Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

DPRD Kota Batu Merespons Soal Polemik Elpiji 3 Kilogram: Ambillah Kebijaksanaan yang Pro Rakyat

Anggota DPRD Kota Batu, Khamim Tohari merespons soal polemik elpiji 3 kilogram: Ambillah kebijaksanaan yang pro rakyat.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Purwanto
DISTRIBUSI - Pekerja mengangkat gas elpiji 3 kg untuk didistribusikan ke pangkalan di Agen LPG PT Gading Mas Indah Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (4/2/2025). Pemerintah RI menginstruksikan Kementerian ESDM untuk mengaktifkan lagi elpiji 3 kg dijual ke pengecer, dengan syarat menjadi sub-pangkalan resmi PT Pertamina (Persero). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Anggota DPRD Kota Batu, Khamim Tohari menanggapi keluhan masyarakat Kota Batu soal sulitnya memperoleh gas elpiji 3 kilogram.

Khamim menilai, kebijakan yang sempat dikeluarkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil terkait larangan penjualan elpiji 3 kilogram secara eceran per 1 Februari 2025 membuat kisruh dan dinilai menyengsarakan masyarakat.

“Soal elpiji ini memang sempat menjadi masalah yang luar biasa, karena dengan adanya kebijakan tersebut, membuat pelaku usaha maupun masyarakat bingung mencari elpiji yang selama ini jadi alat untuk masak,” kata Khamim Tohari kepada Tribun Jatim Network, Kamis (6/2/2025).

“Setelah adanya kebijakan tersebut, kami langsung cek ke toko-toko dan memang kosong semua. Sampai dengan kemarin itu semua banyak yang mengeluh dan menanyakan kepada kami, karena kebanyakan pelaku UMKM jualannya mengandalkan gas elpiji 3 kilogram,” tambahnya.

Menurut anggota dewan dari PDI Perjuangan itu, kebijakan yang sempat dikeluarkan Bahlil sebelum akhirnya diubah oleh Presiden RI Prabowo Subianto, seakan mencoreng wajah presiden.

"Untuk itu, kami berharap pemerintah ke depan, kebijakan yang sudah diambil Bapak Presiden Prabowo terkait elpiji sudah sangat baik dengan mengembalikan pedangang eceran lagi terkait kebijaksanaan menterinya yang kurang populer itu," ujarnya.

"Sehingga tidak menyulitkan masyarakat kecil. Sekali lagi kami berharap untuk pemerintah sekarang ambillah kebijaksanaan yang pro rakyat,” jelasnya.

Baca juga: Harga Elpiji 3 Kg Sekarang Berapa? Perbedaan Harga di Pangkalan & Pengecer, Ada Aplikasi Tanpa Biaya

Khamim menegaskan, bagaimanapun keadaannya, ia menilai keberadaan pedagang elpiji eceran tetap dibutuhkan masyarakat karena dapat menjangkau hingga pelosok dan tak perlu jauh-jauh ke pangkalan.

“Bagaimanapun juga masyarakat tetap butuh pengecer karena dapat dibeli setiap saat, kalau adanya di pangkalan dan agen itu akan menyulitkan. Belum lagi lokasinya jauh,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved