Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Janu Anak Penjual Sayur di Pasar Sleman Kuliah LPDP di Inggris, Pulang-pulang Tetap Jualan Sayur

Janu seorang anak penjual sayur di Pasar Sleman diterima untuk menuntut ilmu di Inggris dengan beasiswa LPDP.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM
PRESTASI ANAK PENJUAL SAYUR - Penerima beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), Janu Muhammad berkesempatan mengenyam pendidikan di University of Birmingham dan memilih program Human Geography. Setelah pulang dari Inggris, Janu kembali berjualan sayur untuk membantu ayah dan ibunya. 

Ia pun terbang ke University of Birmingham, Inggris, dengan memilih program Human Geography.

"Itu ngambil masih linear sebenarnya geografi, tapi saya fokus di geografi manusia ataupun human geography. Karena memang saya lebih banyak ilmu sosial yang saya pelajari di situ,” terang Janu seperti dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Senin (17/2/2025).

Kepergiannya ke Inggris itu bukan lah untuk pertama kalinya. Saat kuliah S1, Janu Muhammad sempat mengikuti summer school di Univeersitiet Utrecht, Belanda.

Selain itu, pada tahun 2016, Janu menerima beasiswa pertukaran pelajar dari pemerintah Amerika, yang bertajuk Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) di Arizona State University pada jurusan Civic Engagement.

Baca juga: Rehab 48 Sekolah Rusak di Mojokerto Mandek, Dindik: Anggaran Pendidikan Terancam Dipangkas

Janu lulus dari University of Birmingham pada 2017 dan memilih untuk pulang ke Sleman.

Saat kembali ke tanah kelahirannya, Janu Muhammad mendirikan kampus bersama teman-temannya.

Namun setelah kampus itu berdiri, Janu merasa belum puas. Dalam lubuk hatinya ia ingin mengajar, kembali ke habitatnya sebagai guru.

Janu bersama beberapa koleganya mendirikan sebuah sekolah Islam, masih di daerah Yogyakarta. Sekolah tersebut berdiri mulai dari jenjang TK hingga SMP.

Janu mengurus segala hal mulai dari pendirian, perizinan, rekrutmen guru hingga pencarian siswa.

Bahkan, Janu didapuk sebagai kepala sekolah saat itu, di usianya yang baru menginjak 25 tahun.

"Dari situ memang sebelumnya tersalurkan juga passion saya ngajar karena memang saya senang berbagi," kata Janu.

Selain menjadi kepala sekolah, Janu merangkap beberapa pekerjaan, dari guru kelas hingga humas di yayasan.

Hal itu membuat Janu sedikit gusar, karena banyak waktu yang harus dia habiskan untuk pekerjaannya.

"Jadi ada sesuatu yang hilang menurut saya. Seperti mungkin kegemaran lain, hobi, beraktivitas sosial, ataupun berkomunitas hilang gitu selama 3 tahun," terang Janu.

Sebenarnya tak ada penyesalan dalam dirinya. Bahkan Janu banyak bersyukur telah diberi banyak pengalaman.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved