperburuk ketegangan, tidak hanya di Swedia, tetapi juga di negara-negara Muslim.
Keterlibatan dalam Konflik Internasional
Aksi-aksi provokatif Momika tidak hanya menciptakan ketegangan di dalam negeri, tetapi juga berdampak pada hubungan Swediadengan negara-negara di luar Eropa.
Salah satu dampak signifikan adalah kemarahan yang ditunjukkan oleh Turki, anggota NATO.
Pejabat Turki merasa bahwa aksi Momika bertentangan dengan prinsip-prinsip perdamaian dan toleransi yang harus dijunjung oleh negara anggota NATO.
Aksi tersebut juga berperan dalam memperlambat proses keanggotaan Swedia di NATO, dengan Turki sempat menunda pengesahan Swedia sebagai anggota penuh aliansi tersebut.
Kontroversi Imigrasi dan Status Suaka
Sebelum terlibat dalam berbagai aksi kontroversial, Salwan Momikaadalah seorang pengungsi yang pindah ke Swedia pada tahun 2018, setelah meninggalkan Irak.
Pada tahun 2021, ia diberikan izin tinggal di Swedia, namun statusnya sempat tercabut pada 2023.
Statusnya dicabut setelah pihak berwenang menemukan bahwa ia telah memberikan keterangan palsu kepada Badan Imigrasi Swediauntuk mendapatkan status suaka.
Meskipun demikian, pemerintah Swedia menangguhkan deportasinya karena alasan keselamatan, mengingat ia mengklaim bahwa nyawanya terancam jika kembali ke Irak.
Dampak Sosial dan Reaksi Masyarakat
Kematian Salwan Momika menimbulkan berbagai reaksi dari publik.
Beberapa orang mungkin melihatnya sebagai korban dari tindak kekerasan, sementara yang lain menganggapnya sebagai akibat dari tindakannya yang memicu kebencian dan ketegangan.
Masyarakat Swedia sendiri mengalami pembagian pendapat yang tajam dengan sebagian mendukung kebebasan berpendapat dan sebagian lainnya mengutuk tindakan provokatifnya.
Aksinya dianggap merusak kedamaian sosial.
Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang batasan kebebasan berbicara dan provokasi yang bisa mengarah pada kekerasan.
Penembakan yang Menjadi Titik Akhir
Salwan Momika ditembak mati pada 29 Januari 2025, saat ia tengah melakukan siaran langsung di TikTok.
Kejadian ini menunjukkan bagaimana ketegangan yang ia ciptakan selama ini, melalui aksi-aksi provokatif dan penghinaan terhadap simbol-simbol agama, akhirnya berujung pada kekerasan fisik.
Penembakan ini tidak hanya menandai akhir dari perjalanan hidup Momika, tetapi juga menjadi simbol dari polarisasi sosial yang semakin tajam, di mana kebebasan berbicara dan hak untuk mengekspresikan pandangan bisa bertemu dengan konsekuensi yang tragis.
Penyelidikan dan Efek Jangka Panjang
Setelah penembakan tersebut, polisi Swedia meluncurkan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik serangan tersebut.
Meskipun saat ini masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, kasus ini menjadi titik tolak untuk membahas kembali isu-isu sensitif seputar kebebasan berbicara, toleransi beragama, dan bagaimana masyarakat bisa menjaga kedamaian di tengah beragam pandangan ekstrem.
Kejadian ini juga menjadi peringatan bahwa polarisasi yang terus berkembang dapat menimbulkan kekerasan, dan penting bagi pemerintah serta masyarakat internasional untuk menemukan jalan tengah yang menjaga kedamaian tanpa mengorbankan kebebasan individu.
Dengan semua kontroversi yang melibatkan Salwan Momika, kematiannya mengundang refleksi mendalam tentang bagaimana ekstremisme, baik dalam bentuk ideologi maupun tindakan, dapat membentuk dinamika sosial dan politik di tingkat global.
Aksi-aksi provokatif seperti yang dilakukan Momika mungkin menyulut debat tentang kebebasan berpendapat, tetapi juga mengingatkan kita bahwa tanggung jawab moral dan sosial tetap harus diutamakan, agar tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut dalam masyarakat yang lebih luas.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews
Daftar Kasus Bupati Pati Sudewo yang Tantang Warga Demo Kenaikan PBB 250 Persen, Terserat Korupsi |
![]() |
---|
Penjelasan Video Tahanan Lapas Ngaku Tak Bersalah Tapi Dipenjara, Ternyata Lakukan Pelecehan |
![]() |
---|
Adhi Jalan Kaki 210 Km ke Kantor Gubernur karena Tak Terima Kena PHK, Pertamina: Tak Terkait |
![]() |
---|
Sindiran Hakim MK soal Royalti Lagu, Sebut WR Supratman Orang Terkaya: Berapa Tahun Dinyanyikan |
![]() |
---|
Di Tengah Warga Protes Kenaikan PBB 250 Persen, Beredar Video Bupati Sudewo Asyik Sawer Biduan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.