1 Tahun Jadi Tukang Las di Kanada, Tengku Firmansyah Naik Jabatan, Bakal Sekolah untuk Profesi

Dilihat dari website perusahaan Edmonton Exchanger, ini adalah bengkel manufaktur dan pemeliharaan terpadu.

Perusahaan ini memiliki spesialisasi pabrikasi untuk komponen kapal dan berbagai macam layanan permesinan, spesialis dalam penggilingan skala besar dan pengeboran lembaran tabung untuk aplikasi penukar panas. 

Sebelumnya, Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah pernah mengungkap alasan mereka pindah ke Kanada.

Baca juga: Gaji Tengku Firmansyah Ngelas Besi di Kanada, Suami Cindy Fatikasari Tak Malu Kerja Muka Cemong

"Karena anak. Dia mau kuliah di sana, mau kerja dan menetap di sana," ucap Cindy.

Awalnya Cindy juga tak ada niatan mengikuti anaknya menetap di Kanada.

Namun, keduanya merasa masih memiliki tanggung jawab sebagai orangtua.

Sehingga memutuskan mengikuti putranya yang memang sudah sejak SMA menyampaikan niat tinggal di Kanada.

"Aku sama Firman kayak punya tanggung jawab jagain akhlaknya, akidahnya, agamanya, kita merasa bertanggung jawab," kata Cindy. 

Cindy dan Tengku Firmansyah juga sudah mendapat izin permanent resident dan mulai tinggal di Kanada setelah Lebaran 2024. 

Sebagai informasi, warna helm dalam pekerjaan teknis memang memiliki arti masing-masing.

Helm kuning digunakan oleh buruh, tugas konstruksi.

Sementara untuk helm biru seperti yang digunakan Tengku Firmansyah sekarang artinya orang yang memakai helm itu adalah tukang kayu, tukang listrik dan operator teknis lainnya.

Gaji Tukang Las di Kanada

Berdasarkan informasi situs layanan ketenagakerjaan pemerintah Kanada, Job Bank, besaran gaji seorang tukang las di negara itu berkisar dari CA$20-42,5 atau sekitar Rp235.280-499.970 (kurs Rp11.764/dolar Kanada) per jam.

Kemudian, untuk besaran gaji rata-ratanya berada di kisaran CA$28 atau Rp328.392 per jam.