Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jembatan Kereta Api yang Berusia 60 Tahun di Kediri Diganti, Tingkatkan Keselamatan dan Cegah Banjir

Jembatan kereta api yang sudah berusia 60 tahun di Kediri diganti, untuk meningkatkan keselamatan dan mencegah banjir.

Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Isya Anshori
KOKOH - Jembatan perlintasan kereta api (KA) di Dusun Pusung, Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, saat diperbaiki, Senin (10/2/2025). Jembatan ini diganti karena kondisi jembatan yang semakin rawan dan sudah berusia 60 tahun. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Jembatan perlintasan kereta api (KA) di Dusun Pusung, Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akhirnya diganti setelah berusia sekitar 60 tahun.

Penggantian ini dilakukan oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, karena kondisi jembatan yang semakin rawan, terutama saat debit air sungai meningkat. 

Jembatan tua ini telah lama menjadi perhatian, karena letaknya yang rendah dan rentan terkena luapan air sungai.

Saat hujan deras, air sering kali mencapai bagian bawah jembatan, sehingga menimbulkan risiko bagi perjalanan kereta api yang melintas.

Demi meningkatkan keselamatan, jembatan ini akhirnya diganti dengan struktur yang lebih modern dan kuat.  

Pekerjaan penggantian jembatan telah dimulai sejak Juli 2024 dengan anggaran sekitar Rp 24 miliar.

Salah satu perubahan utama adalah penggantian model gelagar jembatan. 

Jika sebelumnya terdiri dari tiga segmen gelagar, kini diganti menjadi satu segmen panjang agar lebih kokoh dan stabil. 

Selain itu, ketinggian gelagar dinaikkan hingga 75 cm, sehingga lebih aman dari potensi banjir.  

Petugas BTP Kelas I Surabaya, Lurianto menjelaskan, standar keselamatan perlintasan KA mengharuskan jarak antara gelagar jembatan dan permukaan air sungai minimal satu meter.

Namun, pada jembatan lama, batas tersebut sering terlampaui saat debit sungai meningkat.

"Jembatan ini sering terkena luapan air, sehingga berisiko bagi perjalanan kereta api. Oleh karena itu, kami menggantinya dengan desain yang lebih tinggi dan kokoh," kata Lurianto, Senin (10/2/2025).

Baca juga: Sapa Warga Probolinggo yang Terisolir Akibat Jembatan Putus, Gus Haris Janjikan Akses Cadangan

Selain mengganti gelagar jembatan, tim juga menaikkan rel di kedua sisi jembatan sepanjang 100 meter agar lintasan tetap landai dan nyaman bagi perjalanan KA. 

Dengan struktur baru ini, kereta api dapat melintas dengan kecepatan dan beban yang lebih tinggi setelah dinyatakan layak operasi penuh.  

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved