Carok Maut di Lumajang
Duel Carok Penjual Petai Tewaskan 2 Orang, Dipicu Persaingan Usaha, Mari Ambil Celurit dari Motornya
Dua pria yang terlibat duel carok merupakan pedagang petai, rumah keduanya juga berdekatan.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Emosi keduanya kemudian memicu terjadinya duel berdarah dengan senjata tajam tersebut.
Menurut informasi, baik pelaku maupun korban sehari-hari bekerja sebagai petani.
Keduanya juga diketahui sama-sama menggeluti jual beli pete.
Menanggapi perihal motif duel berdarah atau carok maut yang terjadi, Pras menegaskan polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan.
"Terkait hal hal yang berkaitan dalam kasus ini, kami masih melakukan penyelidikan."
"Kami juga baru mendapatkan laporan. Masih proses dan perlu memeriksa saksi-saksi yang berada di TKP," pungkasnya.
Diketahui, duel carok bermula saat Markum bertemu dengan Mari yang tengah memperbaiki motor di sebuah bengkel di Desa Tanggung.
Pertemuan keduanya langsung diwarnai cekcok.
Diduga, keduanya bertengkar karena masalah persaingan dagang petai, seperti dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: Warga Usir 2 TikToker Bikin Konten Korban Banjir di Lampung, Kesal: Mbak Dapat Uang Kita Kelaparan
Saat adu mulut, Markum tiba-tiba menantang Mari untuk berduel dengan senjata tajam.
Mendengar tantangan tersebut, Mari naik pitam dan langsung mengambil celurit yang ada di jok sepeda motornya.
Duel carok keduanya pun tidak terhindarkan.
Mari langsung terkapar setelah mendapat luka sayatan pada bagian perut sebelah kiri.
Sedangkan Markum, yang mengalami luka pada bagian kepala dan tangan, sempat meninggalkan TKP dengan sepeda motornya.
Namun karena luka yang dialami Markum sangat parah, ia lantas dilarikan ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk mendapatkan perawatan intensif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.