Berita Viral
Pantas Eks Menteri Kelautan Tak Mau ke Bandung, Dedi Mulyadi Janji Akan Benahi: Kita Beresin
Susi Pudjiastuti blak-blakan mengatakan, kota yang tak mau ia kunjungi adalah Kota Bandung.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti blak-blakan mengaku bahwa dirinya tak mau ke Bandung.
Secara blak-blakan, Susi Pudjiastuti mengatakan, kota yang tak mau ia kunjungi adalah Bandung.
Hal ini ia ceritakan ke Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi.
Baca juga: Honorer Minta PT Timah Pecat Wenny Myzon, Tak Terima Pengguna BPJS Dihina: Jangan Kebanyakan Nyinyir
Semua keluh diutarakannya pada Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi.
Mulai dari minimnya landasan pesawat untuk kondisi darurat kebencanaan, macet di Pangandaran, hingga buruknya keadaan Kota Bandung.
Diketahui, Bu Susi merupakan warga Jawa Barat yang tinggal di Desa Pananjung, Pangandaran.
Ia mengaku berulangkali memberi usulan, ide, hingga keluhan kepada kepala daerah sebelumnya.
Mulai dari komplain tentang minimnya truk pengangkut sampah di Pangandaran, buruknya kondisi dermaga, juga minimnya fasilitas publik.
Tapi Bu Susi mengeluh bahwa semua itu hanya dianggap sebagai angin lalu.
"Saya mah sama banyak orang dianggap orang gila, tukang ngomel," kata Susi Pudjiastuti dalam tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
"Jawa Barat mah butuh orang gila sekarang," timpal KDM.
Bu Susi lalu mengatakan, kota yang tak mau ia kunjungi adalah Bandung.
"Oh Bandung, Bandung, saya kota paling tidak mau saya kunjungi, Bandung," ucapnya.
Bukan tanpa alasan, Bu Susi mengatakan, kondisi Bandung membuatnya tak mau ke sana.

"Macet, bau, sampah dimana-mana. Mana mobil, mana motor, mana orang, sudah tidak jelas di jalan," jelas Bu Susi.
Bahkan selama lima tahun terakhir, Susi Pudjiastuti hanya dua kali ke Bandung, saat menjenguk dan melayat Solihin Gautama Purwanegara.
"Saya ke Bandung dalam lima tahun terakhir waktu jenguk Pak Solihin GP, sama melayat Pak Solihn GP, udah, enggak mau ke Bandung lagi," papar Bu Susi.
Dedi Mulyadi pun berjanji akan buru-buru membenahi Kota Bandung.
"Nanti diberesin," kata Dedi.
"Ampun. Saya mah enggak bisa," timpal Bu Susi.
Demul mengatakan, kondisi seperti itu karena banyaknya wisatawan yang datang.
"Tapi kan ke Bandung penuh turis yang berkunjung," katanya.
Baca juga: Ratusan Siswa SMA Protes Tak Didaftarkan SNBP, Orang Tua Geruduk Sekolah: Gagal Cita-citanya
Justru karena banyak pengunjung, kata Bu Susi, seharusnya pemerintah membenahi Kota Bandung.
"Makanya dibenahin harusnya, lama-lama Bandung berkunjung turis apa," sahut Bu Susi.
Kini Dedi Mulyadi akan menugaskan Wali Kota Bandung terpilih, Muhammad Farhan.
"Pak Wali Kota baru Pak Farhan," katanya.
"Yang cari cantik-cantik, mau susah-susah juga, kita-kita ke Bandung mau ngapain. Dandanin habis-habisan. Jalan," kata Susi Pudjiastuti.
Dedi Mulyadi berjanji akan membangun dan membenahi Jawa Barat dalam sektor infrastruktur setelah menjabat Gubernur Jawa Barat nanti.
"Kita beresin. Kita dorong infrastruktur untuk tahun ini. Saya ngolek efisiensi anggaran tahun ini sudah bisa dapat Rp4 triliun," imbuh Dedi Mulyadi.
Setelah Gubernur Jabar dilantik nanti, Susi Pudjiastuti juga akan menjadi penasihat Dedi Mulyadi dalam bidang kelautan.
Walau mendapat jabatan, namun Susi Pudjiastuti memberi syarat yakni tak digaji.
"Saya sudah bertemu Bu Susi, bersedia, dan tidak boleh digaji. Dan tidak mau rapat di Bandung, enggak mau ke Bandungnya, banyak sampah," ujar Dedi.
Bu Susi mengatakan, baru mau berkunjung ke Bandung bila sudah tak macet dan bersih.
"Kalau sudah bagus, jalannya enggak macet, mau ke Bandung," tegas Bu Susi.

Di kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi juga bertanya ke Susi Pudjiastuti mengenai adanya pencurian benur di laut Pangandaran, Jawa Barat.
"Tadi cerita ada yang masih ngambilin benur ya?" tanya Dedi Mulyadi.
Mendengar pertanyaan itu, Susi Pudjiastuti langsung menjawab lugas.
"Anda datang tadi langsung pada pergi. Enggak terlalu banyak," tuturnya.
Terkait pelaku pencurian, Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa pelakunya kebanyakan pendatang.
"Yang ngambil banyak pendatang. Anak-anak muda. Kalau nelayan sini tidak mungkin," jelasnya.
Susi Pudjiastuti berpesan sekaligus meminta Dedi Mulyadi menjaga kelestarian laut.
"Laut itu harus dijaga dari sampah, dari alat-alat yang tidak benar," bebernya.
Tak hanya itu, Susi Pudjiastuti menceritakan jika ada nelayan yang putus asa karena sejumlah permasalahan krusial.
"Kemarin saya di Singapura, ada orang Sibolga Chinese. Dia bilang, 'Ibu, saya sekarang bangkrut. Kapal saya mau jual. Ikan sudah tidak ada lagi karena pukat harimau merajalela'," tegasnya.
Bahkan Susi menerjemahkan jika nelayan juga mengetahui praktik kotor yang terjadi di laut.
"Sekarang kami miskin, yang kaya pejabat. Karena orang-orang sogok pejabatnya supaya pukat-pukat lancar. Sogok, ya banyak," papar Susi.
Baca juga: Penjual Durian Tolak Anaknya Dilamar Gubernur, Mimin Minta Sang Putri Selesaikan Kuliah: Nanti
Susi Pudjiastuti pun gamblang mengajukan syarat bila Dedi serius menggandengnya membangun laut di Jawa Barat.
"Laut harus dijaga dari sampah, dari alat tangkap yang tidak benar," katanya.
Susi juga meminta Dedi tegas menindak nelayan yang menangkap ikan di laut menggunakan pukat harimau.
"Minimal (laut) di Jawa Barat, kalau itu saya serius memfasilitasi," kata Dedi.
Sampai akhirnya Susi pun bersedia menjadi penasihat Dedi.
"Kalau situ mau menjaga laut supaya lautnya produktif, nelayan kaya, saya dukung," kata Susi.
Hanya saja, Susi tak mau jabatan tersebut diemban secara resmi.
"Siap. Ibunya bersedia enggak jadi penasihat Gubernur resmi, ada keputusannya," kata Dedi.
"Enggak usah official gitu, nanti ribet. Nanti saya makan gaji negara," kata Susi.
"Enggak ribet. Bila perlu enggak usah dikasih anggaran, cuma ibunya namanya membantu," kata Dedi Mulyadi.
Susi Pudjiastuti menilai Dedi Mulyadi sebagai sosok Gubernur yang tegas.
"Tah Gubernur preman bagus. Yang penting preman buat kebenaran," kata Susi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Erick Thohir Rangkap Jabatan Menpora dan Ketua PSSI? Tunggu Nasibnya Ditentukan FIFA |
![]() |
---|
Syarat dan Cara Ikut Magang Nasional 6 Bulan Gaji UMP, Kuota 20.000 Peserta |
![]() |
---|
Acap Kali Pukul Kepala Pengendara Sepeda Motor, Pengemis Wanita Kini Diperiksa Kejiwaannya |
![]() |
---|
Anak Polisi Hajar Wakepsek karena Dipanggil BK usai Bolos, Aiptu Rajamuddin Bantah Diam: Bikin Malu |
![]() |
---|
Wanita Kaget Tarik Tunai di ATM Malah Keluar Uang Mainan, Bank Indonesia Sebut Kemungkinannya Kecil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.