Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pamit Merantau Kerja Sopir Truk, Pria ini Malah Jadi Manusia Silver, Tutupi Profesi dari Anak Istri

Aan sendiri mencari nafkah berpindah dari satu SPBU ke SPBU lainnya, berharap mendapatkan sepeser rezeki dari pengunjung yang melintas.

Editor: Torik Aqua
KOMPAS.com/Lalu Muammar Q
MANUSIA SILVER - Manusia Silver saat mangkal di SPBU Kediri Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu (23/2/2025). Manusia Silver bernama Aan niat awalnya merantau demi jadi sopir truk, namun kini harapannya pupus usai terkena musibah. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah Aan pamit merantau demi bisa menjadi sopir truk.

Namun musibah datang saat berada di tanah perantauan.

Aan kini terpaksa menjadi manusia silver di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Aan sendiri mencari nafkah berpindah dari satu SPBU ke SPBU lainnya, berharap mendapatkan sepeser rezeki dari pengunjung yang melintas.

Baca juga: Anak Pasrah Dirias Ibu Jadi Manusia Silver, Ibu Pantau Lokasi Takut Ketahuan, Kini Dicari Satpol PP

Dengan penampilan yang lusuh, ia mengenakan baju dan celana yang tampak kumuh.

Kulitnya tampak dicat perak dari kaki hingga wajah, menandakan harapannya untuk mendapatkan uang receh.

Di tangannya, ia memeluk erat sebuah kota kardus berisi uang receh yang diberikan oleh pengunjung SPBU di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat.

Aan datang ke Lombok dengan niat untuk bekerja sebagai sopir truk.

Akan tetapi, musibah menimpanya saat ia kehilangan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Bali, yang memupuskan harapannya untuk bekerja di Bumi Gogo Rancah.

Dalam dua hari tanpa pekerjaan dan makanan, serta istri dan tiga anaknya yang menunuggu kiriman uang di kota asal, Aan terpaksa mencari alternatif lain.

"Dua hari tidak ada buat makan. Jadi teman mengarahkan, daripada nganggur mending nyilver saja," ungkap Aan sambil duduk mengistirahatkan kakinya yang lelah berdiri, dikutip dari Kompas.com.

Tanpa sepengetahuan istri dan anak-anaknya, ia terpaksa menyembunyikan pekerjaanya sebagai manusia silver.

Kendati demikian, ia bersyukur bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dengan mengirim setengah dari pendapatannya setiap malam pukul 21.00 Wita.

"Kadang Rp 70.000 (pendapatan), kadang kalau ramai Rp 100.000 lebih," jelasnya. 

Dari pendapatan tersebut, Aan harus menyisihkan uang untuk membeli cat atau pilok yang digunakannya untuk mengecat kulitnya menjadi silver. 

Ia memperkirakan, setiap hari ia mengeluarkan biaya sekitar Rp 20.000 hingga Rp 35.000 untuk keperluan tersebut. 

"Itu sekali pakai dari modal pendapatan hari kemarin," katanya sambil tersenyum tipis. 

Saat ditanya mengenai perasaan terhadap profesinya, Aan mengaku merasa malu.

Aan merasa pekerjaanya itu bertolak belakang dengan harapannya, namun keadaan memaksanya untuk melakukannya.

Mencari pekerjaan di daerah yang baru ia huni bukanlah hal yang mudah, sedangkan keluarganya membutuhkan nafkah.

"Kalau bilang enaknya, ya kayak begini. Tidak ada enaknya sebenarnya. Tapi disyukuri aja, yang penting bisa makan dan ngirim," ungkap ayah tiga anak itu. 

Meskipun demikian, Aan merasa bersyukur bisa melakukan pekerjaan ini di Lombok, yang menurutnya memiliki sosial yang baik dan aman. 

Ia berharap, profesinya ini hanya bersifat sementara. 

Dengan harapan dapat kembali berkumpul bersama keluarganya saat bulan puasa tiba, Aan berencana untuk mengumpulkan uang dan membuat SIM agar bisa kembali bekerja sebagai sopir.

Sementara itu, kisah manusia silver lainnya juga pernah terjadi di Bandar Lampung, Lampung.

Tengah viral di media sosial video ibu rias anak jadi manusia silver pada Rabu (19/2/2025).

Si anak tampak pasrah sementara ibunya pantau lokasi sekitar.

Video berdurasi enam detik itu awalnya diunggah oleh akun TikTok @dsjiya pada Senin (17/2/2025).

Rekaman tersebut memperlihatkan seorang ibu berkerudung merah sedang memulas wajah, tangan, kaki, dan rambut anak kecil berkaus merah dengan cat berwarna silver.

Dalam video itu, anak kecil yang rambutnya dikuncir terlihat pasrah saat sang ibu meriasnya dari kepala hingga kaki.

Ibu tersebut juga tampak berdiri di belakang kios berwarna kuning, seperti sedang memantau kondisi sekitar.

Video tersebut turut menyertakan teks yang berbunyi, "Anaknya kepanasan kerja, dia ngadem nungguin. Satu kata buat ibu ini."

Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Satpol PP Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi.

"Sudah kita cek ke lapangan," kata Rizki melalui pesan WhatsApp, Rabu (19/2/2025), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Fakta Manusia Silver Bergaji Fantastis, Dapat Rp600 Ribu Per Hari, Terkuak Gegara Gebrak Mobil Warga

Hasil pengecekan menunjukkan bahwa peristiwa dalam video itu diduga terjadi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta (Bypass), Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung.

"Sedang berjalan (pencarian), anggota sudah menyisiri beberapa wilayah di sekitar lokasi," ujarnya.

Sementara itu, sebelumnya inilah sosok ASN paksa anak jual diri demi uang Rp 5 juta per bulan.

Si anak yang juga jadi pemandu lagu atau Lady Companion ( LC ) wajib setorkan uang.

Diketahui pelaku adalah wanita berinisial TI (42).

Ia merupakan aparatur sipil negara ( ASN ) di lingkup Pemkab Bengkulu Selatan, Bengkulu.

TI tega jual anak kandungnya sendiri ke pria hidung belang.

Baca juga: Aksi Manusia Silver Kini Makin Merajalela di Jalanan, Satpol PP Ungkap Bisa Dapat Rp18 Juta Sebulan

Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir mengatakan, korban berusia 22 tahun.

Korban dijual ibunya sendiri dengan cara dipaksa.

"Korban adalah anak kandung pelaku sendiri. Pelaku merupakan ASN di Lingkungan Pemkab Kabupaten Bengkulu Selatan serta masih aktif. Pelaku menjual korban dengan cara memaksa dan mengambil keutungan dari hasil penjualan korban," kata Kapolres Bengkulu Selatan, Kamis (22/6/2023).

Mengutip TribunBengkulu.com via Tribunnews, kini TI sudah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah kita tetapkan 3 pasal berlapis," pungkas Kapolres.

Atas perbuatanya pelaku dikenakan Pasal 2 Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan TPPO dan atau Pasal 296 KUHP dan atau Pasal 506 KUHP.

Diketahui, TI tega menjual anaknya sendiri sudah satu tahun ini.

"Kalau dari keterangan sudah 1 tahunan. Namun, perkara ini tetap kita dalami dan dilakukan pengembangan," jelas Kapolres.

Dari tangan pelaku beberapa barang bukti diamankan berupa uang tunai Rp 250 ribu, 1 lembar handuk, 1 lembar satung, 1 lembar celana dan 1 unit handphone.

Selama satu tahun tersebut, TI mendapatkan hampir Rp5 juta per bulan dari menjual anaknya ke pria hidung belang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Humas Polres Bengkulu Selatan, AKP Sarmadi.

"Kalau keterangan dari hasil pemeriksaan, lebih kurang pelaku dapat menghasilkan uang dari menjual korban dalam waktu per bulan diangka Rp 5 juta," ungkapnya seperti yang diwartakan TribunBengkulu.com.

TI mematok Rp250-350 ribu sekali kencan.

"Kalau pasaran korban dijual kisaran di angka Rp 250 ribu sampai dengan Rp 300 ribu," jelas Sarmadi.

Pelaku juga menawarkan anaknya sendiri menggunakan media sosial.

"Kalau pengakuan pelaku dia menawarkan korban hanya lewat medsos pribadi. Tidak menggunakan aplikasi khusus," kata Sarmadi.

Baca juga: Sosok Manusia Silver Sebulan Dapat Rp18 Juta, Disorot usai Viral Gebrak Mobil karena Tak Diberi Uang

Selain melayani pria hidung belang dari sang ibu, sang anak juga melayani konsumennya sendiri.

"Ada juga korban memang diajak langsung pleh pria karena dia sehari-hari bekerja sebagai pemandu lagu atau lady companion. Dan juga, setiap penghasilan tersebut wajib disetorkan atau diberikan kepada pelaku yang merupakan ibu kandung korban," jelas Sarmadi.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bengkulu Selatan, Abdul Karim mengaku telah mendapatkan informasi soal kasus tersebut.

"Benar, kami sudah dapat informasi tersebut. Tetapi kini saya lagi dinas luar di Jakarta ada pertemuan. Jadi kami masih belum jelas dengan status ASN tersebut," ujar Abdul Karim.

Ia juga mengatakan, bakal menindak tegas TI.

"Akan kita tindak tegas jika datanya sudah ketemu. Nanti kami infokan lagi," kata Karim.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved