Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Viral Acara Pernikahan Banjir Selutut, 'Seru Ada Waterpark', Gegara Pengantin Mandi saat Hari H?

Video acara pernikahan kebanjiran, viral di TikTok. Diduga karena pengantin langgar aturan 'mandi saat hari H': seru ada waterpark.

Editor: Hefty Suud
KOLASE Tangkapan layar TikTok @amaupiiiii
ACARA PERNIKAHAN BANJIR - Tangkapan layar video acara pernikahan kebanjiran di Jombang, Jawa Timur. Dikaitkan dengan pantangan pengantin mandi saat hari H. 

TRIBUNJATIM.COM - Resepsi pernikahan kebanjiran, viral di TikTok

Video acara pernikahan ini jadi sorotan karena dikaitkan dengan pantangan untuk calon pengantin

Ada kepercayaan, jika pengantin mandi saat hari H, maka akan turun hujan deras. 

Diduga, penyebab acara pernikahan kebanjiran ini karena calon pengantin mandi saat hari H.

Postingan berawal dari unggahan akun TikTok @amaupiiiii, sekaligus pengantin wanitanya yang bernama Rahma Lutfi Irvani di acara pernikahan tersebut.

Dalam video tersebut ia memperlihatkan sedang berada di atas panggung pelaminan, sedangkan tamu yang lainnya tetap berjoget meski banjir setinggi mata kaki orang dewasa.

Dalam unggahan tersebut, terdapat tulisan mengenai pantangan pengantin untuk tidak mandi di hari pernikahan namun malah kena banjir.

"Jangan mandi di hari H pernikahan, nanti hujan," tulis akun @amaupiiiii.

Baca juga: Janda Ditampar Mertua saat Akad Nikah, Gelagat Bu Haji di Hadapan Pengantin Wanita Disorot

Pengantin wanita tersebut menuturkan tentang mitos jika pengantin yang akan mengadakan acara pernikahan sebabaiknya tidak mandi namun malah dikasih turun hujan hingga banjir.

Namun, dalam video tersebut terlihat bukan saja tamu undangan atau keluarga saja, melainkan vendor pernikahannya juga saling menghibur.

Vivi panggilannya, menikah dengan suaminya, Hendra Saputra pada 27 Januari 2025 di Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Untungnya acara demi acara berlangsung dengan lancar sebelum turun hujan, namun tepat pukul 13.30 hujan semakin deras dan air naik hingga semata kaki orang dewasa.

VIRAL VIDEO BANJIR - Pernikahan yang masih percaya dengan mitos untuk tidak mandi. Pengantin mandi dan ternyata lokasi resepsi banjir selutut orang dewasa.
VIRAL VIDEO BANJIR - Pernikahan yang masih percaya dengan mitos untuk tidak mandi. Pengantin mandi dan ternyata lokasi resepsi banjir selutut orang dewasa. (Tangkapan layar TikTok @amaupiiiii)

Baca juga: Sugi Tak Tahan Jadi Pengantin Pesanan di China, Bayar Rp 65 Juta Jika Ingin Pulang, Dipaksa Melayani

Bahkan siapa sangka, tepat pada pukul 14.30 hujan semakin deras hingga akhirnya banjir besar datang hingga selutut orang dewasa.

Meski panik sedikit, namun Vivi beserta keluarga sangat beruntung dengan dukungan vendor dalam acara tersebut, hingga akhirnya acaranya tetap berjalan meski di akhiri dengan banjir.

Hingga video tersebut diunggah sudah ditonton lebih dari 249 ribu dan mendapatkan komentar dari netizen.

@karenina, "ih seru ada waterpark."

@dizzyquail.shop, "mitos banget. aku mandi dan nikahan outdoor Alhamdulillah aman seharian ga ujan."

@Aisyahnia, "percaya ga percaya aku mandi di hari H nikah, memang hujan dan alhamdulillah hujannya pas jam 3 sore mepet acara udah selesai."

Baca juga: Pantas Nikah Didampingi 2 Ibu dan 2 Ayah, Pengantin Pria ini Simpan Kisah Pilu: Semoga Akur Semuanya

VIRAL VIDEO BANJIR - Pernikahan yang masih percaya dengan mitos untuk tidak mandi. Pengantin mandi dan ternyata lokasi resepsi banjir selutut orang dewasa.
VIRAL VIDEO BANJIR - Pernikahan yang masih percaya dengan mitos untuk tidak mandi. Pengantin mandi dan ternyata lokasi resepsi banjir selutut orang dewasa. (Tangkapan layar TikTok @amaupiiiii)

Sebelumnya, viral pengantin lempar celana dalam,

Aksi ini dipercaya bisa menjadi ritual menghentikan hujan. 

Lantas benarkan lempar celana dalam bisa menjadi cara menghentikan hujan di acara pernikahan

Berikut penjelasan dosen Sosiologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Aksi pengantin lempar celana dalam ini salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @_thinksmart*** pada Rabu (19/2/2025).

Dalam video viral tersebut memperlihatkan sebuah keluarga yang sedang menyelenggarakan hajatan pernikahan.

Baca juga: Ahmad Dhani Bangga Punya Mantu Cantik Alyssa Daguise, Bocorkan Pernikahan Al Ghazali akan Live di TV

Di tengah hujan yang mengguyur deras, pengantin perempuan diarahkan untuk melepas celana dalam dan melemparkannya ke genteng. 

Dalam video dinarasikan bahwa tak sampai 5 menit setelah celana dalam dilempar ke atap, hujan mereda.

"Akhirnya, ternyata terang benderang wes, ndak hujan," terang perekam video tersebut.

Dalam video tersebut juga dibubuhkan caption yang menerangkan ritual tersebut dipercaya oleh sebagian orang yang mengadakan hajatan seperti pernikahan hingga khitanan untuk menolak hujan.

LEMPAR CELANA - Tangkapan layar video viral pengantin wanita lempar celana dalam ke atap rumah untuk menghentikan hujan, Rabu (19/2/2025). Sosiolog menyebut hal tersebut merupakan tradisi.
LEMPAR CELANA - Tangkapan layar video viral pengantin wanita lempar celana dalam ke atap rumah untuk menghentikan hujan, Rabu (19/2/2025). Sosiolog menyebut hal tersebut merupakan tradisi. (Instagram/_thinksmart*** via KOMPAS.com)

Saat dimintai tanggapan, dosen Sosiologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Drajat Tri Kartono, beranggapan ritual tersebut merupakan bagian dari tradisi yang berkembang di masyarakat.

Fenomena itu, menurutnya, sebagai sebuah tradisi atau tindakan yang berdasarkan pengalaman masa lampau dalam bentuk relasi atau komunikasi dengan alam dan para penguasa alam.

"Ada berbagai cara yang secara tradisi itu memang diturunkan, diberikan kepada anak-anaknya dari orang-orang yang hebat. Misalnya yang terkait dengan mengubah hujan atau juga menyangkut terkait ekonomi (pesugihan)," terang Drajat kepada Kompas.com, Jumat (21/2/2025).

Menurutnya, dalam konteks fenomena pawang hujan, celana dalam di sini berperan sebagai sejenis mantra atau atribut untuk menangkal hujan.

Dalam kasus lain, ada juga masyarakat yang menggunakan cabai, bawang merah, hingga sapu lidi yang dibalik.

"Nah itu mereka percaya bahwa ini adalah peralatan-peralatan yang bisa dipakai semacam antena untuk menghubungkan dengan kekuatan-kekuatan lain pengendali alam. Kalau secara modern kan sekarang dengan cara tabur garam menggunakan pesawat atau modifikasi cuaca," imbuh Drajat.

Menurut dia, dalam melakukan tradisi itu, masyarakat bisa saja mendapatkan apa yang diharapkan maupun tidak.

Orang-orang yang masih melakukan tradisi lempar celana dalam ke atap kemungkinan di masa lalu secara kebetulan selalu menyaksikan keberhasilan, yakni hujan berhenti.

Ia melihat, ada juga kelompok masyarakat yang kini sudah tidak mempercayai ritual semacam itu.

Sebab, kini sudah muncul juga komparasi yang bisa diterima secara rasional untuk memodifikasi cuaca, termasuk adanya teknologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

Seorang yang diduga mempelai wanita melemparkan celana dalam untuk meredakan hujan saat hajatan.
Seorang yang diduga mempelai wanita melemparkan celana dalam untuk meredakan hujan saat hajatan. (Tangkapan layar via KOMPAS.com)

"Sehingga tradisi pawang hujan entah itu menggunakan celana dalam, tabung resonansi, dan atribut lainnya sudah dianggap sebagai tindakan yang tak bisa dimengerti atau irrasional," jelas Drajat.

Menurut dia, terjadinya perdebatan soal fenomena pawang hujan lumrah jika menimbulkan perdebatan.

Ia memandang, perdebatan ini disebabkan oleh ada sebuah gap pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu.

"Gap pengetahuan tidak sekedar jenjang tinggi rendah tapi ini soal kategorial pengetahuan A dan pengetahuan B," imbuhnya.

Di satu sisi, orang-orang yang masih mempercayai atau melakukan tradisi pawang hujan mendasarkan diri pada pengetahuan teologis.

Di sisi lain, mereka yang tidak menerima tradisi pawang hujan mendasarkan diri pada pengetahuan positif yang mengedepankan sebab-akibat.

"Tradisi pawang hujan kan mereka memanipulasi cuaca iklim dengan mantra-mantra. Beberapa hal memang tidak bisa dipahami karena memang basis habitus pengetahuannya berbeda," terangnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com 

Berita Viral lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved