Berita Viral
Bro Ron Heran Verrell Bramasta Mendadak Nimbrung Kasus Dana PIP, Kesal Komentar Dihapus: Pret!
Bro Ron ini bahkan blak-blakan menyindir Verrell Bramasta di media sosial lantaran komentarnya.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Mendadak nimbrung kasus dana Program Indonesia Pintar (PIP), Verrell Bramasta kena semprot politikus sekaligus aktivis sosial Ronald Aristone Sinaga.
Pria yang karib disapa Bro Ron ini bahkan blak-blakan menyindir anggota DPR RI tersebut di media sosial lantaran aksinya.
Ia heran mengapa Verrell Bramasta baru muncul sekarang.
Baca juga: Kades Bantah Jijik Dapat Nasi Kotak dari Bupati, Ngaku Dimakan di Parkiran: Tidak Ada Unsur Menghina
Apalagi Bro Ron diketahui sejak awal tahun 2025 aktif membongkar dugaan penyelewenangan dana PIP di beberapa sekolah.
Salah satu sekolah yang disorot tajam Bro Ron adalah SMPN 1 Kutawaluya Karawang, Jawa Barat.
Dalam akun media sosialnya, Bro Ron mengaku mendapat ratusan pengaduan dari siswa SMPN 1 Kutawaluya soal dugaan potongan dana PIP oleh pihak sekolah.
Pada 6 Februari 2025 lalu, Bro Ron pun langsung mendatangi SMPN 1 Kutawaluya bersama timnya.
Dalam kedatangan tersebut, Bro Ron meminta data penerima PIP tahun 2020 dan 2021 kepada pihak sekolah.
Aksi Bro Ron tersebut dianggap oleh pihak sekolah sebagai sikap arogan sehingga memicu ketegangan.
Hingga akhirnya PGRI Karawang mengadukan hal tersebut ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sampai mengancam berdemo.
Tak gentar, Bro Ron pun gerak cepat mendatangi SMPN 1 Kutawaluya seraya meminta kejelasan soal dana PIP.
Di tengah usaha Bro Ron membela hak-hak para siswa, Verrell Bramasta mendadak melayangkan komentar dalam postingan kasus tersebut.
Dalam komentar tersebut, Verrell Bramasta mengaku sedih atas kasus polemik dana PIP.
Karenanya, Verrell Bramasta meminta agar pihak SMPN 1 Kutawaluya menghubunginya agar bisa ia bantu.

"Sedih banget ini terjadi di Dapil saya sendiri.
PIP merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat Indonesia bisa bersekolah dan mengakses pendidikan seperti amanat UUD.
PIP bukan diadakan untuk memperkaya sebelah pihak, apalagi kepala sekolah.
Mohon dari pihak SMP bisa menghubungi saya dan kita lakukan audiensi bersama dengan Mendikdasmen.
Agar penderitaan ini tidak berkelanjutan, kita ikhtiar bersama," tulis Verrell Bramasta dalam komentarnya.
Namun komentar yang ditulis Verrell tersebut membuat Bro Ron heran, mengapa baru muncul sekarang dan mengomentari kasus dana PIP di Karawang.
Terlebih kata Bro Ron, kasus tersebut sudah berjalan ke tahap eksekusi, sementara Verrell baru berencana bakal menggelar audiensi.
"Halah kemana aje, nih sekolah sudah 1 bulan gue ramein. Minggu lalu gue sudah ke kementerian pendidikan juga. Kita sudah tahap eksekusi, bukan audiensi sana sini," balas Bro Ron, melansir TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Dedi Mulyadi Rela Dicaci Imbas Polemik Study Tour, Soroti Keuangan Ortu Siswa Tak Mampu: Beban
Balasan menohok yang ditulis Bro Ron ini sontak memicu keriuhan di media sosial.
Hingga akhirnya Bro Ron terkejut karena komentar Verrell di postingannya mendadak hilang.
"Ehh kok komenan dewa hilang dari postingan?" tulis Bro Ron.
Lantaran hal tersebut, Bro Ron pun kembali menyinggung Verrell soal komentarnya.
Menurut Bro Ron, Verrell sebagai anggota dewan harusnya langsung ke lapangan, tak cuma sekadar meminta pihak sekolah menghubunginya jika ingin kasus tersebut selesai.
"Jadi ada anggota DPR RI, anggota dewan terhormat Republik Indonesia, komentar minta SMPN 1 Kutawaluya untuk menghubungi dia.
Kita udah perang, udah tiga kali ke sekolah. Ini dari Parung Panjang, Kak Ayu dari Tenjo. Kita ke Karawang udah tiga kali.
Bukan kita yang minta pihak sekolah hubungi kita. Kita datangi langsung brum hajar. Ini anggota dewan Republik Indonesia yang punya power, minta dihubungi. Pret!" sindir Bro Ron.

Sementara itu, Bro Ron memberikan perkembangan terbaru kasus dana PIP.
Lewat akun Instagramnya, Bro Ron membagikan momen saat kembali mendatangi SMPN 1 Kutawaluya pada Senin (24/2/2025).
Tak sendirian, Bro Ron ditemani pengacara Alek Safri Winando dan timnya, Ayu, untuk bertolak ke Karawang.
Kedatangan Bro Ron dan tim kali ini adalah untuk membawa bukti tambahan adanya dugaan dana PIP yang tidak dibagikan kepada para siswa.
Tim Bro Ron yakni Alek Safri menduga adanya penyalagunaan dana PIP sejak tahun 2020 hingga 2022.
Lantaran hal itu, Alek Safri pun melaporkan kasus tersebut ke Kejaksaan Negeri dan Polres Karawang.
Terkait dugaan tersebut, Bro Ron menyebut punya bukti bahwa dana PIP yang belum dibagikan di SMPN 1 Kutawaluya berjumlah Rp1 miliar.
Sebelumnya terkait dengan polemik dana PIP, kuasa hukum SMPN 1 Kutawaluya Karawang, Joen sempat mengungkap fakta soal dana PIP.
Joen menyebut dana PIP siswa tahun 2020 memang ada pemotongan sebesar 30 persen.
Pemotongan tersebut kata Joen adalah syarat dari perwakilan partai politik yang menyalurkan PIP aspirasi ke sekolah.
Meski begitu diungkap Joen, dana PIP yang diberikan kepada orang tua siswa tetap utuh yakni Rp750 ribu.
Tak cuma itu, Joen juga menyebut pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan mantan kepala sekolah untuk mengembalikan dana kepada wali murid yang belum menerima uang PIP.
Dana tersebut berjumlah Rp40 juta.
"Yang dibalikkan oleh kepsek mungkin waktu itu kekurangan yang diambil oleh oknum jadi dikembalikan lagi melalui dana pribadi jadi sifatnya nombok," ungkap Joen dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: Eks Menteri Kelautan Sanggupi Permintaan Bantu Dedi Mulyadi Urusi Jabar, Tegas Tak Mau Dibayar
Sebelumnya, guru SMPN 1 Kutawaluya akhirnya mengakui adanya penyelewengan dana bantuan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
Awalnya, guru PPKN tersebut mengadukan soal kedatangan Bro Ron ke sekolahnya.
"Kami guru-guru kedatangan seseorang yang memang saya akui kalau kedatangan beliau sangat bagus, menerima laporan dari beberapa siswa demi kemajuan pendidikan," kata guru PPKN, dikutip dari tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Selasa (18/2/2025).
Namun dirinya mengaku tersinggung dengan cara Bro Ron.
Sebab para guru merasa tidak terlibat dalam pencairan PIP tersebut karena untuk bantuan siswa dikelola oleh kepala sakolah dan bagian Tata Usaha (TU).
Menurut dia, ada dua bantuan yang disalurkan ke SMPN 1 Kutawaluya.
Di antaranya PIP reguler dan aspirasi dari DPR.
"PIP reguler itu lanjutan dari SD, kalau aspirasi kami tidak tahu datanya," kata guru PPKN tersebut.

Kemudian Dedi menanyakan di mana yang mengalami masalah, "Yang dianggap bermasalah yang mana?"
"Dua-duanya pak," kata sang guru.
Berdasarkan hasil investigasi pihaknya, pada tahun 2021 ada dana yang dicairkan oleh pihak sekolah.
Namun uang tersebut tidak pernah disalurkan ke para siswa.
Hal itu berdasarkan pengakuan kepsek lama yang kini sudah tak menjabat lagi.
"Oleh sekolah itu diterima dan menurut pengakuan kepsek itu ada yang dipakai untuk buku," kata dia lagi.
"Harusnya uang itu untuk siswa? Itu terjadi ya. Yang aspirasi terjadi juga?" tanya Dedi lagi.
Rupanya PIP aspirasi di tahun 2020 juga tidak disalurkan ke para siswa.
"Ternyata memang ada oknum sehingga belum tersalurkan. Menurut pengakuan oknum dikolektif oleh kepala sekolah," kata guru itu lagi.
Lagi-lagi, uang tersebut dicairkan oleh kepsek dan menurut pengakuannya digunakan untuk kebutuhan sekolah.
Meski membenarkan adanya penyelewengan, namun dirinya mengklaim tidak tahu soal data siswa yang mendapat PIP di SMPN 1 Kutawaluya.
"Ketika ditanya data memang kami kurang data, karena bukan bagian saya," kata dia lagi.
Dedi Mulyadi mengatakan, terkait penyelewengan ini, maka mantan kepsek akan segera diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Karawang.
"Bahkan kalau perlu langsung diperiksa kejaksaan," tandasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Program Indonesia Pintar (PIP)
Verrell Bramasta
Bro Ron
SMPN 1 Kutawaluya
Karawang
Dedi Mulyadi
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Wali Kota Sebut Anaknya ke Sekolah Diantar, Kelakuan Bawa Mobil Parkir di Lapangan Dibongkar Teman |
![]() |
---|
Sebut Tempat Gibran Tuntut Ilmu Tidak Setara SMA/SMK, Said Didu Pastikan UTS Insearch Hanya Bimbel |
![]() |
---|
Penjelasan Kades usai MBG Hasil Usaha Adiknya Dikritik Pelit karena Porsi Secuil: Untuk PAUD |
![]() |
---|
Tangis Keluarga Korban Tabrak Lari Minta Keadilan Harus Ngemis, Pelaku Cuma Dituntut 1,5 Tahun |
![]() |
---|
Sosok Said Kepsek Antar Jemput 32 Siswa Pakai Tossa Tiap Hari, Nangis Tetap Ditunggu Meski Terlambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.