Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Siti dan Bayinya Tertahan di Klinik Bersalin Surabaya karena Tak Mampu Bayar, Cak Ji Bereaksi

Kisah siti dan bayinya tertahan di klinik bersalin di Surabaya karena tak mampu bayar Rp 3,2 juta, Wakil Wali Kota Surabaya Cak Ji bereaksi.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/Armuji
KLINIK BERSALIN - Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji atau Cak Ji, saat mendatangi klinik bersalin di Asemrowo, Surabaya, Senin (3/2/2025). Cak Ji mendatangi ibu dan bayi yang tertahan di klinik karena tak mampu bayar biaya persalinan. 

Setiap warga Surabaya ber-KTP Surabaya berhak atas layanan kesehatan gratis.

Cak Ji lebih dulu menemui Siti untuk mengetahui duduk persoalannya.

Setelah melihat dan memastikan kondisi Siti dan bayinya sehat dan baik-baik saja, Cak Ji minta penjelasan pihak klinik.

Cak Ji pun menemui penanggung jawab klinik bersalin untuk menyelesaikan permasalahan.

Karena penanggung jawab tidak sedang berada di tempat, maka dilakukan dialog lewat video call.

Penanggung jawab menyampaikan, tak ada penahanan bayi.

Dia menyebut telah terjadi miskomunikasi terkait penahanan.

"Bayi dan ibunya belum waktunya jadwal untuk pulang," ujar kepala klinik. 

Kepala klinik ini juga menyatakan, yang memiliki kewenangan untuk membebaskan biaya persalinan jika pasien kondisi tidak mampu membayar, adalah dirinya sebagai pimpinan klinik.

Dikatakan, keluarga Siti sebagai pasien saat masuk klinik tidak menyampaikan kondisi keadaan ekonomi yang sebenarnya.

Mereka juga kos.

Bahkan nunggak kos.

Saat mengetahui biaya administrasi persalinan, Siti mengaku tak kuat bayar. 

"Kalau memang perlu menyelesaikan administrasi, saya selesaikan. Jangan ada warga Surabaya yang tidak mendapatkan haknya dalam layanan kesehatan begini," tandas Cak Ji

Saat itu juga, penanggung jawab klinik persalinan pun mengizinkan Siti pulang.

Namun Cak Ji menelusuri kalau ternyata pasangan suami istri itu belum sempat mencatatkan perkawinan secara resmi kepada negara. 

Status perkawinan mereka nasih siri.

Cak Ji minta semua warga harus segera menikah resmi yang tercatat oleh negara.

Sebab saat mengurus administrasi kependudukan akan lebih mudah kalau pernikahan resmi.

"Mereka saya minta nikah massal di pemkot," kata Cak Ji.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved