Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Surabaya Resah Curanmor, Minta Seluruh Kampung Dipasangi CCTV

Warga di sejumlah wilayah di Surabaya mendesak agar CCTV masuk ke setiap kampung. Selain bikin nyaman warga akan ancaman tindakan kriminal curanmor, k

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/nuraini faiq
DESAK PASANG CCTV - Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah saat menemui warga di Tenggilis, Surabaya, beberapa hari lalu. Warga di kampung-kampung meminta dipasangi CCTV untuk antisipasi curanmor. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Warga di sejumlah wilayah di Surabaya mendesak agar CCTV masuk ke setiap kampung. Selain bikin nyaman warga akan ancaman tindakan kriminal curanmor, kamera pengintai ini bisa membantu menangkap pelaku.

Apalagi Kota Surabaya sudah dikenal dengan smart city. Desakan itu muncul di sejumlah kampung seperti di Tenggilis, Panjang Jiwo, Semampir, dan wilayah lain di Kecamatan Rungkut. Warga ingin kampungnya dipasangi CCTV.

"Banyak warga di kampung-kampung itu ingin kampungnya dipasang CCTV. Mereka tak ingin kehilangan motor. Warga ingin hidup aman dan nyaman," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah, Minggu (23/2/2025).

Suara dan keinginan warga itu disampaikan saat wakil PKB di DPRD ini turun langsung menemui mereka. Bahkan saat menggelar reses atau jaring aspirasi masyarakat, pemasangan CCTV ke kampung-kampung kini sudah kebutuhan.

Saat ini, tempat minimarket, tempat kos, hingga sekolah kerap menjadi sasaran maling motor. Termasuk rumah di kampung-kampung juga sering jadi makanan empuk pelaku. Hal ini harus diwaspadai.

Baca juga: 2 Pikap Juragan Sound System Hilang Dicuri di Surabaya, Satu Mobil Terlacak GPS di Bangkalan

Namun menciptakan suasana aman dan nyaman adalah tanggung jawab semua pihak. Bukan polisi semata. Seluruh elemen harus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan aman di wilayahnya.

Politisi PKB ini menekankan bahwa setiap gejala yang mengusik keamanan dan kenyamanan warga harus diwaspadai. Keamanan kota ini menjadi tanggung jawab bersama. "Namun petugas harus memetakan titik rawan curanmor," kata Laila.

Upaya preventif harus makin digiatkan. Selama ini, keamanan kampung dan wilayah kerap dibebankan sepenuhnya kepada tiga pilar. Yakni TNI, Polisi, dan Pemerintah Kota (Pemkot). Namun, keamanan bakal makin terjamin jika seluruh elemen ikut berperan.

Kepedulian lingkungan juga menjadi kunci terciptanya wilayah aman. Aksi masyarakat dalam mencegah kriminalitas sangat ditunggu agar lingkungan tetap aman. Piket ronda dan poskamling harus digiatkan.

Baca juga: Maling Santai Dorong Motor Curian di Gang Permukiman Warga Surabaya, Aksinya Terekam CCTV

Setiap gejala hingga pergerakan orang di lingkungan kampung dan tempat tertentu akan sangat mudah dikenali. Kalau ada gerak-gerik mencurigakan harus diwaspadai.

Namun agar Kota Surabaya lebih aman dan bikin masyarakatnya nyaman harus didukung dengan alat pemantau dan perekam wilayah. Laila mendukung semua kampung terpasang CCTV.

Terutama untuk titik dan daerah rawan kejahatan harus diprioritaskan. "ABPD kita mampu. Bisa juga menggandeng swasta dan pihak ketiga dengan program CSR," kata Laila.

Saat ini total ada 1.159 RW di seluruh Surabaya. APBD Kota Surabaya yang mencapai Rp 12,3 triliun bisa dimaksimalkan. Semua perusahaan dan provider harus digandeng untuk ikut menciptakan kampung aman dengan CCTV

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved