Lestarikan Warisan Lokal dan Budaya pada Generasi Muda Lewat Workshop Membatik Khas Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo semakin menunjukkan komitmennya untuk melestarikan warisan budaya dengan memperkenalkan batik tulis khas daerahnya ke generasi muda
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kabupaten Sidoarjo semakin menunjukkan komitmennya untuk melestarikan warisan budaya dengan memperkenalkan batik tulis khas daerahnya kepada generasi muda.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan Workshop Membatik Khas Sidoarjo, yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Desa Waru pada Minggu, (9/2/2025).
Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-166 Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembuatan batik, tetapi juga memperkenalkan filosofi dan sejarah yang terkandung di dalam motif batik khas Sidoarjo.
Workshop ini dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Waru, dan dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pemuda Karang Taruna Desa Waru (KARTAR DEWA), ibu-ibu TP PKK, hingga masyarakat umum. Total peserta mencapai 80 orang yang antusias mengikuti setiap sesi workshop.
Batik khas Sidoarjo dikenal memiliki motif-motif yang unik, menggambarkan sejarah dan kekayaan alam daerah ini.
Baca juga: Cara Sanggar Batik Tegar di Bondowoso Beri Keterampilan pada Disabilitas, Membatik dan Bikin Odeng
Nurul Huda, pengrajin batik tulis dan founder Rumah Batik Tulis Al-Huda, yang menjadi narasumber utama dalam workshop ini, membagikan wawasan mendalam tentang teknik dan filosofi yang terkandung dalam setiap motif batik Sidoarjo.
Salah satu motif yang dikenal dalam batik Sidoarjo adalah Beras Utah (Tumpah) yang melambangkan kesejahteraan dan berasal dari sejarah penggilingan padi di daerah tersebut.
Dulu, wilayah Sidoarjo yang merupakan pusat penggilingan padi kini telah berkembang menjadi pusat perbelanjaan modern.
Ada pula motif Kembang Tebu, yang melambangkan industri gula yang bertahan hingga kini, serta Udang Bandeng yang menggambarkan potensi perikanan daerah yang terkenal dengan hasil ikan bandeng dan udang.
Baca juga: Uniknya Kain Batik Daun Kopi, Karya Ramah Lingkungan Buatan Pengrajin Bondowoso
Menurut Nurul Huda Batik Sidoarjo bukan hanya kain bermotif, tetapi cerminan sejarah dan filosofi yang mendalam.
"Motif-motif ini menggambarkan perjalanan panjang daerah ini, dari pertanian, industri gula, hingga potensi perikanan yang kini menjadi identitas lokal."
Workshop ini mendapat sambutan positif dari Kepala Desa Waru, Moedjiono, yang juga hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Moedjiono menegaskan pentingnya pelestarian batik sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda yang telah diakui oleh UNESCO.
"Batik adalah warisan budaya yang harus dijaga dan diperkenalkan kepada generasi muda,"
"Workshop ini adalah langkah nyata dalam memperkenalkan batik khas Sidoarjo kepada masyarakat luas," tambahnya.
Dengan latar belakang tersebut, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi program tahunan yang dapat memperkenalkan lebih banyak orang tentang batik khas Sidoarjo dan mengapresiasi keindahan serta filosofi yang terkandung di dalamnya.
Baru 20 Desa di Tuban yang Cairkan Dana Desa Tahap Dua, Ratusan Lainnya Terjegal Administrasi |
![]() |
---|
Besaran Gaji ASN yang Berlaku saat ini, Tahun 2026 Resmi Naik, Tenaga Penyuluh Juga |
![]() |
---|
Temuan Belatung di Menu MBG SMAN 3 Pamekasan, Diduga Dari Buah Jeruk yang Busuk |
![]() |
---|
Sosok Siswanto, Ayah Bikinkan 700 Souvenir untuk Pernikahan Putrinya, Ratri: Bapak Suka Melukis |
![]() |
---|
ASUS Perkenalkan Rangkaian ExpertBook Series di Jatim, Perkuat Dukungan untuk Ekosistem Bisnis Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.