Berita Viral
Viral Pikap Angkut Pisang Dituduh Bawa Sabu oleh Polisi, Aipda Syarief: Bukan Menuduh, Mencurigai
Video itu diketahui direkam di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, beredar viral di media sosial. Pada video itu, sopir pikap itu dicegat polisi
TRIBUNJATIM.COM - Viral sebuah video yang menunjukkan polisi menuduh seorang sopir pikap yang mengangkut pisang membawa sabu.
Video itu diketahui direkam di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, beredar viral di media sosial.
Pada video itu, sopir pikap itu dicegat oleh polisi.
Posisi pikap tersebut hendak memasuki Gerbang Tol Keramasan, Jalan Tol Kayu Agung-Palembang, Kabupaten Ogan Ilir.
Baca juga: Pengakuan Komplotan Pencuri Pikap Cuma Butuh 2 Menit Gasak Mobil Lalu Jual Rp 12 Juta: Lebih Gampang
Video ketika peristiwa tersebut terjadi dibagikan oleh akun X @Jh******_18, Kamis (6/2/2025).
Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa peristiwa yang melibatkan polisi ini terjadi pada Rabu (5/2/2025).
Kemudian, sopir pikap pun menghentikan lajunya.
Sementara, terdengar suara anak yang diduga anak dari sopir pikap tersebut menangis ketakutan.
"Enggak usah takut, nak," ucap sopir pikap itu.
Lalu, polisi pun menghampiri sopir pikap. Ia mengatakan bahwa sopir pikap itu tidak memakai sabuk pengaman.
"Jangan kaya gitu ndan, caranya ndan!" kata sopir pikap itu lagi.
Setelah itu, terjadi aksi saling rekam antara sopir pikap dan polisi.
"Tidak memakai sabuk pengaman, tidak mau menunjukkan surat-surat," kata polisi itu.
Sementara itu, sopir pikap tersebut mengaku membawa surat-surat lengkap. Lalu, polisi juga mengatakan sopir itu menabrak petugas.
"Saya ada (surat-surat) lengkap, saya enggak ada melawan, enggak ada saya menabrak," ucap sopir pikap.
"Kamu melawan petugas. Mau viral, viral silakan!" timpal polisi.
Semakin lama percekcokan itu terjadi antara kedua pihak, polisi pun lantas menuduh sopir pikap itu membawa sabu.
"Bawa sabu kamu ya! Bawa obat terlarang ya!" kata polisi.
Sopir pikap pun tidak terima dirinya mendapatkan tuduhan tersebut. Ia pun turun dari kendaraannya menuju bagian belakang mobil.
Demi membuktikan dirinya tidak seperti yang dituduhkan, sopir pikap itu membuka bagian belakang mobil. Ternyata, ia mengangkut pisang.
"Bukan saya melawan. Saya punya hak. Bapak menuduh saya, saya bawa sabu!" ucap sopir itu.
Sopir pikap itu juga mempersilakan polisi untuk menggeledah isi pikapnya.
Sementara, terdengar suara tangisan anak kecil yang histeris dan semakin kencang.
"Nak, sabar nak," ucap sopir pikap itu.
Percekcokan itu belum selesai hingga video viral tersebut berakhir.
Hingga artikel ini ditulis, Kamis (6/2/2025) sore, video viral sopir menuduh sopir pikap membawa sabu itu telah dilihat sebanyak 38 ribu kali.
Lantas, seperti apa kata polisi atas video viral tersebut?
Pengakuan Polisi
Polisi yang berada dalam video viral itu, Aipda Syarief Hidayat dari Sat Lantas Polrestabes Palembang, mengatakan bahwa ia saat itu sedang bertugas di Pos Nilakandi.
Kemudian, Syarief melihat sebuah kendaraan yang mencurigakan berhenti di lampu merah yang datang dari arah Jalan Soekarno Hatta.
"Saya melihat secara kasat mata pengendara tersebut tidak menggunakan sabuk pengaman dan kendaraan tersebut tidak menggunakan TNKB yang tidak sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Samsat," ungkap Syarief, Kamis, dikutip dari Sripoku.
Syarief kemudian mendekati mobil jenis pikap bernopol BE 8091 NAA yang bermuatan pisang tersebut.
Ia menanyakan kepada sopir pikap itu mengapa tidak mengenakan sabuk pengaman dan TNKB yang tidak sesuai ketentuan.
"Namun, saat itu pengemudi ini langsung melarikan diri. Dengan menginjak gas sekencangnya hingga membuat saya hampir terjatuh di lampu merah tersebut," kata dia.
"Saya kemudian mengambil inisiatif untuk melakukan pengejaran dengan sepeda motor, selama pengejaran pengemudi ini sudah beberapa kali diinstruksikan untuk menepikan kendaraan," jelasnya.
Menurut Syarief, sopir pikap tersebut terus menambah kecepatan kendaraannya dan bahkan berjalan zig-zag.
Tetapi, Syarief terus mengejar hingga akhirnya mobil tersebut berhenti di pintu gerbang Tol Keramasan setelah ia berkoordinasi dengan petugas tol untuk menutup pintu palang.
"Nah, ketika saya mendekati pintu bagian depan kanan mobil pengendara tersebut, dia sudah melakukan perekaman menggunakan handphone dan saat itu saya masih menanyakan di mana surat-surat kendaraan, SIM, STNK," kata Syarief.
Pengemudi tersebut tidak mau memberikan atau menunjukkan surat-surat kendaraan yang diminta hingga Syarief berulang kali meminta.
"Bahkan merekam dan melawan petugas," kata Syarief.
Selanjutnya, Syarief meminta pengemudi untuk meminggirkan kendaraannya untuk diperiksa.
Pengemudi tersebut kemudian turun dan menunjukkan isi muatannya yang ternyata pisang.
Syarief kemudian mengarahkan pengemudi untuk meminggirkan mobilnya karena menghalangi jalan kendaraan lain.
Namun, pengemudi tersebut langsung masuk kembali ke mobil dan tancap gas masuk ke jalan tol.
Terkait ucapan "ada narkoba" dalam video, Syarief menyatakan bahwa ia tidak menuduh tetapi mencurigai.
"Saya tidak menuduh tapi saya mencurigai, karena muatannya itu tertutup boks dan tidak terlihat dari luar apa isi sebenarnya dalam boks tersebut," kata dia.
"Sempat melakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan barang yang dimaksud," jelasnya.
Syarief menambahkan bahwa ia tidak mengetahui identitas pengemudi tersebut.
"Sampai sekarang tidak tahu siapa identitasnya dan hanya mengetahui pelat nomor kendaraan yang dibawanya saja, karena saat itu langsung kabur masuk ke dalam jalan tol," tutupnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Palembang AKBP Yenny Diarty mengatakan bahwa tindakan anggotanya sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
"Saya pastikan itu tidak benar, anggota kami sudah sesuai dengan SOP yang berlaku," ucap kata AKBP Yenny Diarty, Kamis (6/2/2025), dikutip dari Sripoku.
"Bahwa pengendara mobil boks ini memang salah menggunakan nomor polisi atau pelat palsu dan tidak memakai safety belt. Makanya anggotanya memberhentikan pengendara," lanjutnya menjelaskan.
Klarifikasi Aipda Syarief
Anggota Satlantas Polrestabes Palembang, Aipda Syarief Hidayat, saat ini tengah menjadi sorotan setelah menghentikan paksa mobil pikap pengangkut pisang di Tol Keramasan, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Terkait hal tersebut, Aipda Syarief Hidayat menceritakan kronologis kejadiannya.
Ia mengatakan, saat itu dirinya sedang bertugas melakukan pengaturan lalu lintas di Pos Nilakandi.
Aipda Syarief mengaku melihat sebuah kendaraan yang mencurigakan berhenti di lampu merah yang datang dari arah Jalan Soekarno Hatta.
"Saya melihat secara kasat mata pengendara tersebut tidak menggunakan sabuk pengaman dan kendaraan tersebut tidak menggunakan TNKB yang tidak sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Samsat," ungkap Syarief, dilansir Sripoku.com, Kamis (6/2/2025) siang.
Ia lantas mendekati mobil jenis pikap dengan nomor polisi BE 8091 NAA yang bermuatan pisang tersebut.
Syarief bertanya terkait tindakan sang sopir tak mengenakan sabuk pengaman dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang tidak sesuai ketentuan.
"Namun, saat itu pengemudi ini langsung melarikan diri dengan menginjak gas sekencangnya hingga membuat saya hampir terjatuh di traffic light tersebut."
"Saya kemudian mengambil inisiatif untuk melakukan pengejaran dengan sepeda motor, selama pengejaran pengemudi ini sudah beberapa kali diinstruksikan untuk menepikan kendaraan," ucapnya.
Pengemudi itu, jelas Syarief, terus menambah kecepatan kendaraannya, bahkan berjalan zig-zag.
Ia pun terus melakukan pengejaran sampai akhirnya mobil itu berhenti di pintu gerbang Tol Keramasan setelah dirinya berkoordinasi dengan petugas tol untuk menutup pintu palang.
"Nah, ketika saya mendekati pintu bagian depan kanan mobil pengendara tersebut, dia sudah melakukan perekaman menggunakan handphone dan saat itu saya masih menanyakan di mana surat-surat kendaraan, SIM, STNK," terangnya.
Sang sopir enggan menunjukkan surat-surat kendaraannya meski Syarief sudah berkali-kali meminta.
"Bahkan merekam dan melawan petugas," ujar Syarief.
Selanjutnya, ia meminta pengemudi mobil itu meminggirkan kendaraannya untuk diperiksa.
Sang sopir kemudian turun dan menunjukkan isi muatannya yang ternyata pisang.
Syarief lalu mengarahkan pengemudi untuk meminggirkan mobilnya karena menghalangi jalan kendaraan lain.
Namun, pengemudi tersebut langsung masuk kembali ke mobil dan tancap gas masuk ke jalan tol.
Lebih lanjut, mengenai ucapan "ada narkoba" dalam video, Syarief menyatakan bahwa ia tidak menuduh, tetapi mencurigai.
"Saya tidak menuduh, tapi saya mencurigai karena muatannya itu tertutup boks dan tidak terlihat dari luar apa isi sebenarnya dalam boks tersebut."
"Sempat melakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan barang yang dimaksud," paparnya.
Syarief menambahkan bahwa dirinya tak mengetahui identitas dari pengemudi tersebut.
"Sampai sekarang tidak tahu siapa identitasnya dan hanya mengetahui pelat nomor kendaraan yang dibawanya saja, karena saat itu langsung kabur masuk ke dalam jalan tol," jelasnya.
Sebelumnya, di media sosial muncul video viral yang memperlihatkan adanya seorang polisi yang sedang memberhentikan paksa sebuah mobil box di Gerbang Tol Keramasan.
Video berdurasi 3 menit 23 detik itu dibagikan oleh akun @willy.mtr dan telah ditonton jutaan kali oleh para pengguna TikTok.
Dalam video itu terlihat sopir yang diberhentikan seorang polisi lalu lintas (polantas) tepat di depan Gerbang Tol Keramasan.
Dari lambaian tangannya, tampak sang polisi meminta sopir menepikan mobilnya ke pinggir jalan.
Akan tetapi, peringatan polisi untuk menepi ke pinggir jalan ternyata tidak digubris oleh sang sopir.
Ia justru memacu mobilnya menuju ke tempat tapping kartu tol.
Saat mendekati tapping kartu tol, tiba-tiba polisi langsung memotong jalannya mobil box dengan cara menempatkan sepeda motornya di depan mobil box tersebut.
"Salah saya apa loh, Ndan? Saya salah apa?" ucap sang sopir kepada polisi.
Polisi itu tampak hendak mengambil paksa kunci mobil milik sopir box, tetapi berhasil dicegah.
Pada saat itulah terdengar suara anak kecil sedang menangis, diduga anak sopir tersebut.
"Jangan kek gitu caranya, malah merampas kontak mobil ini kayak gimana, jangan kayak gitu caranya," sambungnya.
Selanjutnya, polisi itu mengeluarkan gawainya dan menyebut bahwa sopir tidak memakai sabuk pengaman saat berkendara.
"Salahnya tidak memakai sabuk pengaman, tidak mau menunjukkan surat-surat. Nah ini pelatnya," ucapnya.
Selain itu, polisi juga mengatakan bahwa sang sopir sudah melarikan diri saat hendak dilakukan pemeriksaan.
"Kamu sudah melawan petugas dan berlari. Kamu sudah melawan petugas dan kalau mau kamu viral kan ya silakan," ujar polisi.
Bukan hanya itu, polisi itu turut menuduh bahwa sang sopir membawa barang terlarang ataupun sabu.
"Kenapa lari, bawa sabu kamu ya atau bawa barang terlarang ya," tambahnya.
Namun, ucapan ini membuat sang sopir naik pitam dan meminta sang polisi untuk memeriksa isi kendaraannya.
"Saya dituduh bawa sabu oleh bapak ini, oke ya dicek mobil saya," lanjutnya.
Tidak terima dituduh, sopir itu pun memperlihatkan bahwa di dalam box mobilnya hanya berisikan buah pisang.
Setelah itu, polisi tetap memaksa sopir untuk menunjukkan surat-suratnya.
Artikel ini telah tayang di Sripoku
Gerobak Dagangan Penjual Cilok sampai Pecah, Korban Mengaku Dianiaya Preman |
![]() |
---|
Kronologi Ribuan Mahasiswa Kompak Balik Badan saat Wagub Pidato, Kampus Sengaja Undang Pejabat |
![]() |
---|
Tukang Becak Pasrah Rumahnya Rata Tanah yang Ditinggali Selama 51 Tahun, Semua Harta Lenyap |
![]() |
---|
Rombongan 14 Moge Viral Terobos Jalur TransJakarta, Polisi Tegas Beri Tilang ETLE: Tidak Ada Bedanya |
![]() |
---|
Sindiran Ustaz Dasad Latif usai Rekening Isi Dana Masjid Diblokir PPATK: Apa Gunanya Kalian Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.