Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anggaran Dihapus Demi Bangun Jabar, Dedi Mulyadi Beda Sendiri Rapat Pakai Sandal Jepit: Tak Penting

Anggaran dihapus demi membangun Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi tak merasa penampilannya jadi hal yang penting.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KDM 1
DEDI MULYADI PAKAI SANDAL - Cuplikan suasana rapat Dedi Mulyadi dengan timnya yang diunggah di YouTube @KDM1, Rabu (5/2/2025). Penampilan Dedi Mulyadi paling beda dari timnya, ia tegas meminta pangkas anggaran untuks seragam hingga sepatu pribadinya. 

Ia tampak mengenakan baju serba putih seperti ciri khasnya.

Penampilannya juga dipadu dengan ikat kepala warna senada.

Tapi ketika semua timnya berpakaian casual, Dedi Mulyadi justru menggunakan sandal jepit.

Dalam keseharian Demul memang kerap kali mengenakan sandal.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Anggaran Seragam dan Dinas Luar Negeri Dihapus, Sentil Pegawai: Bapak Anak Yatim?

Sesekali dalam acara resmi ia juga memakai sepatu.

Hal ini justru berbanding terbalik dengan kebijakannya dalam menghapus anggaran sepatu dan baju dinas.

Untuk pelantikan Gubernur Jawa Barat nanti, Dedi Mulyadi bahkan menjahit sendiri.

"Bajunya jahit sendiri, saya gak minta dan gak usah diganti," katanya.

Demul meminta anggaran baju dinas untuk Gubernur Jawa Barat dihapus.

"Hapus, masukin jadi belanja infrastruktur. Sepatu hapus. Saya Sudah banyak sepatu," kata Demul.

Baca juga: Tolak Gaji Negara, Eks Menteri Kelautan Ogah Dibayar Dedi Mulyadi, Minta Tak Ribet Urusan Pagar Laut

Dedi Mulyadi meminta pegawai ASN membeli seragam baik untuk dinas maupun acara menggunakan uang pribadi.

"Seragam ini, seragam itu, hapus dulu, beli baju sendiri. Atau kalaupun harus seragam bikin kaos Rp 100 ribu, masa gak punya kalau kegiatan," katanya.

Ia menganalogikan ASN yang selalu siap untuk membayar iuran seragam anak dan membelikan laptop untuk anak.

Sedangkan para ASN justru menunggu APBD untuk memenuhi kebutuhannya.

"Logikanya kita bisa iuran untuk anak kita beli seragam di sekolah, masa bapaknya olahraga seragamnya harus dianggarkan. Pegawai problemnya selalu itu, dia punya dari meja kerjanya, tapi meja kerjanya pecah belum ada APBD buat ganti kaca belum diganti tuh kaca," katanya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved